4 Alasan penting mengapa bank harus memiliki satelit!
Merdeka.com - Menjadi bank pertama yang memiliki dan mengoperasikan satelit sendiri, membuat banyak pertanyaan muncul dari benak masyarakat. Terutama tentang apa pentingnya satelit yang fungsi utamanya hanya sekedar untuk meningkatkan layanan perbankan. Namun hal ini bukanlah sekedar untuk meningkatkan layanan dari yang sudah baik menjadi luar biasa. Ada banyak alasan mengapa BRI memutuskan untuk meluncurkan satelit ke angkasa Indonesia.
Berikut beberapa alasannya:
1. Hal ini adalah salah satu strategi BRI untuk menghemat biaya.
-
Kenapa BRI memberi bantuan? BRI bergerak cepat memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir dan longsor dengan memberikan bantuan bagi warga terdampak.
-
Kenapa BRI pilih Lampung dan Jawa Barat? Pemilihan lokasi ini dilakukan untuk membandingkan hasil pemberdayaan digital di lokasi dengan kondisi skor indeks yang berbeda.
-
Kenapa BRI mendukung rencana pemerintah? Terkait dengan kebijakan tersebut, BRI menyambut baik dan mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Bahkan sejak 2021, Perseroan telah mengusulkan kepada regulator untuk me-review soal ketentuan terkait hapus buku kredit dan tagih piutang (write-off) bagi UMKM.
-
Mengapa BRI mengembangkan BRImo? BRI berkomitmen melakukan pengembangan berkelanjutan terhadap super app perbankan digital BRImo, demi memberikan layanan transaksi yang mudah, cepat, dan aman.
-
Mengapa BRI memberikan bantuan? 'Kami pastikan BRI selalu aktif dan bergerak cepat menyalurkan berbagai bantuan bagi warga terdampak bencana yang melanda beberapa wilayah di Indonesia. Hal tersebut merupakan bentuk kepedulian dan ketulusan BRI kepada masyarakat agar dapat segera pulih dari bencana,' tegas Catur.
-
Kenapa BRI Prioritas hadir? Sebagai informasi, layanan BRI Prioritas ini hadir untuk memberikan solusi bagi nasabah dalam memproteksi, mengembangkan, dan meneruskan kekayaan.
Pada saat ini, BRI mengeluarkan dana yang sangat besar semata-mata hanya untuk keperluan komunikasi. Tentu BRI harus memutar otak untuk menekan biaya operasional keseluruhan. Rata-rata BRI mengeluarkan uang Rp 400 miliar hingga Rp 500 miliar per tahunnya, dan angka ini bisa terus naik karena kebutuhan komunikasi yang semakin besar.
Oleh karena itu, BRI berani merogoh kocek hingga USD 220 Juta atau sekitar 3 Triliun Rupiah, untuk membeli sebuah satelit komunikasi. Satelit ini akan dicicil selama delapan tahun, dengan nilai cicilan Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar. Meski angka Rp 3 Triliun nampak cukup banyak, namun jika menyewa satelit, ternyata biayanya juga akan lebih bengkak lagi. Biaya sewa satelit bisa mencapai setengah triliun per tahun.
Dengan adanya satelit yang mampu mendukung komunikasi tanpa pihak perantara lain, maka BRI dapat menekan biaya operasional komunikasi, serta dapat menghemat banyak dana di masa depan.
2. Menghubungkan 10.350 kantor unit kerja BRI di berbagai pelosok
BRI punya komitmen menjangkau hingga pelosok untuk melayani yang belum terlayani. Namun tak bisa dipungkiri bahwa Indonesia terdiri dari ribuan pulau dari Sabang hingga Merauke. Tentu untuk menjangkau tiap sudut pelosoknya, kendala akan lebih sering ditemui. Terlebih lagi kabel bawah laut yang bahkan belum sampai ke ujung timur Indonesia.
Dengan adanya satelit, pulau-pulau terpencil dan pedalaman di tiap sudut Nusantara akan mampu terlayani dalam satu genset, karena ada 45 transponder di satelit BRIsat. Jadi selain biaya yang jauh lebih murah, jangkauan juga makin luas. Tak cuma itu, cakupan nasabah juga diharapkan akan lebih meluas ke masyarakat menengah ke bawah.
Dengan terhubungnya lebih dari 10 ribu kantor BRI di Indonesia, diharapkan para petani, nelayan, maupun pedagang kecil di daerah pelosok juga bisa menikmati layanan perbankan sama baiknya dengan di kota.
3. Perbaikan pelayanan nasabah BRI
Sebagai nasabah, tentu sering mengalami gangguan komunikasi yang menyebabkan layanan bank, termasuk BRI, terkadang menurun. Berbagai masalah seperti layanan perbankan yang terlalu lama dan ATM yang mati, seringkali membuat nasabah tak nyaman. Namun jika ada satelit, permasalahan kualitas pelayanan bukan lagi jadi persoalan.
BRIsat ditujukan untuk perbaikan dan peningkatan pelayanan ke setiap nasabah. Jika selama ini BRI sering mendapat keluhan nasabah terkait pelayanan berbasis teknologi informasi, BRIsat yang telah mengangkasa dan akan segera beroperasi ini diharapkan bisa memperbaiki layanan teknologi perseroan kepada nasabah.
4. BRI mendukung penyelamatan slot orbit Nasional
Slot orbit satelit merupakan sumber daya yang sangat berharga dan terbatas. Tentu adanya slot orbit ini harus digunakan seefisien mungkin dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat.
Pada 2007 silam pemerintah RI hampir kehilangan slot orbit 105.5 Bujur Timur yang sebelumnya dipakai oleh Indosat. Perusahaan telekomunikasi ini juga sebelumnya menggunakan slot tersebut untuk transit satelit Palapa C2 yang masa edarnya juga telah habis. Akhirnya, setelah beberapa tahun tidak termanfaatkan, BRI berminat untuk menggunakan slot orbit tersebut kembali.
Pasalnya jika slot tersebut tak segera diambil pihak Indonesia, slot tersebut akan dimanfaatkan negara lain yang sudah 'mengantre'. Tidak mengherankan, karena cakupan satelit ini tak hanya sebatas Sabang hingga Merauke saja. Dari slot tersebut, kawasan Asia Timur hingga kepulauan di Samudera Pasifik akan tercakup secara sempurna.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BTS akan tetap diperlukan meskipun ada teknologi satelit. Keduanya saling melengkapi.
Baca SelengkapnyaSatelit Palapa merupakan simbol penting dalam sejarah telekomunikasi Indonesia, karena satelit ini memungkinkan integrasi dan peningkatan jaringan komunikasi.
Baca SelengkapnyaOperator seluler khawatir jika tidak ada ketidakadilan dalam berbisnis saat satelit Starlink Elon Musk masuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaSatelit SATRIA-1 masih menuju orbit setelah dilakukan peluncuran pada 19 Juni 2023.
Baca SelengkapnyaPada Juni 2023, Satelit SATRIA-1 diluncurkan. Satelit khusus internet ini difungsikan untuk layanan publik di wilayah 3T.
Baca SelengkapnyaTahun 1976 silam terjadi sebuah momen bersejarah, khususnya bagi Indonesia. Kala itu, untuk pertama kalinya dilakukan peluncuran satelit milik RI.
Baca SelengkapnyaSatgas BAKTI telah sukses menyelesaikan pembangunan 5.321 BTS 4G dan telah memberikan rekomendasi untuk mengakhiri kontrak HBS.
Baca SelengkapnyaJumlah satelit yang mengorbit bumi terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi dan eksplorasi antariksa.
Baca SelengkapnyaTelkomsat Jalin Kerja Sama strategis dengan PT Bhinneka Nusantara Mandiri guna mewujudkan komitmen percepatan transformasi digital di sektor maritim.
Baca SelengkapnyaWajar jika Starlink diberikan karpet merah oleh pemerintah. Pasalnya Indonesia butuh keberadaan Starlink.
Baca SelengkapnyaSaat ini, bank pemerintah adalah bank yang paling berpengaruh dalam industri perbankan Indonesia.
Baca SelengkapnyaStarlink tak bisa melenggang begitu saja di Indonesia tanpa syarat yang harus dipenuhi.
Baca Selengkapnya