3 Dari 10 game Flappy Bird di Google mengandung malware
Merdeka.com - Hilangnya Flappy Bird dari Google Play Store dan Apple App Store membuat pengguna smartphone yang ingin mengunduh game ini harus mencari file.APK Flappy Bird di mesin pencarian Google.
Namun tahukah Anda jika tiga dari 10 hasil pencarian dengan kata kunci Flappy Bird di mesin pencarian Google ternyata mengandung malware berbahaya.
Seperti dilansir Softpedia (17/2), menurut data daru Bkav, sebuah perusahaan internet security asal Rusia menyebutkan jika 30 persen hasil pencarian Flappy Bird di Google mengandung malware berbahaya. Malware yang disuntikkan dalam game ini nantinya akan membuat pengguna menerima sms premium penyedot pulsa setelah menginstal game Flappy Bird yang sudah tercemar malware tersebut di smartphonenya.
-
Dari mana malware ini disebar? Walau begitu, Zimperium mengungkapkan jika malware berformat APK ini belum terdeteksi di Google Play Store. Dari situ diketahui jika aplikasi berbahaya tersebut didistribusikan lewat cara alternatif, seperti toko aplikasi pihak ketiga.
-
Aplikasi malware apa yang mencuri data pengguna? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Bagaimana malware ini bisa menyamar di Android? Lewat metode bernama kompresi APK, APK akan disamarkan menjadi file yang bisa dipakai untuk menginstal dan mendistribusikan aplikasi berbahaya di ekosistem Android.
-
Kenapa malware ini bisa masuk ke Android? Gara-gara taktik pengelabuan yang membuat program keamanan sulit mendeteksinya, membuat aplikasi berbahaya tersebut akhirnya diizinkan berfungsi di ekosistem Android layaknya aplikasi biasa pada umumnya.
-
Bagaimana malware SpyLoan menginfeksi ponsel? Namun, setelah diunduh, serigala digital berbulu domba ini memasang malware canggih yang dapat mengekstraksi berbagai informasi pribadi dari pengguna yang tidak menaruh curiga.
-
Bagaimana kejahatan siber dilakukan? Di balik layar monitor, para pelaku kejahatan siber beroperasi dengan kecanggihan yang semakin meningkat, menggunakan berbagai teknik seperti phising, malware, dan social engineering untuk mencuri data berharga atau merusak infrastruktur digital.
Berdasarkan lansiran tersebut, saat ini Vietnam dan Rusia menjadi negara dengan pengguna smartphone paling banyak terkena serangan Flappy Bird ber-malware ini.
Untuk menghindari kejahatan cyber yang memanfaatkan ketenaran game Flappy Bird ini, pihak Bkav menyarankan akan pengguna smartphone hanya mengunduh file dari sumber yang terpercaya saja. Selain itu, juga ditekankan pentingnya pengguna memasang aplikasi antivirus di perangkat smartphone untuk mencegah malware dan serangan cyber lain masuk ke perangkat kesayangan mereka.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
McAfee menemukan 15 aplikasi berbahaya di Android yang mencuri data pengguna.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar aplikasi yang jangan pernah diinstal pengguna HP.
Baca SelengkapnyaLebih dari 200 aplikasi berbahaya terdeteksi di Google Play dalam setahun terakhir, dengan total unduhan mencapai 8 juta kali.
Baca SelengkapnyaKelompok hacker yang dikenal sebagai FIN7 meluncurkan situs generator foto atau video telanjang palsu bertenaga AI (deepfake).
Baca SelengkapnyaMenurut laporan Kaspersky, hacker mulai menyerang permainan game anak muda.
Baca SelengkapnyaPaling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaPolresta Banyumas membongkar kasus judi online di Kabupaten Banyumas.
Baca SelengkapnyaPada Q3 tahun 2024, para ahli Kaspersky menemukan bahwa jumlah pengguna yang mendapati aplikasi VPN gratis palsu meningkat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, 108 situs judi online yang kerap digunakan oleh masyarakat di Sulsel sudah diajukan blokir ke Kominfo.
Baca SelengkapnyaGame slot yang diduga dimainkan Cinta Mega bisa buat kecanduan judi dan kurang isi uang tabungan.
Baca SelengkapnyaJika diketik kalimat ini di Google, semua data pribadi akan disedot hacker.
Baca SelengkapnyaMenkominfo menyebut pelaku judi online kerap memanfaatkan 5 e-wallet ini untuk melakukan transaksi.
Baca Selengkapnya