5 Alasan agar startup tidak masuk ke industri musik
Merdeka.com - Untuk menjalankan sebuah aplikasi sosial, sebuah startup hanya perlu membuat sebuah platform, kemudian biarkan pengguna membuat kontennya. Game hanya perlu dibuat sekali dan hanya butuh beberapa kali patch atau update setelahnya. E-commerce butuh investasi yang lebih banyak, tapi menghasilkan uang dari sektor ini cukup mudah selama produk Anda bagus. Ketiga itu adalah beberapa jenis model bisnis yang diusung oleh startup yang menurut saya lebih realistis daripada musik.
Tapi kenyataan itu tidak menghalangi upaya startup untuk masuk ke industri ini. Dalam beberapa bulan terakhir ini saja, ada beberapa layanan musik yang muncul di Asia Tenggara seperti MUSiiCO dari Indonesia dan Amplify dari Filipina. Meskipun sama-sama mengincar pasar lokal, saya yakin mereka tetap akan kesulitan. Di China juga ada Jing.fm, tapi saya rasa tinggal menunggu waktu sampai mereka menghilang di bawah bayang-bayang Xiami milik Alibaba. Berikut adalah beberapa alasan mengapa semua startup yang saya sebutkan di atas tidak akan sukses, dan mengapa saya menyarankan semua entrepreneur teknologi untuk tidak masuk ke industri musik.
Biaya lisensi awal
-
Apa aja kendala cari kerja? Selain bahasa, kesulitan generasi muda mendapatkan pekerjaan adalah keengganan untuk menggapai pekerjaan impian Generasi muda menginginkan yang instan, padahal karier sebaiknya dirintis dari nol
-
Apa masalah yang dialami pekerja Indonesia? Mereka datang ke Inggris Mei lalu dan dipecat pada Juni. Sejumlah pekerja Indonesia yang bekerja di sebuah perkebunan di Inggris dipecat hanya lima pekan setelah mereka mulai bekerja.
-
Kenapa sulit cari kerja di Indonesia? Susahnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Apa masalah utama yang dihadapi pendatang baru di Jakarta? Celakanya, Pemprov DKI menemukan sebanyak 17,89 persen atau sebanyak 220 orang dari ribuan pendatang itu tercatat tak punya pekerjaan. Bahkan, PJ Gubernur DKI Heru Budi Hartono menemukan pendatang yang jadi pemulung. "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Apa kendala pengembangan migas di Indonesia Timur? Namun, untuk kembangkan Indonesia timur perlu banyak inisiatif. Salah satunya dari sisi penyediaan infrastruktur. “Akses market juga penting, infrastruktur di timur berbeda dengan di Indonesia bagian barat. Kalau di barat sudah ada bahkan tersambung ke Singapura, ada juga ke Pulau Jawa. Sementara di timur sedikit infrastruktur, hanya dihubungkan oleh LNG. Sementara market juga belum ada, belum banyak industri di sana (Indonesia timur),“ paparnya.
-
Kenapa ERP di Jakarta terhambat? 'ERP itu kita masih fokus sama regulasi dan kemarin kendalanya adalah regulasi. Sekarang didorong adalah bagaimana regulasi kita siapkan, tentu dengan stakeholders,' kata Syafrin kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/11).
Bahkan sebelum Anda mulai, Anda harus membeli hak untuk mendistribusikan koleksi musik Anda terlebih dahulu. Membuat sebuah pemutar musik tidak lagi cukup. Pelanggan sekarang ingin musik streaming, dan jika koleksi musik Anda kurang, bahkan di pasar lokal sekalipun, pengguna tidak akan mau menggunakan layanan Anda. Masalah ini mungkin lebih mudah dihadapi jika fokus Anda adalah musik lokal. Tapi ingat bahwa mencari dan merilis musik terbaru adalah tugas yang tidak ada habisnya, dan Anda tidak bisa berharap musisi akan menghampiri Anda di tahap awal. Jika Anda ingin melakukan ekspansi ke negara lain, Anda harus berurusan dengan hukum yang berbeda.
Persaingan berat dari nama besar
Ada Spotify dan iTunes di barat, Xiami di China, dan lusinan lainnya. Sekarang ini sudah ada paling tidak satu situs yang bisa memenuhi berbagai selera dan kebiasaan pengguna. Ingin musik indie yang baru? Ada Hype Machine. Ingin menjadi DJ virtual? Ada Turntable.fm. Ingin memasang musik yang jelek buatan band tetangga Anda? Ada Soundcloud. Perusahaan besar dengan uang banyak dan punya basis pengguna yang besar seperti Tencent dan Netease dari China dan DeNA dari Jepang sering berusaha masuk ke pasar musik dan tidak pernah berhasil. Bahkan, jika Anda berhasil menemukan pasar yang masih kosong, perusahaan besar bisa dengan mudah meniru dan mengimplementasikan ide Anda.
Monetasinya sulit
Jangan terkecoh dengan popularitasnya: layanan streaming musik kesulitan menghasilkan uang. Spotify tidak pernah menghasilkan keuntungan. Pandora juga selalu merugi dan harus membayar royalti. Xiami beruntung dibeli oleh Alibaba, tapi cara monetisasinya masih belum jelas. Untuk iTunes… Apakah orang masih membeli musik dari iTunes? Jika Anda tahu cara untuk menghasilkan uang atau bahkan keuntungan dari industri musik, Anda tidak perlu mengkhawatirkan segala sesuatu yang kami sebutkan di sini.
Pembajakan
Selain pesaing, pembajakan masih menjadi masalah besar di industri musik, terutama di Asia, dimana hak properti intelektual dan hak cipta tidak begitu dilindungi (bahkan mungkin tidak dilindungi sama sekali). Anda mungkin akan dituntut sebagai distributor musik bajakan, bukan sebagai orang yang men-download musik secara ilegal. Jadi, membuat layanan untuk pembajak (misalnya Limewire) mungkin bukan jalur yang aman.
Menjauhlah
Saya tidak ingin mengatakan bahwa distribusi adalah satu-satunya model bisnis yang bisa diterapkan di industri musik. Soundhound, Songkick, dan Nwplyng adalah beberapa contoh aplikasi yang berhubungan dengan musik yang tidak menyediakan layanan untuk mendengarkan musik. Mereka juga mengintegrasikan diri dengan nama-nama besar di atas. Tanpa dana yang besar, sebagian besar startup musik hanya akan menuai kegagalan.
Artikel ini muncul pertama kali di Tech in Asia Indonesia (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena tech winter yang masih akan berlangsung di industri teknologi maupun startup dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Startup Mobil Listrik Ini Bangkrut, Tak Tahan dari Gempuran Ekonomi Global
Baca SelengkapnyaIndonesia berada di peringkat keenam global dengan sekitar 2.600 start-up yang tersebar di berbagai sektor, termasuk teknologi, kesehatan, dan pendidikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Memahami perbedaan e-commerce dan marketplace menjadi salah satu kunci dalam menjalankan bisnis online dengan sukses.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Startup Mobil Listrik Ini Bangkrut, Tak Tahan dari Gempuran Ekonomi Global
Baca SelengkapnyaPerusahaan-perusahaan muda didorong untuk mengambil langkah maju dan mempresentasikan bisnis mereka kepada dunia di zona start-up.
Baca SelengkapnyaMemiliki sumber pendapatan dari bisnis sampingan menjadi semakin penting dalam era modern yang penuh dengan ketidakpastian ekonomi.
Baca SelengkapnyaMemiliki seseorang yang dapat dipercaya yang pernah mengalami situasi serupa akan sangat membantu.
Baca SelengkapnyaYuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.
Baca Selengkapnya