3 Kelemahan di balik inovasi Google Glass
Merdeka.com - Sebagai sebuah produk inovatif, Google Glass memang masih bisa dibilang yang terbaik. Tak ada yang mampu mengungguli perangkat pintar berbentuk kacamata dari Google ini hingga kini. Namun, dibalik keistimewaannya ini, Google Glass nyatanya juga memiliki cela.
Seperti yang dilansir oleh Forbes (22/5), setidaknya ada tiga kesalahan besar yang dimiliki oleh kacamata pengusung teknologi augmented reality dari Google ini. Apa saja? Berikut penjelasannya:
Kualitas suara rendahan
-
Siapa yang mengembangkan Google Glass? Google adalah salah satu perusahaan teknologi yang terkenal dengan produk kacamata pintar pertamanya yang dikenal sebagai Google Glass.
-
Kenapa Google Lens tidak selalu akurat? Meskipun fitur ini praktis, hasilnya mungkin tidak selalu 100% tepat. Sebagai contoh, ketika seorang pengguna mencoba mengenali iPhone 11, Google Lens malah menyebutnya sebagai iPhone XR. Namun, jika video direkam dalam durasi yang lebih lama dan menunjukkan berbagai sudut, tingkat akurasinya bisa meningkat.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Apa dampak buruk dari gadget? Menggunakan gadget terlalu sering dapat berdampak buruk bagi penggunanya. Di antaranya adalah mampu memicu munculnya kepribadian tertutup, gangguan tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, kecanduan, dan ancaman cyberbullying.
-
Fitur AI apa yang paling tidak disukai pengguna? Mengutip dari Mashable, Senin (4/11), menurut survei dengan 2.484 orang dewasa termasuk 2.387 pemilik smartphone dari CNET dan YouGov, orang-orang merasa tidak senang dengan AI di ponsel mereka.
-
Apa fungsi Google Lens yang baru? Google Lens baru saja meluncurkan pembaruan yang menarik, yang membuat pencarian informasi menjadi lebih mudah tanpa harus mengetik di perangkat saat menggunakan Google. Sekarang, kamu dapat merekam video pendek sambil mengajukan pertanyaan tentang objek di sekitarmu.
Seperti diketahui, Google Glass tak menggunakan earphone untuk mentransmisikan suara ke telinga pengguna. Google Glass memilih untuk memberikan getaran yang nantinya akan disampaikan ke telinga pengguna.
Hal ini yang menjadi masalah tersendiri bagi Google Glass. Pasalnya, dalam berbagai uji coba, ternyata getaran ini tak mampu menghasilkan luaran suara yang cukup bisa didengar pengguna dengan nyaman. Google Glass terdengar seperti berbisik-bisik.
Tak tertata rapi
Meskipun layanannya dipakai banyak orang, pengguna Google pastinya tahu bahwa Google terkenal karena tak tertatanya layanan yang mereka miliki.
Hal ini terlihat pula dalam Google Glass. Semua layanan dan aplikasi di kacamata pintar ini ditampilkan dalam satu layar yang dinamakan timeline. Tak ada kategori ataupun folder khusus yang membantu mengelompokkannya.
Tak memberikan ruang interaksi
Google Glass bisa dikendalikan dengan dua mekanisme: menggunakan tangan atau perintah suara. Masalah pun sebenarnya akan muncul jika fitur kendali suara ini digunakan.
Bisa saja, pengguna salah berbicara dan tak sengaja memerintah Google Glass yang dipakainya. Hal ini tentunya bisa sangat mengganggu bagi mereka yang sedang repot. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut deretan HP yang punya desain bagus. Cek selengkapnya
Baca SelengkapnyaAda efek yang tak pernah diduga orang-orang saat pengguna memakai Apple Vision Pro.
Baca SelengkapnyaBerikut tanda HP perlu ganti yang baru. Jangan sampai Anda tidak sadar.
Baca SelengkapnyaJustru bukan membuat orang semakin tertarik, pembaruan AI ini malah membuat para penggunanya tidak peduli.
Baca SelengkapnyaMicrosoft diam-diam punya konsep HP layar lipat 360 derajat. Apakah inovasi itu akan dirilis?
Baca SelengkapnyaKacamata pintar dapat memiliki berbagai fungsi dan fitur, tergantung pada merek dan modelnya.
Baca SelengkapnyaPada pengujian kali ini, daya tahan menjadi perhatian utama, terlebih bagi ponsel layar lipat yang baru-baru ini banyak diluncurkan.
Baca SelengkapnyaSamsung dilaporkan tengah mengembangkan ponsel pintar tri-fold yang sangat canggih.
Baca SelengkapnyaHuawei terlihat menguji ponsel lipat tri-fold dengan dua engsel yang kemungkinan menjadi ponsel lipat terbesar di pasar. Tapi, perangkat ini masih prototipe.
Baca SelengkapnyaGoogle menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan pencarian. Tetapi, peminat Google belakangan ini mengalami tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaSamsung telah memperkenalkan dan mengembangkan teknologi engsel yang canggih, unik, dan revolusioner di setiap peluncuran seri Galaxy Fold.
Baca SelengkapnyaMantan karyawan ini melihat Apple terlalu membosankan jika setiap peluncuran iPhone baru tidak ada perubahan signifikan.
Baca Selengkapnya