28 Juta tahun lalu, ada meteor yang sapu bersih permukaan bumi
Merdeka.com - Sebuah penelitian berhasil mengungkap bahwa ada kemungkinan yang telah menyapu bersih wilayah bumi pada 28 juta tahun lalu adalah sebuah komet.
Sebuah bukti yang terdapat pada bros yang dimiliki oleh raja Tutankhamen dari Mesir mengungkapkan bahwa sekitar 28 juta tahun lalu, tepatnya di gurun Sahara, sebuah meteor jatuh menabrak bumi.
Seperti dikutip dari National Geographic (11/10), ledakan meteor setelah menumbuk bumi tersebut melahirkan kekuatan yang maha dahsyat dengan panas sebesar 2000 derajat Celcius dan menyapu lebih dari 2,300 mil persegi di Sahara.
-
Mengapa meteorit menghantam Bumi? Studi mikrometeorit yang ditemukan dalam batu kapur dari periode Ordovisium dan kawah tumbukan di Bumi menunjukkan bahwa planet kita mengalami hantaman material kondrit biasa L secara besar-besaran sekitar 466 juta tahun yang lalu.
-
Bagaimana meteor menghantam Bulan? Dampak kecepatan tinggi itu menghasilkan panas yang hebat dan menciptakan kawah, sekaligus memberikan kilatan cahaya tampak cerah.
-
Bagaimana dampak meteor ke bumi? Dampak dari tumbukan tersebut setara dengan kekuatan kejut yang dihasilkan oleh 10 miliar bom Hiroshima. Guncangan ini menjadi pemicu terbentuknya kawah Chicxulub di bawah Semenanjung Yucatán, Meksiko.
-
Di mana meteorit itu jatuh? Sejarah mencatat bahwa 32 tahun yang lalu, tepatnya pada 9 Oktober 1992, sebuah meteorit jatuh di New York, Amerika Serikat.
-
Kapan meteorit itu jatuh? Sejarah mencatat bahwa 32 tahun yang lalu, tepatnya pada 9 Oktober 1992, sebuah meteorit jatuh di New York, Amerika Serikat.
-
Dimana meteor menghantam Bulan? Meteor itu tampaknya menghantam dekat kawah Ideler L, sedikit di barat laut kawah Pitiscus.
Seketika setelah panas tersebut menyapu daerah itu, pasir dan segala hal di sekitarnya meleleh menjadi sebuah hamparan yang mirip permukaan gelas silika berwarna kuning.
Bertahun-tahun setelahnya, seseorang yang akhirnya menjadi raja di Mesir itu berhasil menggunakan pecahan yang diperkirakan adalah sisa kerikil meteor tersebut serta menggunakan bubuk dari kaca silika itu dalam bros yang dimilikinya.
Penemuan serta bukti tersebut sangatlah penting karena dapat dijadikan rujukan untuk menyingkap formasi dan awal mula kehidupan di bumi.
Sayangnya, walaupun mengklaim bahwa bros tersebut merupakan bukti bahwa 28 juta tahun tersebut ada meteor yang berhasil menyapu sebagian besar permukaan bumi, namun para peneliti masih kesulitan menemukan letak tumbukan meteor dengan tanah tersebut terjadi.
"Tidak ada tanda dan kita masih belum menemukan letak pasti di mana meteor tersebut meledak," jelas Davin Block, seorang astronom dari Wits University di Johannesburg, Afrika Selatan.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penelitian dipimpin Nadja Drabon yang melibatkan pengumpulan serta analisis sampel batuan.
Baca SelengkapnyaKepunahan massal dinosaurus disebabkan hantaman asteroid.
Baca SelengkapnyaHujan meteor 2023 akan terjadi pada 11 dan 12 Agustus.
Baca SelengkapnyaBatu ini ditemukan di tempat terpencil di gurun Sahara, Maroko.
Baca SelengkapnyaBulan juga sama seperti Bumi, pernah dihantam meteor. Tapi Bulan lebih parah.
Baca SelengkapnyaFenomena Mata Sahara dengan struktur melingkar berdiameter 40 km ini diduga terbentuk sejak 98 juta tahun lalu berdasarkan penanggalan Argon.
Baca SelengkapnyaSebuah studi baru mengungkap bahwa asteroid yang menyebabkan punahnya dinosaurus 66 juta tahun lalu berasal dari luar orbit Jupiter.
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian terbaru mengungkap mengapa dan kapan Sahara, yang sekarang tandus, pernah menjadi daerah yang subur dan hijau.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini dikenal Tunguska Event. Dampaknya begitu luar biasa.
Baca Selengkapnya"Kotak Hitam" ini adalah kunci petunjuk bagaimana peristiwa mengerikan itu terjadi jutaan tahun silam.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah fakta meteor terbesar yang jatuh sepanjang sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaSempat ada perdebatan mengenai usia. Namun akhirnya ilmuwan dunia sepakat atas hasil tersebut.
Baca Selengkapnya