4 Borok utama Bitcoin, penyebab si mata uang digital mati dini
Merdeka.com - Dari hari ke hari, toko dan sistem pembayaran online terus berkembang pesat. Tidak aneh bila akhirnya banyak yang memprediksi bila era kejayaan Bitcoin, si mata uang digital, akan kembali.
Namun pendapat berbeda diungkapkan oleh Mike Hearn, seorang pengembang alias developer Bitcoin. Pasca bergelut dengan Bitcoin selama lima tahun, dan menghasilkan software Bitcoin yang dipakai oleh jutaan user, Hearn justru berpendapat Bitcoin sudah mendekati ajalnya.
"Bitcoin adalah sebuah eksperimen, dan sama seperti kebanyakan eksperimen, mereka bisa gagal. Jadi sebaiknya jangan berinvestasi pada hal (Bitcoin) yang bisa membuat Anda merugi," ujar Hearn dalam blognya, medium.com.
-
Apa itu Bitcoin? Kripto berawal dengan Bitcoin pada tahun 2009. Saat Bitcoin menjadi makin populer, mata uang lain, seperti Namecoin dan Litecoin di tahun 2011, memasuki pasar, dengan fitur uniknya masing-masing.
-
Bitcoin dibuat bagaimana? Penemuan bitcoin mengikuti gagasan yang ditetapkan dalam kertas putih oleh Satoshi Nakamoto (nama alias).
-
Siapa yang menyatakan tentang pencapaian Bitcoin? Oscar Darmawan, CEO INDODAX, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan langkah signifikan dalam sejarah cryptocurrency.
-
Apa yang dimaksud dengan Bitcoin? Harga Bitcoin USD seringkali menjadi acuan utama bagi para trader yang aktif di pasar cryptocurrency.
-
Mengapa harga Bitcoin melonjak? Peningkatan harga ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk arus investasi institusional yang semakin meningkat dan masuknya dana ke dalam ETF Bitcoin.
-
Apa yang Bitcoin capai? Bitcoin terus menunjukkan kinerja yang mengesankan dengan harga yang telah melampaui USD 93.000 per koin, sehingga kapitalisasi pasarnya kini mencapai lebih dari USD 1,77 triliun.
Pasca mulai digunakan di tahun 2009, Bitcoin memang cukup populer. Akan tetapi, akibat isu keamanan yang belum pasti, akhirnya banyak negara yang melarang kehadiran Bitcoin, seperti Thailand. Indonesia sendiri mulai awal tahun 2014 sudah melegalkan penggunaan Bitcoin.
Menurut Hearn, ada banyak faktor yang membuat nasib Bitcoin sudah diujung tanduk, salah satunya adalah gagalnya masyarakat dunia menyikapi kehadiran Bitcoin. Nah, lewat blognya itu, Hearn menyebutkan penyebab utama kegagalan Bitcoin, seperti 5 hal ini.
Database Bitcoin sesak, transaksi lambat
Bitcoin 'blockchain' atau database Bitcoin sudah sangat sesak, bahkan servernya tidak bisa melayani lebih dari 3 pembayaran per detik.
Anehnya, penguasa 50 persen jaringan Bitcoin (sebuah grup raksasa) dari China berusaha menghindari peningkatan transaksi 'block size' Bitcoin yang lebih dari 1MB. Alasannya sepele, karena koneksi internet mereka lambat, sementara transaksi besar yang cepat justru bisa mengurangi keuntungan mereka selaku 'miner'.
Padahal, tidak meningkatkan ukuran transaksi Bitcoin berarti memberikan beban lebih pada Bitcoin Blockchain resources atau teknologi database jaringan Bitcoin. Cukup ironis, mengingat kelancaran Blockchain adalah salah satu faktor yang ikut menaikkan transaksi.
Kelompok yang ingin mengubah Bitcoin agar jadi lebih baik justru dikecam
Startup Bitcoin terbesar asal Amerika, Coinbase, justru dihapus dari situs resmi Bitcoin setelah berusaha menaikkan kapasitas database Bitcoin.
Bitcoin XT (satu di antara dua kelompok developer besar Bitcoin) yang mengkampanyekan pemutakhiran Bitcoin dan penambahan kapasitas transaksi Bitcoin semakin banyak diblokir di forum-forum Bitcoin.
Perusahaan-perusahaan yang menggunakan sistem transaksi dari Bitcoin XT banyak yang diserang hacker lewat metode DDoS. Berbicara soal Bitcoin XT pun dilarang di dalam konferensi Bitcoin.
Banyak jaringan transaksi Bitcoin dikuasai 'oknum'
Banyak pengembang atau developer Bitcoin yang tidak pernah percaya sistem Bitcoin itu sendiri diberikan akses penuh ke kode sumber Bitcoin. Celakanya, posisi 'developer Bitcoin' orang-orang ini tidak bisa digangu gugat.
Berseberangan dengan kelompok Bitcoin XT adalah Bitcoin Core. Kelompok ini bersikukuh tidak mau mengubah sistem transaksi Bitcoin. Salah satu alasannya adalah mereka tidak mau mengubah sistem warisan pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto. Padahal, seperti yang sudah diketahui, Bitcoin adalah percobaan yang semestinya terus dikembangkan agar lebih baik, tidak merugikan, dan sesuai kebutuhan pasar.
Biaya transaksi mahal, rawan manipulasi
Akhir-akhir ini, biaya transaksi Bitcoin sering jadi keluhan karena kerap lebih mahal dari tarikan transaksi kartu kredit.
Selain itu, grup Bitcoin Core, 'musuh' dari Bitcoin XT, memperbolehkan klien untuk memodifikasi detil transaksi sampai transaksi muncul di blockchain. Ini artinya seorang pembeli barang menggunakan Bitcoin bisa mengubah jumlah pembayaran Bitcoin pasca dilakukan 'deal' pembelian. Bahkan, bisa saja mereka mengubah biaya pembayaran menjadi 0 alias gratis.
Sejak postingan blog Hearn ini dishare massal di dunia maya, nilai Bitcoin yang awalnya USD 440 langsung terjun ke USD 360 saja. Bahkan, Hearn sudah menjual semua Bitcoin-nya. Jika developer Bitcoin saja sudah tidak percaya pada Bitcoin, bagaimana pemikiran pengguna?
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi harga masih menunjukkan potensi bullish jangka panjang. Investor harus melihat ini sebagai kesempatan untuk mengevaluasi posisi mereka.
Baca SelengkapnyaTeknologi blockchain masih tergolong baru, sehingga edukasi masyarakat tetap diperlukan.
Baca SelengkapnyaLantas mengapa Bitcoin Halving dapat menjadi momen krusial bagi investor bitcoin?
Baca SelengkapnyaKeberadaan Kripto berawal dengan Bitcoin pada tahun 2009.
Baca SelengkapnyaAsisten Agen Khusus yang bertanggung jawab atas masalah ini, Amanda Culver menggambarkan skema dan penipuan yang sering kali dimulai di platform media sosial.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat Bitcoin menjadi alat investasi yang menarik, terutama dalam menghadapi resesi ekonomi.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara KPK Tessa Mahardika mengungkap modus baru koruptor yang terus berevolusi semakin licik merampok uang rakya
Baca SelengkapnyaHarganya yang terus naik dari tahun ke tahun menjadikan bitcoin sebagai aset digital yang banyak diburu oleh banyak orang.
Baca SelengkapnyaKripto atau Bitcoin akan lebih mudah jika di taksir pada jangka waktu panjang penurunannya dan kenaikannya itu terlihat dalam 4 tahun sekali.
Baca SelengkapnyaDampak dari maraknya kasus ini juga terlihat dalam penurunan pasar kripto secara menyeluruh dalam 24 jam.
Baca SelengkapnyaOscar juga menyoroti beberapa faktor yang mempengaruhi koreksi pasar, seperti musim pajak di AS, halving Bitcoin, suku bunga, dan fluktuasi arus masuk ETF.
Baca SelengkapnyaHarga bitcoin biasanya akan melesat jelang memasuki akhir tahun.
Baca Selengkapnya