4 Alternatif OS Windows yang lebih aman dari serangan ransomware
Merdeka.com - Saat ini, Microsoft Windows adalah sistem operasi yang paling banyak digunakan di dunia. Penggunaan yang mudah dan tampilan yang cukup menarik membuat para Windows banyak diminati. Masalah utama akhirnya terjadi ketika para pembuat virus malware lebih senang menarget pengguna Windows ketimbang lainnya.
Seperti yang terjadi beberapa hari belakangan, di mana serangan siber serentak terjadi di berbagai belahan dunia yang menyasar sistem keamanan berbagai perusahaan, rumah sakit, dan juga sekolah, ternyata sengaja menarget pengguna Windows.
Menurut Kemkominfo, ransomware yang sedang menginfeksi berbagai belahan dunia ini disebut WannaCrypt. WannaCrypt ini mengincar PC berbasis Windows, yang memiliki kelemahan dalam Server Message Block, atau protokol yang penting dalam sistem keamanan komputer terkait file sharing atau berbagi berkas dalam jaringan.
-
Ransomware apa yang paling berbahaya? Ransomware adalah varian malware yang secara khusus menargetkan file dan sistem dengan mengenkripsinya menggunakan protokol yang tidak dapat dibobol tanpa kunci dekripsi yang benar.
-
Bagaimana ransomware menginfeksi komputer? Ransomware dapat menyebar melalui beberapa cara, termasuk email phishing yang menipu pengguna untuk mengunduh lampiran berbahaya. Selain itu, lampiran yang terinfeksi dan situs web yang berbahaya juga menjadi saluran penyebaran yang umum.
-
Kenapa ransomware menyerang pengguna? Pelaku kemudian meminta uang tebusan dalam jumlah tertentu agar korban bisa mendapatkan kembali data yang dienkripsi atau dikunci tersebut.
-
Ransomware menginfeksi perangkat bagaimana? Ransomware bisa menyerang dengan berbagai metode untuk menginfeksi perangkat atau jaringan target. Biasanya yang paling banyak digunakan adalah email phishing dan rekayasa sosial lainnya.
-
Kenapa ransomware berbahaya? Ransomware adalah jenis malware yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kerugian signifikan pada perangkat komputer dan jaringan.
-
Kenapa serangan ransomware semakin meningkat? Laporan itu menyebutkan jenis serangan ransomware ini di mana penjahat siber secara aktif menyusup ke infrastruktur teknologi & informasi organisasi untuk menyebarkan ransomware, meningkat 2,75x year over year.
Karena yang diserang adalah SMB yang merupakan protokol file sharing, WannaCrypt bisa menyebar ke komputer lain berbasis Windows dalam jaringan yang sama. Hal ini membuat semua komputer yang tersambung ke internet, namun memiliki kelemahan dalam aspek SMB, memiliki potensi terinfeksi WannaCrypt.
Oleh karena itu, cukup bijak untuk menilik beberapa alternatif sistem operasi selain Windows yang mungkin bisa kita gunakan.
1. Mac OS X
OS X atau Mac OS X adalah sistem operasi besutan Apple. Seperti yang biasa dilakukan Apple, Mac OS X hanya terpasang di berbagai perangkat Apple seperti iMac, Macbook Pro serta MacBook Air.
Selain terkenal minim crash dan lag, Mac OS X juga lebih aman. Diklaim, Mac OS X memiliki sistem lebih kuat yang akan membuat serangan dari sis software akan lebih minim. Selain itu, minat para penjahat siber untuk menyerang Mac OS X lebih rendah. Penjahat cenderung akan membuat virus, worm, atau malware lainnya untuk menyerang Windows.
2. Linux
Linux merupakan turunan dari sistem operasi Unix. Linux memiliki banyak sekali distribusi atau dalam dunia IT disebut Linux Distro, yakni Ubuntu, Linux Mint, BackTrack, Mandriva, Blank On, dan masih banyak lagi.
Jika Windows sangat rentan terkena serangan virus serta malware, justru kepopuleran OS Linux adalah untuk menangkal virus. Tak ada virus yang didesain untuk menyerang Linux.
3. Chrome OS
Sama seperti Mac OS X besutan Apple, Google juga membuat OS yang dikhususkan untuk perangkat Google sendiri yakni Chrome OS. Chrome OS hanya bisa dijalankan via Google Chrome Browser, dan untuk menjalankan aplikasinya harus melalui Chrome Store.
OS ini tak terlalu populer, karena selain hanya digunakan untuk perangkat Google, OS ini akan memberi pengalaman maksimal dalam menggunakannya jika koneksi internet Anda super stabil dan selali dalam keadaan terkoneksi.
Meski terlihat cukup rentan, nyatanya di tahun 2013 ketika Google mengadakan sayembara untuk menemukan kelemahan dari Chrome OS dalam acara bernama Pwnium 3, ternyata tak ada satu pun yang berhasil. Hal ini menunjukkan bahwa selain aman, Chrome OS belum membuat penjahat tertarik melakukan akses untuk mengacak-acak keamanannya.
4. Android dan iOS
Mungkin Android dan iOS memang tak digunakan di desktop. Namun smartphone kini sudah barang tentu jauh lebih populer ketimbang komputer desktop dan juga laptop. Di smartphone yang berlabel papan tengah saja, tugas yang biasanya harus dilakukan di komputer, kini bisa dihajar di smartphone. Jadi soal kinerja, smartphone bisa dalam tingkatan yang setinggi desktop atau laptop. Bahkan Android yang bernama Android x86 adalah OS mobile yang bisa digunakan di laptop.
Dari segi keamanan pun sebenarnya OS mobile, terutama Android, tak menawarkan keamanan yang lebih ekstra mumpuni. Banyak kasus malware dan phising yang terjadi di smartphone. Namun karena sistem keamanan smartphone yang cukup tinggi (fingerprint, password, hingga berbagai fitur security lain), serta kesadaran pengguna akan pentingnya memproteksi berbagai privasi dan data pribadi seperti bank account dan sebagainya, kasus serupa bisa ditekan.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya diserang Ransomware
Baca SelengkapnyaLaporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaSistem operasi adalah perangkat lunak yang berfungsi sebagai penghubung antara pengguna, perangkat keras, dan perangkat lunak lainnya dengan Jenis yang beragam.
Baca SelengkapnyaHampir sepertiga insiden serangan siber didominasi oleh ransomware.
Baca SelengkapnyaKeduanya memiliki keunggulan dan kekurangan. Tinggal melihat kebutuhan yang Anda inginkan.
Baca SelengkapnyaSerangan ransomware adalah ancaman siber yang sangat serius. Namun, hal itu bisa dicegah dengan langkah-langkah yang tepat.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara yang paling banyak diserang ransomware
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi menyebut, bahwa tidak ada negara di seluruh dunia yang tidak terkena serangan Ransomware.
Baca SelengkapnyaBerikut data-data mengenai lonjakan serangan ransomware pada pelakuk bisnis.
Baca SelengkapnyaSebagaimana diketahui, Microsoft Defender umumnya digunakan untuk individu sebagai pertahanan pribadi terhadap ancaman online.
Baca SelengkapnyaAkibat peretasan kelompok Hive ini mengakibatkan jaringan mesin kasir toko di Belanda dan Jerman tidak bisa diakses.
Baca SelengkapnyaSistem operasi, baik itu VMware maupun Windows, harus diamankan dengan baik.
Baca Selengkapnya