5 Fenomena Antariksa yang Layak Dinanti di Tahun 2019
Merdeka.com - Fenomena antariksa akan banyak terjadi di tahun ini. Berbagai fenomena alam seperti gerhana matahari dan bulan, akan banyak jadi sorotan di tahun ini.
Belum lagi deretan lompatan teknologi seperti pendaratan roket atau pesawat ulang alik di planet atau bulan tetangga Bumi, dan hal tersebut akan jadi tonggak sejaran astrofisika di tahun ini.
Berikut deretan fenomena antariksa yang layak dinanti di tahun 2019, dilansir dari Tekno Liputan6.com yang mengutip DW.
-
Apa tujuan NASA dalam gerhana matahari? 'Gerhana 2024 menawarkan kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengukur bentuk dari Matahari dan dengan demikian dapat menyimpulkan struktur bagian dalamnya,' ungkap Profesor Gordon Emslie, peneliti utama dalam proyek SunSketcher.
-
Kenapa gerhana bulan penting di 2024? Selain karena banyak peristiwa yang menghiasi langit di Bumi, sejumlah peristiwa tersebut nantinya juga memiliki nilai dan arti tersendiri di bidang astronomi, ekologi, dan bahkan cerita rakyat.
-
Apa saja jenis gerhana matahari? Ada beberapa jenis gerhana matahari yang penting diketahui untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan. Berikut jenis gerhana matahari dan penjelasannya yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber:
-
Mengapa gerhana matahari menarik perhatian peneliti? Gerhana matahari penuh tahun ini di Amerika Utara memberikan kesempatan baru bagi para peneliti untuk mengamati dan mempelajari lebih lanjut tentang reaksi hewan-hewan selama kejadian langka tersebut.
-
Kapan gerhana matahari terjadi? Gerhana matahari telah menjadi peristiwa alam yang memikat manusia sejak zaman kuno.
-
Apa fenomena langit yang terjadi pada 5 Desember? Venus akan terlihat pada tanggal 5 Desember 2024. Ia akan berada dekat dengan Bulan, menciptakan fenomena yang dikenal sebagai konjungsi.
1. Ramai Terbang ke Bulan
Setelah keberhasilan modul pendarat Chang'e-4 milik Tiongkok, sejumlah negara mengirim misi menyambangi Bulan pada tahun 2019. Sebuah perusahaan Israel, SpaceIL, telah menjadwalkan pendaratan Bulan pada Februari mendatang.
Sementara pada 30 Januari, Badan Antariksa India direncanakan meluncurkan Chandrayaan-2 dalam misi luar angkasa serupa setelah sempat tertunda selama hampir satu tahun.
2. Gerhana Matahari
Penduduk Bumi akan segera menemui gerhana matahari parsial di pertengahan tahun. Fenomena ini adalah yang kedua dari rangkaian delapan gerhana Matahari yang terjadi antara 13 Juli 2018 hingga 4 Desember 2021. Sayangnya gerhana Matahari kali ini hanya bisa dinikmati oleh penduduk di kawasan utara Tiongkok, Jepang, Mongolia dan sebagian kecil wilayah Rusia.
Selain gerhana matahari parsial, Indonesia akhirnya bisa menikmati peristiwa langit langka berupa gerhana Matahari cincin di penghujung tahun. Pada 26 Desember, gerhana Matahari berbentuk cincin api ini akan melintasi sebagian wilayah Sumatera, tepatnya mulai dari pulau Simeulue, Sibolga, Padang Sidempuan, Dumai, Duri dan Kepulauan Riau.
3. Gerhana Bulan Total
Tak perlu menunggu lama, akhir bulan Januari ini akan ada fenomena gerhana bulan. Fenomena langka yang bakal menyambangi Bumi pada 21 Januari 2019 adalah yang pertama dari dua gerhana Bulan tahun ini. Namun sayangnya, gerhana Bulan total ini tidak bisa dinikmati penduduk Indonesia lantaran hanya bisa dilihat di benua Amerika dan langit barat Eropa dan Afrika.
Selain gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian juga terjadi di pertengahan tahu. Namun, fenomena kosmik yang akan tiba pada 16 Juli 2019 ini hanya akan terlihat jelas di Afrika, Asia Tengah dan Selatan, Eropa Tenggara, tetapi juga bisa disimak menjelang matahari terbit di barat Indonesia. Teleskop atau binokular juga bisa digunakan buat menyaksikan fenomena langit ini
4. Observasi Antariksa
Pada 2018 lalu, NASA dan ESA mengirimkan empat misi penelitian ke luar angkasa. Tahun ini, pekerjaan dari empat misi tersebut akan jadi fokus agensi antariksa tersebut.
Nantinya, para ilmuwan siap memanen data dari ke-empat wahana tersebut, yakni Parker Solar Probe yang mempelajari matahari, InSight untuk menyadap aktivitas tektonik di planet Mars, TESS yang bertugas melakukan sensus bintang di Galaksi Bima Sakti, serta BepiColombo yang memulai perjalanan panjang ke planet Merkuri.
5. Transit Merkurius
Pada 11 November mendatang planet Merkurius akan melintasi Matahari. Fenomena ini bisa disaksikan dengan menggunakan teleskop yang dilengkapi filter surya di benua Amerika, Eropa, Timur Tengah dan Afrika. Selanjutnya, fenomena ini akan terjadi lagi di 2039.
Sumber: DW.com via Tekno Liputan6.comReporter: DW Indonesia
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut rentetan peristiwa astronomi yang akan terjadi pada 2024.
Baca SelengkapnyaDari Venus yang bersinar cerah sebagai Bintang Senja hingga Jupiter yang megah, setiap planet menyajikan pemandangan yang menakjubkan dan berbeda.
Baca SelengkapnyaIlmuwan terang-terangan sulit memahami penemuan luar angkasa yang pernah ditemukan.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat yang mengira bahwa fenomena tersebut adalah kejadian astronomis langka yang memperlihatkan dua bulan di langit secara bersamaan.
Baca SelengkapnyaTahukah Anda bahwa Bumi saat ini memiliki dua bulan? Asteroid kecil 2024 PT5 tertangkap gravitasi Bumi dan menjadi satelit sementara.
Baca SelengkapnyaJumlah planet baru yang ditemukan ini tak tanggung-tanggung.
Baca SelengkapnyaBrian Cox mengungkapkan bahwa Uranus dan Neptunus adalah target utama eksplorasi luar angkasa berikutnya.
Baca SelengkapnyaBadai Matahari ekstrem yang melanda Bumi pada Jumat (10/5) disebut-sebut sebagai yang paling dahsyat dalam 20 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan aurora dari luar angkasa seperti yang dilihat astronot NASA ini.
Baca Selengkapnya5 asteroid diperkirakan akan melintasi Bumi antara 27 Agustus dan 1 September.
Baca SelengkapnyaDua fenomena alam yang tampil berbarengan ini telah menciptakan pemandangan langit Rusia memukau.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar objek unik luar angkasa yang dirilis oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA)
Baca Selengkapnya