Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Alasan agar startup tidak masuk ke industri musik

5 Alasan agar startup tidak masuk ke industri musik ilustrasi musik digital. © Dompic.com

Merdeka.com - Untuk menjalankan sebuah aplikasi sosial, sebuah startup hanya perlu membuat sebuah platform, kemudian biarkan pengguna membuat kontennya. Game hanya perlu dibuat sekali dan hanya butuh beberapa kali patch atau update setelahnya. E-commerce butuh investasi yang lebih banyak, tapi menghasilkan uang dari sektor ini cukup mudah selama produk Anda bagus. Ketiga itu adalah beberapa jenis model bisnis yang diusung oleh startup yang menurut saya lebih realistis daripada musik.

Tapi kenyataan itu tidak menghalangi upaya startup untuk masuk ke industri ini. Dalam beberapa bulan terakhir ini saja, ada beberapa layanan musik yang muncul di Asia Tenggara seperti MUSiiCO dari Indonesia dan Amplify dari Filipina. Meskipun sama-sama mengincar pasar lokal, saya yakin mereka tetap akan kesulitan. Di China juga ada Jing.fm, tapi saya rasa tinggal menunggu waktu sampai mereka menghilang di bawah bayang-bayang Xiami milik Alibaba. Berikut adalah beberapa alasan mengapa semua startup yang saya sebutkan di atas tidak akan sukses, dan mengapa saya menyarankan semua entrepreneur teknologi untuk tidak masuk ke industri musik.

Biaya lisensi awal

Orang lain juga bertanya?

Bahkan sebelum Anda mulai, Anda harus membeli hak untuk mendistribusikan koleksi musik Anda terlebih dahulu. Membuat sebuah pemutar musik tidak lagi cukup. Pelanggan sekarang ingin musik streaming, dan jika koleksi musik Anda kurang, bahkan di pasar lokal sekalipun, pengguna tidak akan mau menggunakan layanan Anda. Masalah ini mungkin lebih mudah dihadapi jika fokus Anda adalah musik lokal. Tapi ingat bahwa mencari dan merilis musik terbaru adalah tugas yang tidak ada habisnya, dan Anda tidak bisa berharap musisi akan menghampiri Anda di tahap awal. Jika Anda ingin melakukan ekspansi ke negara lain, Anda harus berurusan dengan hukum yang berbeda.

Persaingan berat dari nama besar

Ada Spotify dan iTunes di barat, Xiami di China, dan lusinan lainnya. Sekarang ini sudah ada paling tidak satu situs yang bisa memenuhi berbagai selera dan kebiasaan pengguna. Ingin musik indie yang baru? Ada Hype Machine. Ingin menjadi DJ virtual? Ada Turntable.fm. Ingin memasang musik yang jelek buatan band tetangga Anda? Ada Soundcloud. Perusahaan besar dengan uang banyak dan punya basis pengguna yang besar seperti Tencent dan Netease dari China dan DeNA dari Jepang sering berusaha masuk ke pasar musik dan tidak pernah berhasil. Bahkan, jika Anda berhasil menemukan pasar yang masih kosong, perusahaan besar bisa dengan mudah meniru dan mengimplementasikan ide Anda.

Monetasinya sulit

Jangan terkecoh dengan popularitasnya: layanan streaming musik kesulitan menghasilkan uang. Spotify tidak pernah menghasilkan keuntungan. Pandora juga selalu merugi dan harus membayar royalti. Xiami beruntung dibeli oleh Alibaba, tapi cara monetisasinya masih belum jelas. Untuk iTunes… Apakah orang masih membeli musik dari iTunes? Jika Anda tahu cara untuk menghasilkan uang atau bahkan keuntungan dari industri musik, Anda tidak perlu mengkhawatirkan segala sesuatu yang kami sebutkan di sini.

Pembajakan

Selain pesaing, pembajakan masih menjadi masalah besar di industri musik, terutama di Asia, dimana hak properti intelektual dan hak cipta tidak begitu dilindungi (bahkan mungkin tidak dilindungi sama sekali). Anda mungkin akan dituntut sebagai distributor musik bajakan, bukan sebagai orang yang men-download musik secara ilegal. Jadi, membuat layanan untuk pembajak (misalnya Limewire) mungkin bukan jalur yang aman.

Menjauhlah

Saya tidak ingin mengatakan bahwa distribusi adalah satu-satunya model bisnis yang bisa diterapkan di industri musik. Soundhound, Songkick, dan Nwplyng adalah beberapa contoh aplikasi yang berhubungan dengan musik yang tidak menyediakan layanan untuk mendengarkan musik. Mereka juga mengintegrasikan diri dengan nama-nama besar di atas. Tanpa dana yang besar, sebagian besar startup musik hanya akan menuai kegagalan.

Artikel ini muncul pertama kali di Tech in Asia Indonesia (mdk/dzm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Industri Startup Masih Terancam Tumbang di 2024, Ini Alasannya
Industri Startup Masih Terancam Tumbang di 2024, Ini Alasannya

Fenomena tech winter yang masih akan berlangsung di industri teknologi maupun startup dipengaruhi oleh sejumlah faktor.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Startup Mobil Listrik Ini Kolaps, Tidak Mampu Bertahan dari Dampak Ekonomi Global
Perusahaan Startup Mobil Listrik Ini Kolaps, Tidak Mampu Bertahan dari Dampak Ekonomi Global

Perusahaan Startup Mobil Listrik Ini Bangkrut, Tak Tahan dari Gempuran Ekonomi Global

Baca Selengkapnya
Menteri Teten Masduki Ungkap 3 Tantangan Besar Dihadapi Start-Up di Indonesia
Menteri Teten Masduki Ungkap 3 Tantangan Besar Dihadapi Start-Up di Indonesia

Indonesia berada di peringkat keenam global dengan sekitar 2.600 start-up yang tersebar di berbagai sektor, termasuk teknologi, kesehatan, dan pendidikan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Serupa Tapi Tak Sama, Inilah Perbedaan e-Commerce dan Marketplace yang Harus Diketahui
Serupa Tapi Tak Sama, Inilah Perbedaan e-Commerce dan Marketplace yang Harus Diketahui

Memahami perbedaan e-commerce dan marketplace menjadi salah satu kunci dalam menjalankan bisnis online dengan sukses.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Startup Mobil Listrik Ini Bangkrut, Tak Tahan dari Gempuran Ekonomi Global
Perusahaan Startup Mobil Listrik Ini Bangkrut, Tak Tahan dari Gempuran Ekonomi Global

Perusahaan Startup Mobil Listrik Ini Bangkrut, Tak Tahan dari Gempuran Ekonomi Global

Baca Selengkapnya
Pengusaha Indonesia Diajak Ikut Pameran Industri Kaca Terbesar Dunia, Catat Tanggalnya
Pengusaha Indonesia Diajak Ikut Pameran Industri Kaca Terbesar Dunia, Catat Tanggalnya

Perusahaan-perusahaan muda didorong untuk mengambil langkah maju dan mempresentasikan bisnis mereka kepada dunia di zona start-up.

Baca Selengkapnya
6 Tips Sukses Jalankan Bisnis Sampingan, Bikin Cuan Maksimal!
6 Tips Sukses Jalankan Bisnis Sampingan, Bikin Cuan Maksimal!

Memiliki sumber pendapatan dari bisnis sampingan menjadi semakin penting dalam era modern yang penuh dengan ketidakpastian ekonomi.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Berpengalaman 20 Tahun Ini Bagikan Tips Bangun Bisnis untuk Muda, Patut Dicontoh
Pengusaha Berpengalaman 20 Tahun Ini Bagikan Tips Bangun Bisnis untuk Muda, Patut Dicontoh

Memiliki seseorang yang dapat dipercaya yang pernah mengalami situasi serupa akan sangat membantu.

Baca Selengkapnya
Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!
Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!

Yuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.

Baca Selengkapnya