5 Alasan 'super' untuk tolak nge-root smartphone Android!
Merdeka.com - 'Nge-root' smartphone Android kini bukan lah hal yang aneh lagi atau menakutkan lagi untuk dilakukan pengguna. Banyak tutorial rooting bermacam-macam merek smartphone Android sudah tersedia di dunia maya.
Demi mendapat akses penuh terhadap smartphone, pengguna rela membobol OS untuk mendapatkan berbagai keuntungan seperti memasang Custom ROM atau memasang aplikasi dari blackmarket.
Akan tetapi, di balik deretan keuntungan menggiurkan tersebut, sejatinya proses rooting pun menyimpan kerugian yang cukup menakutkan. Salah satu kerugian yang paling ditakuti adalah 'bricked' atau smartphone mati total dan tidak bisa digunakan.
-
Apa risikonya pakai kabel Android? Alasannya adalah kekhawatiran akan panas berlebih selama proses pengisian daya.
-
Apa ancaman utama yang dihadapi Android? Ancaman utama berasal dari CVE-2024-32896, sebuah celah keamanan yang pertama kali diungkap oleh Google pada bulan April.
-
Mengapa orang khawatir soal smartphone? Selama bertahun-tahun, masyarakat khawatir bahwa gelombang radio yang dipancarkan oleh smartphone—jenis radiasi non-ionisasi—dapat memicu kanker otak.
-
Apa dampak adiksi smartphone ke tubuh? 'Dalam aspek kognitif jadi mudah lupa, istilahnya tidak konsentrasi begitu lah ya. Terus secara fisik, dia bisa obesitas,' jelasnya dilansir dari Antara.
-
Kenapa malware ini bisa masuk ke Android? Gara-gara taktik pengelabuan yang membuat program keamanan sulit mendeteksinya, membuat aplikasi berbahaya tersebut akhirnya diizinkan berfungsi di ekosistem Android layaknya aplikasi biasa pada umumnya.
-
Kenapa penggunaan gadget berlebihan bahaya? Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan ketegangan mata dan meningkatkan risiko miopi. Ketika anak terlalu lama menatap layar tanpa istirahat, otot-otot mata menjadi tegang dan dapat menyebabkan kelelahan visual.
Nah, untuk menambah bahan pertimbangan Anda sebelum me-root smartphone Android di rumah, berikut adalah alasan mengapa Anda sebaiknya menunda melakukan rooting.
Garansi smartphone hangus
Saat ini, banyak pengguna yang tergiur untuk langsung me-root smartphone Android baru mereka. Nah, ini adalah salah satu hal yang seharusnya dihindari.
Sebab, me-root smartphone baru secara otomatis akan menghanguskan garansinya. Rooting akan dianggap sebagai modifikasi software lanjutan yang dilakukan oleh pengguna. Sehingga, jika terjadi hal yang tidak diinginkan pada smartphone baru seperti layar pecah tidak akan bisa mengklaim garansi.
Di beberapa forum internet mungkin Anda akan menemukan cara untuk mengembalikan smartphone yang telah di-root seperti semula atau unroot, tetapi jangan senang dulu. Karena kini vendor smartphone mempunyai cara untuk tetap mendeteksi smartphone yang telah di-root.
Samsung misalnya, sudah menanamkan informasi rooting di bootloadernya yang hampir mustahil untuk dihapus meski sudah di-unroot. Jadi, sebaiknya Anda berpikir dua kali sebelum me-root smartphone baru Anda.
Proses rooting berbahaya bagi pemula
Bagi pengguna baru atau newbie di bidang rooting, sebaiknya juga perlu menghindari rooting. Mungkin bagi para 'suhu', melakukan rooting adalah hal yang mudah, namun banyak pengguna baru smartphone Android yang mengaku kesulitan. Bahkan akhirnya menyerah me-root smartphone mereka.
Sayangnya, masalah tidak berhenti di situ. Sebab banyak smartphone mereka yang akhirnya rusak atau bricked. Hingga, kita banyak melihat pengguna pemula yang kelimpungan saat smartphonenya mati dan mengeluh di forum-forum internet.
Tidak jarang pula mereka membayar orang lain untuk membantu mengembalikan smartphone ke kondisi semula. Terlepas dari itu, smartphone baru sejatinya tidak membutuhkan rooting jika Anda bukan pengguna yang 'ekstrem' atau suka bereksperimen dengan banyak aplikasi.
Masalah update OS Android
Selain masalah software, proses rooting juga kerap dituding sebagai biang keladi atas tidak munculnya update ROM atau OS terbaru dari vendor smartphone. Misalnya di smartphone buatan Xiaomi, update ROM terbaru secara OTA (Over the air) tidak akan muncul.
Selain itu, bila update baru tetap muncul dan Anda memutuskan untuk melakukan update, maka roooting yang Anda sudah susah payah lakukan bisa hilang. Otomatis Anda harus mengulangi proses rooting dari awal.
Problem keamanan di smartphone
Seperti proses jailbreak di iPhone, proses roooting Android akan membuat smartphone Anda rentan terhadap serangan virus atau malware karena proses tersebut sejatinya mengeksploitasi kelemahan keamanan di sistem operasi.
Oleh sebab itu, pengguna smartphone yang sudah di-root biasanya harus ekstra waspada saat menginstal aplikasi. Mengingat banyak aplikasi yang sebenarnya adalah pintu rahasia bagi hacker untuk mencuri data dari smartphone Android.
OS Android dan stock ROM semakin membaik
Banyak yang beralasan melakukan roooting agar mereka bisa memasang stock ROM milik vendor lain, misalnya Samsung atau Sony Xperia yang terkenal 'enteng'.
Tetapi semakin teknologi smartphone berkembang, alasan itu mulai sebaiknya ditinggalkan. Sebab, banyak smartphone baru yang sejatinya sudah mengusung performa cepat dan enteng dari awal. Begitu juga dengan ROM yang dibawa, para vendor smartphone mulai sering menerbitkan update ROM yang semakin hari semakin baik. (mdk/bbo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut 3 izin yang bisa membahayakan malware masuk ke Android.
Baca SelengkapnyaGoogle mengimbau pengguna Android untuk menonaktifkan jaringan 2G, guna melindungi diri dari serangan SMS scam yang memanfaatkan kelemahan jaringan lama ini.
Baca SelengkapnyaPaling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaSamsung sudah mengeluarkan pembaruan keamanan lebih dulu dari Google dengan peringatan bahwa Android sedang dalam bahaya. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaBerikut tanda HP perlu ganti yang baru. Jangan sampai Anda tidak sadar.
Baca SelengkapnyaIni hal yang perlu dihindari saat menggunakan wifi gratis di tempat umum.
Baca SelengkapnyaPenggunaan smartphone secara berlebihan bisa menimbulkan sinrom lorong karpal yang menyakitkan.
Baca SelengkapnyaTerkadang sebagian orang lupa dan membiarkan HP nya tetap dicas tidak melepasnya.
Baca SelengkapnyaDeretan HP Android ini sudah tidak bisa lagi menggunakan WhatsApp mulai Oktober mendatang
Baca SelengkapnyaPenipuan dengan modus File APK masih terus mengintai masyarakat Indonesia. Masyarakat diminta waspada saat menerima pesan WhatsApp atau SMS dari orang lain.
Baca SelengkapnyaInsiden ini bisa menimbulkan kerugian material dan ancaman serius bagi keselamatan pengguna.
Baca Selengkapnya