2050, Ilmuwan yakin mayoritas manusia berhubungan seks dengan robot
Merdeka.com - Perkembangan robot sudah tidak bisa lagi dibendung, mulai dari robot militer DARPA hingga robot-smartphone mungil Sharp, Robohon, jenis-jenis robot baru terus bermunculan. Tidak terkecuali robot seks.
Berdasarkan prediksi ilmuwan futurologi (ilmu yang mempelajari masa depan) terkemuka, Ian Pearson, pada tahun 2050 lebih dari setengah umat manusia akan berhubungan seks dengan robot. Prediksi itu keluar dari tingginya pertumbuhan pasar robot dan alat-alat seks di dunia.
"Saat ini pasarnya memang kecil, dan masih akan menjadi pasar robot kecil di tahun 2025. Tapi itu tidak akan bertahan selamanya. Terlebih saat ini pengeluaran untuk seks (termasuk sex-toys) dan kencan mencapai USD 1,5 miliar di pasar Inggris saja. Jadi di tahun 2050, lebih dari setengah dari kita akan berhubungan seks dengan robot," ujar ilmuwan Inggris yang bekerja di Futurizon itu, Huffington Post, (09/10).
-
Kenapa AI ini menimbulkan pertanyaan etika? Namun, keberhasilan algoritma ini juga memunculkan pertanyaan tentang etika dan privasi data. Dalam menghadapi perkembangan teknologi ini, para peneliti menekankan pentingnya sikap terbuka dan transparan terhadap publik untuk memahami implikasi penggunaan data secara luas.
-
Robot apa yang digunakan dalam penelitian? Robot sosial humanoid buatan SoftBank Robotics, NAO yang memiliki suara mirip manusia namun seperti robot, digunakan sebagai informan robot.
-
Bagaimana etika AI dapat meminimalisasi ancamannya? Panduan etika kecerdasan artifisial diperlukan untuk melakukan mitigasi dari dampak dan kerugian yang dapat ditimbulkan, sehingga ancaman kecerdasan artifisial dapat diminimalisasi.
-
Mengapa para peneliti mengembangkan robot ini? Ini merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi. Mengutip South China Morning Post via NYPost, Jumat (4/7), melaporkan bahwa hal ini dapat mengarah pada 'pengembangan kecerdasan hibrida manusia-robot.'
-
Apa yang dilakukan robot cantik itu? Seorang pengamen di China menyamar menjadi 'robot' yang membagikan brosur adalah seorang pemilik restoran hotpot.
-
Bagaimana robot tersenyum? Para peneliti di Universitas Tokyo menumbuhkan sel-sel kulit manusia dalam bentuk wajah dan menariknya menjadi seringai lebar, menggunakan ikatan seperti ligamen yang tertanam.
Lebih lanjut, Pearson menambahkan bila dirinya tidak setuju dengan kritik yang menyatakan bila robot seks melanggar etika. "Aku pikir pemikiran seperti itu tidak masuk akal," kata Pearson.
Menurut Pearson, kehadiran robot seks memang bisa menimbulkan masalah bagi manusia, tetapi hal itu hanya terjadi pada sebagian kecil manusia. Sisanya, alias sebagian besar pengguna robot seks akan baik-baik saja. Pearson pun memberikan contoh hubungan intim antara robot dan manusia di film-film fiksi ilmiah macam Mass Effect 3 hingga Star Trek.
"Meskipun film sci-fi tetaplah fiksi, mereka memberikan kita banyak informasi tentang masa depan. Misalnya, kisah cinta antara Joker dan robot EDI di Mass Effect 3, padahal EDI tidak terlihat seperti makhluk hidup sama sekali," ujar Pearson.
Bagi Pearson masalah sebenarnya dari perkembangan robot bukanlah robot seks tetapi kemunculan teknologi yang bisa membuat manusia berubah gender, dari pria menjadi wanita dan sebaliknya. Termasuk teknologi yang bisa dipakai untuk mengintip sistem saraf manusia. Apakah Anda setuju?
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penelitian ini mencoba merekam seberapa orang berfantasi seksual dengan robot AI.
Baca SelengkapnyaMerebaknya taksi autonomous di negara ini ternyata malah dijadikan penumpangnya tempat 'enak-enak'.
Baca SelengkapnyaTeknologi diklaim mantan engineer Google dapat memperlama hidup manusia.
Baca SelengkapnyaDeretan robot AI ini memberikan tanggapan yang beragam tentang apakah mereka harus tunduk pada regulasi yang lebih ketat. Jawabannya sungguh mengejutkan!
Baca SelengkapnyaSebuah robot berbasis AI bernama Sophia betul-betul bikin geger. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaPekerja paruh waktu menilai bekerja dengan AI dapat mengurangi stres.
Baca SelengkapnyaRobot-robot ini dilengkapi dengan program yang memungkinkan mereka merespons pertanyaan dengan jawaban yang tak terduga, bahkan mengocok perut.
Baca SelengkapnyaSepasang robot AI ini terlihat bisa saling berkomunikasi.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2025, diperkirakan teknologi akan semakin mendukung aktivitas manusia.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah proyeksi robot yang bisa menggerus lapangan pekerjaan umat manusia.
Baca SelengkapnyaTeknologi Artificial Intelligence (AI) semakin berkembang, ada dua pertanyaan besar. Membahayakan atau menguntungkan?
Baca SelengkapnyaTeknologi artificial intelligence (AI) memprediksikan bagaimana wajah manusia 1000 tahun lagi.
Baca Selengkapnya