29 Aplikasi Kamera Pembawa Malware Ditendang Google
Merdeka.com - Berawal dari hasil temuan Trend Micro yang menyebutkan terdapat 29 aplikasi filter kamera dan beauty camera berisi malware di Play Store. Berdasar dari temuan itu, Google pun lekas menghapus 29 aplikasi tersebut.
Dilaporkan Phone Arena, Senin (4/2), aplikasi-aplikasi bermasalah tersebut populer di wilayah Asia, serta berfungsi untuk membuat hasil selfie menjadi lebih baik, dan mengedit foto.
Kasusnya adalah ketika aplikasi tersebut dibuka, akan menampilkan iklan satu layar penuh ketika pengguna mengunci ponsel. Ketika diketuk, iklan tersebut tiba-tiba mengunduh pemutar konten pornografi online yang tidak dapat berfungsi setelah pengguna melakukan pembayaran.
-
Kenapa malware ini bisa masuk ke Android? Gara-gara taktik pengelabuan yang membuat program keamanan sulit mendeteksinya, membuat aplikasi berbahaya tersebut akhirnya diizinkan berfungsi di ekosistem Android layaknya aplikasi biasa pada umumnya.
-
Bagaimana malware ini bisa menyamar di Android? Lewat metode bernama kompresi APK, APK akan disamarkan menjadi file yang bisa dipakai untuk menginstal dan mendistribusikan aplikasi berbahaya di ekosistem Android.
-
Kenapa perlu menghapus aplikasi yang tidak dikenal? Aplikasi-aplikasi tersebut mungkin merupakan wadah untuk malware atau perangkat lunak berbahaya lainnya yang dapat membahayakan keamanan dan privasi.
-
Mengapa Google mengeluarkan peringatan keamanan? Google baru saja meluncurkan pembaruan keamanan pada bulan September, disertai peringatan bahwa sistem Android menghadapi ancaman.
-
Di mana Malware Android SpyLoan ditemukan? Baru-baru ini, ditemukan 15 aplikasi malware Android (SpyLoan) dengan lebih dari 8 juta pemasangan yang terdaftar di Google Play.
-
Kenapa aplikasi Malware Android SpyLoan masih ditemukan? Menurut McAfee, 'Kehadiran malware berkedok aplikasi di Google Play merupakan indikasi kegigihan pelaku ancaman, karena bahkan tindakan penegakan hukum baru-baru ini terhadap operator SpyLoan belum mengatasi masalah tersebut,' seperti yang dikutip dari Bleeping Computer, pada Selasa (3/12).
Lebih buruk lagi, beberapa aplikasi mencoba teknik phishing untuk mendapatkan informasi pribadi pengguna. Selain itu, ada beberapa aplikasi filter kamera yang memungkinkan pengguna mengunggah gambar ke server developer untuk hasil yang lebih baik.
Namun alih-alih mendapatkan yang diinginkan, pengguna justru mendapatkan pemberitahuan palsu dalam sembilan bahasa. Aplikasi ini kemungkinan mengumpulkan foto-foto yang diunggah untuk digunakan di berbagai akun media sosial palsu.
Para penjahat siber yang menyisipkan malware tersebut juga membuat proses penghapusan beberapa aplikasi menjadi lebih sulit. Pasalnya ketika aplikasi sudah dipasang di ponsel, ikonnya disembunyikan sehingga pengguna kesulitan untuk menghapusnya. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lebih dari 200 aplikasi berbahaya terdeteksi di Google Play dalam setahun terakhir, dengan total unduhan mencapai 8 juta kali.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar aplikasi yang jangan pernah diinstal pengguna HP.
Baca SelengkapnyaPaling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaAndroid 15 telah diluncurkan secara resmi. Apa keunggulannya?
Baca SelengkapnyaMudah bagi hacker meretas kamera ponsel atau laptop dan merekam aktivitas penggunanya secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaMcAfee menemukan 15 aplikasi berbahaya di Android yang mencuri data pengguna.
Baca SelengkapnyaTikTok punya cara menghapus video-video yang melanggar panduan komunitas.
Baca SelengkapnyaAda aturan yang diberlakukan dalam komunitas platform. Namun, aturan tersebut berkali-kali dilarang.
Baca SelengkapnyaHasil patroli siber mulai 15 hingga 18 Agustus 2024, terdapat 32 akun yang terkait konten pornografi di aplikasi Bigo Live.
Baca SelengkapnyaBerikut deretan negara-negara yang warganya sering dikuntit secara digital.
Baca SelengkapnyaModus kejahatan siber ini bisa menguras saldo rekening korban.
Baca SelengkapnyaSamsung sudah mengeluarkan pembaruan keamanan lebih dulu dari Google dengan peringatan bahwa Android sedang dalam bahaya. Simak selengkapnya.
Baca Selengkapnya