3 Tantangan yang Dihadapi Industri FMCG di Era E-commerce
Merdeka.com - McKinsey memprediksikan bahwa pada tahun 2022, nilai pasar e-commerce di Indonesia akan mencapai USD 65 miliar atau sekitar Rp 948 triliun. Adanya e-commerce mengubah proses bisnis seluruh industri. Termasuk juga industri Fast-Moving Consumer Goods (FMCG).
Meski begitu, bukan berarti tiada tantangan yang akan dihadapi oleh industri FMCG. SIRCLO, sebuah layanan penyedia solusi e-commerce, dalam keterangan persnya, Minggu (3/2), menyebutkan ada tiga tantangan yang harus diselesaikan.
Pertama, bisnis FMCG akan kesulitan untuk membangun keterampilan baru karena keterbatasan sumber daya manusia dan finansial. Misalnya, ketika usaha ritel hendak beralih ke kanal penjualan secara digital, maka dibutuhkan karyawan yang memahami infrastruktur informatika dan teknologi.
-
Bagaimana UMKM bisa berkembang lewat e-commerce? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce.'Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak,' tambah Zulkifli Hasan.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Di mana bisnis online menjangkau pasar? Dengan bisnis online, Anda dapat memperluas jangkauan pasar secara signifikan dengan menargetkan pelanggan di seluruh dunia, mengingat bisnis online tidak pernah terbatas oleh geografi.
-
Apa saja yang dibutuhkan untuk transformasi digital di Indonesia? Ada dua hal yang menjadi poin penting. Pertama, talenta dan yang kedua adalah infrastruktur digital.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa kontribusi AI terhadap ekonomi Indonesia? Artificial Intelligence (AI) punya kontribusi yang menggiurkan bagi ekonomi Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi.
Padahal, tidak semua pelaku usaha memiliki modal dan pembiayaan untuk melakukan perekrutan secara permanen. Tantangan inilah yang membuat Brian Marshal mencetuskan ide untuk mendirikan SIRCLO Commerce.
"Kami ingin membantu para pelaku usaha FMCG untuk memanfaatkan sistem yang efisien dan lebih terjangkau. Dengan begitu, mereka dapat menekan biaya operasional dan mendorong pertumbuhan transaksi," ungkap Brian, Founder dan CEO SIRCLO.
Kedua adalah kehadiran banyaknya kanal penjualan online, mulai dari website sendiri hingga platform marketplace, banyak brand yang kewalahan dalam menjalankan hal-hal administratif. Untuk membantu brand menangani tantangan tersebut, Brian memperlebar layanan yang ditawarkan oleh SIRCLO Commerce.
"Banyak pelaku usaha FMCG yang kewalahan menghadapi pesanan, pertanyaan pembeli, sampai manajemen stok. Karena itu, kini SIRCLO Commerce turut membantu mereka dalam menangani hal-hal operasional penjualan, seperti manajemen gudang, pengelolaan pemesanan, hingga pengiriman barang sampai ke tempat tujuan," kata Brian.
Dengan begitu, pelaku usaha dan karyawan inti perusahaan dapat berfokus untuk melakukan keahlian mereka, yaitu inovasi produk. Sistem otomatis dari SIRCLO sangat menghemat waktu dan tenaga, agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan lebih lancar dan efisien.
Layanan komprehensif dan terintegrasi yang disediakan oleh SIRCLO menjadi populer di kalangan pelaku bisnis FMCG yang hendak berkiprah di industri e-commerce.
"Ketika Reckitt-Benckiser memutuskan untuk terjun di industri e-commerce, kami mencari partner bisnis yang memiliki pengalaman dan dapat membantu kami dalam pengoperasiannya. Saya senang bisa bekerja sama dengan SIRCLO Commerce, karena mereka sangat fokus, memahami daya jual produk dan brand, serta responsif," kata Rudy Adrian, Head of e-Commerce dari Reckitt Benckiser Indonesia.
Kemudian ketiga, tanpa kompilasi data tentang konsumen, bisnis FMCG tidak bisa memaksimalkan strategi penjualan di berbagai platform digital. Dengan portofolio klien dari berbagai sektor, SIRCLO memiliki kekuatan insight yang dapat dimanfaatkan untuk strategi pemasaran dan komunikasi.
Misalnya, pada periode Agustus 2018-Januari 2019, sepuluh produk paling laris dalam SIRCLO Commerce adalah di kategori kosmetik dan kecantikan; makanan dan minuman; serta perlengkapan rumah. Laporan SIRCLO juga mengungkapkan bahwa pembelian online paling banyak dilakukan di hari Sabtu (23 persen) dan Minggu (25 persen).
Dengan mengakses data-data seperti ini, maka bisnis FMCG bisa membuat kampanye atau promosi yang sesuai. Misalnya, dengan menawarkan diskon atau cashback pada akhir pekan, sehingga orang akan semakin tertarik untuk membeli.
Data dan fakta ini menjadi kunci penting agar bisnis FMCG dapat memahami preferensi konsumen dan selalu memberikan tawaran yang sesuai. Penjual juga bisa memprediksi saat yang tepat untuk melakukan pengisian stok barang dan variasi produk yang ingin ditawarkan. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaKemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong agar UMKM lokal bisa merambah pasar digital.
Baca SelengkapnyaGMV adalah nilai pengukuran dari total penjualan barang dalam jangka waktu tertentu yang umumnya digunakan pada marketplace, ecommerce, atau online shop.
Baca SelengkapnyaMufti menyebut sudah menjadi ketentuan bagi seluruh produsen memiliki hotline service yang dapat dihubungi 24 jam.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia kembali mempertegas target untuk mencapai digitalisasi 30 juta pelaku UMKM pada 2024.
Baca SelengkapnyaPeningkatan Indeks Keyakinan konsumen tersebut, menunjukkan kepercayaan konsumen yang lebih tinggi terhadap kondisi ekonomi.
Baca SelengkapnyaAda 6 tantangan yang perlu diselesaikan agar ekonomi digital Indonesia tembus Rp9.732 triliun di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaTransaksi e-commerce meningkatkan percepatan perputaran uang, sehingga mendongkrak efisiensi dan produktivitas.
Baca SelengkapnyaEkosistem membuka peluang untuk meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya operasional.
Baca SelengkapnyaUpaya-upaya menumbuhkan pengembangan ekonomi digital perlu kerja bersama.
Baca Selengkapnya