4 Usaha unik astronot agar bisa tidur nyenyak di luar angkasa
Merdeka.com - Di Bumi, tidur merupakan aktivitas rutin yang sangat mudah dilakukan oleh sebagian besar orang. Namun lain ceritanya di luar angkasa, astronot harus melakukan hal-hal spesial agar bisa bermimpi indah.
Seperti yang dikisahkan oleh mantan pimpinan misi STS-117 di stasiun luar angkasa ISS, C.J Rick Sturckow. Rick mengatakan bila astronot tidak bisa tidur seenaknya di dalam ISS. Mengingat tidak ada gravitasi, astronot bisa melayang dan menabrak banyak perlengkapan bila tidak sengaja tertidur. Jadi, astronot Rick harus melakukan hal-hal ini.
Tidur pakai kantung yang diikat
-
Apa bahaya yang dihadapi astronot di luar angkasa? Mereka akan mengalami suhu ekstrem, mulai dari minus 240 hingga 250 derajat Fahrenheit atau minus 120 derajat Celcius di orbit rendah Bumi (LEO). Kondisi ini akan menyebabkan luka bakar atau pembekuan.
-
Kenapa NASA dan Roscosmos meminta astronot waspada? Dalam wawancara dengan Washington Post, NASA menjelaskan bahwa Roscosmos telah menggunakan 'kombinasi sealant dan tambalan' untuk menutupi retakan dan juga mengklaim bahwa penilaian risiko internal memberi nilai perbaikan lima dari lima.
-
Apa tugas astronot? Astronot adalah pekerjaan yang banyak menjadi mimpi banyak orang. Kesempatan untuk menjelajahi luar angkasa, terlibat dalam pengembangan dan pengujian teknologi canggih, hingga pengalaman untuk hidup di lingkungan baru yang penuh tantangan juga menjadi alasan-alasan mengapa pekerjaan sebagai astronot banyak diminati orang.
-
Makanan apa yang berbahaya untuk astronot? Secara umum, salad baik untuk manusia, jadi menanam sayuran segar di orbit sepertinya merupakan cara terbaik bagi penjelajah luar angkasa untuk tetap sehat. Sayangnya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa meskipun bergizi, salad luar angkasa bisa menimbulkan risiko bagi astronot.
-
Apa tugas astronot saat berada di luar angkasa? Ketika astronot pergi ke luar angkasa, mereka akan dilibatkan oleh sejumlah tugas penting dengan tanggung jawab yang cukup besar dan berdampak bagi kehidupan orang banyak.
-
Apa yang Astronot NASA lakukan di luar angkasa? Seorang astronot biasanya bekerja di luar angkasa dalam jangka waktu 6 bulan lamanya. Mengutip Starlust, Selasa, (19/9), durasi seorang astronot bekerja di luar angkasa biasanya dipengaruhi oleh jenis misi dan tujuan seperti penelitian atau pemeliharaan alat.
Untuk mencegah hal-hal berbahaya terjadi, ISS dilengkapi dengan alat khusus berupa kantung tidur yang didesain spesial untuk tidur di luar angkasa. Pembuatnya diakui adalah ilmuwan Rusia.
Kantung tidur itu bisa dipindah-pindah dan dilengkapi dengan empat tali yang nantinya akan dikaitkan dengan pengaman yang ada di ISS. Dengan begitu, posisinya tidak akan berubah.
"Kami mempunyai kantung tidur buatan Rusia yang hanya perlu dikaitkan di empat sudut suatu tempat di ISS. Hal itu bisa mencegah kami dari melayang-layang saat tidur," ujar Rick.
Pilih tidur dekat langit-langit
Astronot Amerika itu juga mempunyai tips khusus agar bisa tidur lebih lega, yakni memilih tidur di dekat langit-langit ruangan. Mengapa?
Menurut Rick, posisi langit-langit dekat dengan pendingin ruangan atau AC. Hembusan angin dari AC dinilai bisa membantu Rick terus mendapat suplai oksigen dan membuang jauh-jauh gas karbondioksida yang dia hembuskan. Ini cukup penting mengingat di ISS, oksigen adalah barang yang paling dibutuhkan.
Pakai celana jeans sampai topi
Tetapi, tidur dekat AC tidak bisa dilakukan oleh semua astronot. Sebab, banyak yang ternyata merasa luar angkasa itu sangat dingin. Rick juga mengakui bila banyak astronot yang rela tidur dengan menggunakan pakaian berlapis (bahkan topi) hanya untuk tetap hangat selama terlelap dalam kantung tidur.
Menariknya, saat tertidur di luar angkasa, kepala akan tetap tegak meskipun si astronot sudah tertidur. Ya, walaupun sudah terantuk, kepala astronot akan kembali tegak akibat tidak adanya gravitasi. Ini mirip dengan saat Anda mencoba 'merebahkan diri' saat berenang.
Baca buku
Rick menceritakan buku adalah salah satu 'obat tidur' paling mujarab bagi astronot. Hampir semua malamnya diakui berakhir dengan membaca.
Menariknya, ada kejadian unik saat dirinya tertidur pasca membaca buku. Saat buku itu tidak sengaja terlepas dari tangannya, maka buku itu tidak akan pergi kemana-mana. Buku itu akan tetap melayang di sampping Rick sampai dirinya terbangun. Sekali lagi, semua itu berkat absennya gravitasi.
Sumber: NASA, Gizmodo
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mari membayangkan hidup di luar angkasa sebagai seorang Astronot.
Baca SelengkapnyaAda agenda harian yang dilakukan astronot ketika berada di luar angkasa. Berikut selengkapnya.
Baca SelengkapnyaTidur yang cukup juga penting bagi astronot yang sedang bertugas di stasiun luar angkasa.
Baca SelengkapnyaPersoalan ini kerap menjadi masalah bagi para astronot ketika di luar angkasa. Bagaiamana solusinya?
Baca SelengkapnyaBerikut jadwal yang diatur NASA untuk astronotnya saat bertugas di Stasiun Ruang Angkasa.
Baca SelengkapnyaPakaian astronot tidak sekadar gaya, tetapi ada alasan khusus memakainya.
Baca SelengkapnyaKejenuhan dan rasa rindu kepada keluarga jadi "hantu" bagi astronot saat di stasiun ruang angkasa.
Baca SelengkapnyaTidak adanya gravitasi di luar angkasa, memicu tubuh untuk beradaptasi saat sampai di Bumi.
Baca SelengkapnyaKemajuan ilmu pengetahuan telah jelas menyatakan bahwa hal ini akan terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaAgama tidak bisa dilepaskan dari diri astronot. Mereka kerap melakukan ritual spiritual di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaBanyak orang mungkin berpikir memakai baju astronot sama seperti menggunakan pakaian biasa. Ternyata tidak demikian.
Baca SelengkapnyaBerikut ragam desain kostum astronot di beragam negara.
Baca Selengkapnya