5 Fakta Soal Kamera Bawah Layar, Teknologi Baru yang Diperkenalkan Oppo Hari Ini

Merdeka.com - Oppo jadi perusahaan pertama di dunia yang memperkenalkan kamera bawah layar atau kini memiliki nama resmi yakni under-screen camera atau USC.

Sebelumnya, Oppo, disusul Xiaomi, memberi teaser soal teknologi ini di video yang beredar di media sosial Tiongkok yakni Weibo. Teknologi ini dipamerkan Oppo di MWC Shangai yang merupakan salah satu gelaran teknologi terpopuler.

Berikut Deretan fakta dari under-screen camera, melansir dari Android Authority.

1. Butuh Waktu Dua Tahun Untuk Dikembangkan

Oppo menyebut saat memperkenalkan teknologi ini, bahwa teknologi ini dimulai penelitiannya pada 2017. Kita tahu bahwa tahun 2017 adalah tahun di mana layar penuh sudah jadi sesuatu yang trendy berkat iPhone X dengan notch besutannya.

Memasuki 2018, Oppo sudah mulai melakukan pengembangan terhadap teknologi ini. Secara resmi, teknologi ini pun akhirnya diperkenalkan pada 2019.

2. Teknologi Ini Adalah Gabungan Sempurna Hardware dan Software

Karena ini adalah sebuah kamera yang ada di bawah layar, yang kameranya harus menembus layar untuk menangkap gambar, beberapa hardware khsusus disiapkan untuk teknologi ini.

Mulai dari modul kamera khusus agar cahaya bisa menembus layar, sensor yang lebih besar, bukaan atau aperture yang lebih lebar, serta piksel yang lebih besar pula.

Software juga salah satu hal yang penting. Pasalnya, kamera di bawah layar membutuhkan banyak sekali pemrosesan untuk memberikan hasil maksimal. Oppo sendiri secara spesifik membocorkan soal pemrosesan HDR yang lebih canggih, penghapusan 'kabut' dari hasil mentah foto, serta algoritma yang menghasilkan white balance secara tepat.

Oppo mengklaim bahwa kualitas gambar dari USC akan "mendekati smartphone konvensional." Hal ini tak terlalu banyak mengimplikasikan sesuatu, namun yang jelas teknologi ini masih belum terlalu sempurna sehingga belum setara kamera depan konvensional.

3. Oppo Temui Banyak Kesulitan Kala Mengembangkan USC

Oppo menyebut bahwa ada beberapa rintangan yang harus mereka hadapi kala menempatkan sebuah kamera di bawah layar. Oppo menyebut beberapa hal tersebut mulai dari guratan cahaya, difraksi cahaya, color cast atau warna yang tak diinginkan, kabut, serta noise.

Semua ini masih belum 100 persen dihilangkan dari kamera tersebut, dan membuat USC masih memiliki kualitas yang jauh di bawah kamera depan konvensional. Lazim, mengingat cahaya harus melewat sebuah layar yang masih berfungsi normal sebelum mencapai sensor kamera. Di kamera konvensional, cahaya hanya akan melewat lensa.

Meski demikian, Oppo menyebut bahwa bagian kamera dari layar masih akan mendukung kepekaan touchscreen, dan jadi sangat ideal untuk smartphone anti-air.

4. Belum Ada Smartphone Oppo yang Menggunakan USC, dan Belum Ada Hasil Foto Resmi

Di acara pengenalan teknologi ini, Oppo hanya sekedar memperkenalkan teknologinya saja. Oppo bahkan masih belum memamerkan bagaimana hasil jepretan dari kamera USC. Oppo sendiri pun belum mengumumkan perangkat komersial apa yang akan disematkan teknologi ini.

5. Oppo Bersaing Ketat Dengan Xiaomi, Namun Samsung yang Duluan Mematenkan

Bulan lalu dalam waktu berdekatan, dua pabrikan asal Tiongkok tersebut memberi bocoran teknologi kamera depan dalam layar.

Oppo adalah yang pertama kali memperkenalkannya dengan memperlihatkan perangkat purwarupa dengan kamera depan menyala. Kamera depan tersebut tak terlihat secara kasat mata mengingat posisinya yang berada di bawah layar.

Namun Xiaomi tak ingin jadi pihak yang ketinggalan, dengan segera pula merilis video dari smartphone mereka yakni MI 9 dengan teknologi serupa.

Xiaomi nampak jauh lebih 'menang' di sini, pasalnya diperlihatkan secara jelas di mana letak kamera, bagaimana cara kerja ketika menyala, dan perbandingannya dengan Mi 9 reguler.

Sebagai catatan, Samsung adalah pihak pertama yang mematenkan teknologi semacam ini. Raksasa teknologi Korsel tersebut tercatat mematenkan teknologi kamera bawah layar pada Januari 2018.