3 Malware serang 70.000 PC di Indonesia
Merdeka.com - Indonesian Computer Emergency Response Team (ID-CERT) menemukan 3 jenis malware yang ditanamkan di jaringan protocol Internet dan telah menyerang 70.000 PC di seluruh Indonesia.
Malware dari jenis Drone, sality2, dan conficker.c ini berpotensi melakukan serangan DDoS (Distributed Denial of Service) maupun aktivitas lainnya, termasuk cyber crime.
Sampai 12 Juni 2013, malware tersebut telah menyerang 196 perusahaan (ISP dan non ISP), 27 institusi akademik/universitas, 13 instansi pemerintahan, dan 3 Internet eXchange (2 milik milik pemerintah dan 1 milik komunitas)
-
Dari mana malware ini disebar? Walau begitu, Zimperium mengungkapkan jika malware berformat APK ini belum terdeteksi di Google Play Store. Dari situ diketahui jika aplikasi berbahaya tersebut didistribusikan lewat cara alternatif, seperti toko aplikasi pihak ketiga.
-
Bagaimana jenis ransomware yang menyerang PDNS 2? Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian menyebut serangan ransomware itu merupakan jenis baru dari pengembangan lockbit 3.0.
-
Aplikasi malware apa yang mencuri data pengguna? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Siapa pelaku ransomware yang menyerang PDNS 2? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi bahkan menyebut pelaku ransomware ini meminta uang tebusan USD 8 juta atau sekitar Rp 131 miliar.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja penyebab perangkat terserang ransomware? Berikut beberapa penyebab umum perangkat terserang ransomware: Phishing Kelemahan Keamanan Software Akses Jarak Jauh yang Tidak Aman Lemahnya Penggunaan Password Kurangnya Kesadaran Keamanan Pekerja yang Melakukan Pekerja dari Rumah (WFH) Pengunduhan Drive-by Lemahnya Penggunaan Backup
"Serangannya sangat cepat, dalam waktu kurang dari 24 jam sudah meningkat 2 kali lipat dari 30.535 pada 11 Juni menjadi 71.000 pada 12 Juni. Ancaman serangan ini jangka panjang, karena bila penanamnya mengaktifkan bot/zombie, maka akan mudah melancarkan serangan cyber," ujar Ahmad Alkazimy, Manajer ID-CERT kepada merdeka.com, Kamis (13/6).
Menurut Alkazimy, pihaknya menyadari serangkaian serangan berkelanjutan yang dapat mengganggu atau berusaha untuk mengganggu sejumlah jaringan komputer lainnya.
Melalui kerja sama yang intens dengan mitra sektor swasta dan penegak hukum, ID-CERT telah mendistribusikan daftar indikator dari sejumlah peristiwa. Indikator yang terkandung dalam publikasi ini diberikan apa adanya secara situasional untuk membantu dalam pertahanan jaringan sebagai daftar pantauan atau untuk menyelidiki IP penyerang selama serangan.
ID-CERT memberikan petunjuk langkah antisipasi guna menghadapi malware tersebut, yaitu dengan melakukan update antivirus serta pemeriksaan kesehatan system secara berkala, dan melakukan update terhadap terhadap Patch OS dan aplikasi yang digunakan.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca SelengkapnyaIndonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.
Baca SelengkapnyaKelompok ransomware Brain Cipher mengakui bobol data PDNS 2 tak sulit.
Baca SelengkapnyaSerangan siber Ransomware Brain Chiper menyerang Pusat Data Nasional Sementara di Surabaya.
Baca SelengkapnyaBagi perusahaan, serangan siber akan berdampak terhadap operasional organisasi.
Baca SelengkapnyaBSSN mencatat, dari 160 juta anomali malware, sebanyak 966.533 terindikasi ransomware menyerang sektor keuangan.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi menyebut, bahwa tidak ada negara di seluruh dunia yang tidak terkena serangan Ransomware.
Baca SelengkapnyaMenkominfo memaparkan kronologi serangan siber yang melanda Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) kena serangan Ransomware.
Baca SelengkapnyaIndonesia geger, karena server Pusat Data Nasional (PDN) diretas ransomware dan pemerintah menyatakan hanya pasrah.
Baca SelengkapnyaLaporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaDunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca Selengkapnya