4 Teori yang bisa kita 'curi' untuk fotografi smartphone
Merdeka.com - Smartphone di era sekarang, sudah dilengkapi dengan kamera yang super canggih. Bahkan kamera yang melengkapi berbagai smartphone tersebut, kualitasnya sudah mampu bersaing dengan kamera sungguhan.
Namun pernahkah Anda mengambil foto dari smartphone berkamera canggih Anda, namun Anda tidak puas dengan hasilnya karena tak mirip dengan yang diiklankan? Anda mungkin tidak sendiri. Kenyataannya adalah, fotografi dengan hasil menakjubkan, lebih sulit dari yang kita bayangkan. Kita sering salah kaprah, karena berbagai foto indah yang sering kita lihat di Instagram, lebih kepada bagaimana cara mengambilnya, bukan apa objek yang di ambil.
Sebenarnya teori dalam fotografi smartphone tak akan jauh berbeda dengan yang kita lakukan di kamera yang sesungguhnya. Semua bergantung pada satu hal, yakni komposisi.
-
Bagaimana cara memilih smartphone yang tepat? Memilih smartphone yang tepat memerlukan pemahaman tentang kebutuhan dan budget Anda.
-
Apa yang bisa dilakukan kamera ponsel untuk fotografi malam? Di tahun 2024, ponsel dengan kemampuan fotografi malam terbaik seperti iPhone 16 Pro, Pixel 9 Pro, dan Samsung Galaxy S24 Ultra mampu menghasilkan foto luar biasa meski dalam kondisi cahaya rendah.
-
Mengapa orang khawatir soal smartphone? Selama bertahun-tahun, masyarakat khawatir bahwa gelombang radio yang dipancarkan oleh smartphone—jenis radiasi non-ionisasi—dapat memicu kanker otak.
-
Apa yang bisa dilakukan Samsung Galaxy S23 Ultra untuk hasil foto yang lebih menarik? Dengan pilihan lensa dan resolusi yang bervariasi seperti mode 200MP, kemampuan zoom sampai 100x, hingga fitur Expert RAW dan Pro Mode, kata dia, bisa mendapatkan pengaturan terbaik di segala kondisi dengan hasil layaknya pakai kamera profesional.
-
Bagaimana Android 15 meningkatkan pengalaman fotografi? Bagi pengguna Pixel 8 dan model yang lebih baru, mereka akan menikmati peningkatan pada mode Night Sight dan Astrofotografi, serta kemampuan fotografi di bawah air dan perekaman video yang lebih baik.
-
Apa itu kamera mirrorless? Saat ini, kamera mirrorless semakin populer di kalangan fotografer dan videografer karena desainnya yang simpel, ringan, dan kompak, serta kemudahan penggunaannya dibandingkan dengan kamera DSLR.
Komposisi sendiri bukan sesuatu yang ada tiba-tiba ketika kita akan memotret, namun ada beberapa teori yang perlu dipelajari. Berikut beberapa teori komposisi yang sebenarnya sering digunakan untuk fotografi, namun bisa juga diaplikasikan ke fotografi smartphone. Berikut ulasannya.
'The Rule of Thirds'
Untuk para fotografer, Rule of Thirds adalah teori awal yang dipelajari untuk memahami fotografi. Karena ini adalah dasar, tentu hal ini sangat penting.
Mungkin Anda pernah melakukan hal ini: jika Anda memotret, objek selalu diletakkan di tengah bagaimana pun kondisinya. Hal ini seringkali berhasil, namun terkadang foto justru terlihat biasa saja. Rule of Thirds adalah cara untuk memperindah hal ini.
Penerapan 'Rule of Thirds' ©2016 Merdeka.com / makeuseof Penerapan 'Rule of Thirds' © photographymad.comBayangkan untuk membagi sebuah gambar menjadi sebuah kisi 3x3, lalu tempatkan objek di titik yang berada di persimpangan ke tiga di tiap sisi.
'The Golden Ratio'
Teori ini hampir sama dengan Rule of Thirds, namun sedikit lebih canggih. Teori ini berdasar dari konsep matematika yang bisa kita terapkan di berbagai kondisi, serta sangat menjelaskan mengapa sesuatu yang kita potret menggunakan teori ini lebih menarik secara estetika.
meski agak rumit secara penjelasan matematis, Golden Ratio menjelaskan hubungan antara ruang yang kosong dan ruang yang terisi dalam sebuah foto. Dalam sebuah gambar yang terisi satu bagian, haruslah ada 1,6 bagian yang kosong untuk membuatnya seimbang. Jika hal ini ditepati, tentu hasil foto akan menakjubkan, meski dengan objek apapun.
Penerapan 'Golden Ratio' ©2016 twitter.com/@hughesrolandSalah satunya adalah foto jurnalistik dari media Inggris di atas, yang meski objeknya biasa saja, komposisinya membuat foto ini lebih 'hidup.'
'Leading lines'
Hal paling mudah untuk menarik mata dari penikmat foto yang kita potret, adalah memberi mereka sebuah garis yang secara langsung memperlihatkan arah. Hal ini biasa disebut 'leading lines' dalam dunia fotografi. Sebuah garis ini bisa apapun, jalanan, pagar, ranting pohon, tembok, kontur alami, bahkan sebuah siluet. garis ini juga tak perlu nyata, terkadang jika sudah ahli, sebuah garis tersirat bahkan bisa menyihir mata penikmat foto.
Leading lines ©2016 Merdeka.com /makeuseofSebuah bentuk, arah, dan kedalaman yang dibentuk oleh garis tersebut, dapat membuat efek 'dinamis' pada foto. Foto yang Anda potret tak akan terlihat statis dan membosankan, dan mampu memberi perbedaan foto yang biasa-biasa saja dan yang luar biasa.
'Foreground dan Background'
Salah satu kesulitan dalam fotografi adalah menangkap keindahan yang ada secara tiga dimensi, menjadi sebuah foto yang formatnya dua dimensi. Tak jarang hasilnya hanya datar dan statis, yang sama sekali tidak 'menghidupkan' objek yang seharusnya jadi tujuan fotografi.
Karena itulah kita bisa menggunakan metode foreground dan background, yang secara simpel dapat membuat otak kita membayangkan keadaan asli sebuah foto.
Dari gambar di atas, bisa kita lihat bahwa kombinasi gambar pohon dan gunung, membuat kita bisa membayangkan kalau pohon tersebut terasa dekat, dan gunung terasa jauh. Hal ini juga memberi otak kita perbandingan. Karena jika tak ada pohon, kita tak akan tahu sebesar apa gunung tersebut, dan sebaliknya.
Foreground dan background ©2016 Merdeka.com /makeuseofGambar ini pun juga menggunakan teknik foreground dan background untuk memperjelas objek yang akan kita tangkap. Dengan laptop sebagai foregound dan kamera SLR sebagai background yang blur, objek tangan dan pena akan makin jadi emphasis dalam foto tersebut. Biasanya digunakan lensa dengan bukaan besar atau pencahayaan yang baik, untuk mendapat foto dengan 'depth of field' semacam ini.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kata-kata fotografer lucu dan keren sering kali menjadi bumbu saat diunggah, menambah semarak dalam setiap hasil jepretan.
Baca SelengkapnyaHal ini berdasarkan riset yang dilakukan oleh ilmuwan Jerman dengan ribuan foto selfie.
Baca SelengkapnyaApalagi kini sudah banyak smartphone flagship dengan kamera mumpuni, sehingga bisa dimanfaatkan untuk motret di malam hari.
Baca SelengkapnyaIni letak temuan baru di HP yang membuat ahli terkejut.
Baca SelengkapnyaBocoran harga dan spesifikasi iPhone SE 4 mulai beredar.
Baca SelengkapnyaFlare bisa muncul dalam bentuk lingkaran, cincin, semburan bintang, atau bahkan kabut.
Baca Selengkapnya