5 Juta akun Gmail berhasil dibobol?
Merdeka.com - Biasanya penyedia layanan internet akan langsung kebingungan bila akun-akun penggunanya berhasil dibobol oleh hacker. Tetapi berbeda dengan Google, mereka terkesan cukup santai meski mendapat laporan terdapat jutaan akun Gmail yang berhasil dibobol.
Dikutip dari Tech Radar (12/09), kabarnya terdapat 5 juta akun Gmail yang telah berhasil diretas menggunakan daftar yang berisi alamat email dan password. Daftar yang belum diketahui dari mana asalnya tersebut diunggah awal minggu ini di sebuah forum dunia maya di Rusia.
Google sendiri menyatakan bila dokumen-dokumen yang berisi informasi akun Gmail penggunanya tersebut merupakan hasil dari 'dokumen buangan' dan bukan dari aktivitas peretasan. Dokumen buangan yang mengandung username dan password Gmail didapat dari website-website lain yang telah lebih dulu dibobol.
-
Kenapa password mudah dibobol? 'Secara tidak sadar, manusia membuat kata sandi yang sangat '‘manusia', yang berarti ini berisikan kata-kata dari kamus dalam bahasa aslinya, seperti menampilkan nama dan nomor. dll. Bahkan kombinasi yang tampaknya kuat sekalipun jarang benar-benar acak, sehingga dapat ditebak dengan algoritma.
-
Apa yang terjadi jika username Google sudah digunakan? Jika ternyata terdapat tulisan That username is taken. Try another.
-
Siapa yang menemukan password rentan? Para ahli Kaspersky telah mengungkapkan kombinasi karakter mana yang paling sering digunakan saat membuat kata sandi.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Apa yang dimaksud dengan Google Password Manager? Beruntung, Google Password Manager yang tersedia di Google Chrome hadir untuk mempermudah proses ini.
Menurut Google, hal tersebut disebabkan oleh kebiasaan pengguna yang masih sering menggunakan password yang sama untuk semua akun yang mereka miliki. Sehingga besar kemungkinan hacker dapat masuk ke berbagai jenis situs, termasuk Gmail, hanya dengan berbekal satu password.
Untungnya, Google menyatakan bila jumlah akun Gmail yang berhasil diretas tidak sampai jutaan, melainkan hanya sekitar ratusan ribu akun. Sebab, Google percaya bila hanya terdapat kurang dari 2 persen kombinasi username dan password yang bisa dimanfaatkan.
Akun-akun Gmail yang telah berhasil diretas sudah di-reset ulang oleh Google. Namun, Google akan memberikan notifikasi pada pengguna yang akunnya telah berhasil dibobol untuk segera mengganti password mereka. (mdk/bbo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak orang memakai kode PIN dengan angka yang sering dijumpai. Padahal hal itu sangat berbahaya.
Baca SelengkapnyaDittipidsiber tengah melakukan penyelidikan lebih jauh sembari berkoordinasi dengan pihak lain
Baca SelengkapnyaRatusan akun hotel Google Bisnis di Bali dan Sumatera menjadi korban peretasan.
Baca SelengkapnyaKasus penipuan modus kerja dengan like dan subscribe youtube tidak hanya menipu para korban dengan menggasak uangnya saja.
Baca SelengkapnyaKirim ke Bareskrim dan KPU, Begini Hasil Investigasi BSSN soal Kebocoran Data Pemilih
Baca SelengkapnyaManfaatkan pengelola kata sandi, agar setiap akun punya kata sandi yang kuat dan unik .
Baca SelengkapnyaPara penyerang menggunakan kampanye phishing dengan mengirimkan email dan teks yang dirancang seolah-olah dikirim oleh Apple.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan, bisnis ilegal ini diotaki seseorang berinisial DBS yang sebelumnya berprofesi menjual handphone dan sim card
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaPeretasan pada akun bisnis Google dilakukan dengan mengganti nomor telepon dengan nomor WhatsApp sang oknum.
Baca SelengkapnyaPelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca SelengkapnyaData tersebut diduga bocor dari Satu Data Aparatur Sipil Negara (ASN) milik Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Baca Selengkapnya