5 'Makhluk' yang suatu saat bisa gantikan manusia kuasai Bumi
Merdeka.com - Teknologi sudah jauh semakin maju, dan perkembangannya sangat-sangat cepat. Segala sesuatu yang jadi keresahan manusia, kini bisa diatasi oleh teknologi. Banyak kaum difabel yang bisa kembali berjalan dengan bantuan robot, bahkan kini sudah sangat mungkin untuk mengkoloni Mars sebagai tempat tinggal baru.
Namun manusia hanyalah manusia yang merupakan makhluk biologis. Manusia bisa terkikis secara fisik dan mental, dan suatu saat akan mati. Sedangkan teknologi akan tetap tumbuh. Hal ini membuat para ilmuwan memprediksi bahwa manusia tak akan jadi makhluk terakhir yang menghuni Bumi ini.
Spesies manusia yang punya intelejensia lebih dari makhluk lain saat ini, bukan tidak mungkin akan membuat spesies lain yang dalam jangka pendek bermanfaat, namun akan menguasai dunia dalam jangka waktu panjang.
-
Siapa yang ingin menggantikan manusia dengan AI? Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, ahli komputer terkenal Yoshua Bengio menyatakan bahwa beberapa elit teknologi berkeinginan untuk menggantikan manusia dengan AI.
-
Kenapa manusia dan mamalia lainnya akan punah? Model iklim yang dihasilkan oleh superkomputer menunjukkan bahwa Pangea Ultima akan menciptakan lingkungan yang sangat tidak ramah bagi kehidupan. 'Superkontinen yang baru terbentuk akan menciptakan efek 'triple whammy',' jelas Dr. Farnsworth. 'Efek ini terdiri dari peningkatan kontinentalitas, matahari yang lebih panas, dan peningkatan kadar karbon dioksida di atmosfer yang semuanya akan meningkatkan suhu di sebagian besar wilayah planet ini.'
-
Kapan manusia akan punah? Sebuah simulasi superkomputer baru-baru ini memberikan perkiraan tentang masa depan umat manusia, menyatakan bahwa suatu hari nanti, manusia akan menghadapi kepunahan. Proses ini diproyeksikan akan terjadi ketika matahari mengalami akhir siklus hidupnya, meledak ke luar dan menghancurkan planet-planet di sekitarnya.
-
Kapan teknologi akan menggantikan pekerjaan? Menukil laporan World Economic Forum (WEF), teknologi dan otomatisasi diperkirakan akan menggantikan 85 juta pekerjaan di Indonesia pada tahun 2025.
-
Kapan AI bisa menyamai kecerdasan manusia? AGI adalah titik kritis hipotetis yang juga dikenal sebagai 'Singularitas,' di mana AI menjadi lebih pintar dari manusia. Generasi AI saat ini masih tertinggal dalam bidang-bidang yang menjadi keunggulan manusia, seperti penalaran berbasis konteks dan kreativitas sejati.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
Berikut 5 kemungkinan 'makhluk' yang suatu saat menggantikan manusia di Bumi.
Binatang dengan otak yang lebih maju
Gagasan untuk menumbuhkan spesies binatang untuk menjadi setara dengan intelejensia manusia sudah lama terjadi. Hal ini lebih lama lagi diimajinasikan dalam novel-novel fiksi ilmiah.
Banyak pencetus teori seperti George Dvorsky, yang menyatakan bahwa jika manusia sudah memiliki teknologi untuk menaikkan intelejensia makhluk non manusia, hal tersebut layak dilakukan. Ia berpikir bahwa monopoli manusia atas apa yang Tuhan berikan pada semua makhluk hidup tidaklah adil. Sudah sepantasnya secara moral, semua makhluk hidup harus merasakan nikmat yang sama untuk hidup di atas Bumi ini.
Namun yang tidak setuju akan hal ini juga tidak sedikit. Seorang ilmuwan bernama Alex Knapp berteori bahwa akan ada resiko yang besar jika kita ingin menaikkan intelejensia suatu spesies tertentu. Mulai dari uji coba yang tentu akan menyakiti mereka, 'kelainan' yang terjadi jika mereka jadi kegagalan uji coba, dan belum tentu berhasilnya manusia beradaptasi dengan perilaku mereka jika hal ini berhasil.
Meski demikian, hal ini bisa saja terjadi dan suatu saat kaum binatanglah yang akan menguasai dunia.
Kecerdasan buatan
Kini kecerdasan buatan sudah jadi topik yang sangat umum di sains. Gagasan untuk membuat sebuah mesin yang bisa mengerjakan tugas sebaik kecerdasan manusia, sudah merupakan hal yang diidamkan masyarakat modern.
Namun ternyata kecerdasan buatan memiliki beberapa tingkatan. Antara lain kecerdasan buatan yang kuat dan lemah. Kecerdasan buatan yang lemah terinspirasi dari otak manusia namun tidak mencari tujuan untuk menyamainya. Tipe kecerdasan ini secara statistik memiliki pendekatan untuk sekedar memudahkan kehidupan sehari-hari seperti memberi arah peta ketika tersesat dan mengalahkan manusia untuk main catur.
Berbeda dengan kecerdasan buatan yang kuat, yang memang didesain untuk menyamai kecerdasan manusia. Kecerdasan buatan ini bisa mempelajari sebab-akibat, perencanaan, penerimaan informasi baru dalam bentuk belajar, melihat dan mencerna informasi, bahkan berbicara dalam sebuah bahasa dalam konteks. Sayangnya, progres dalam teknologi ini sangat cepat, dan jika sudah berhasil tentu akan membuat masyarakat kita dipenuhi dengan kecerdasan buatan serupa.
Banyak yang takut kejadian seperti di film "Terminator" di mana kecerdasan buatan akan menguasai manusia akan terjadi. Salah satu yang paling vokal adalah Elon Musk. Meski demikian, kajian keilmuan kita akan tumbuh seiring waktu dan tak mungkin hal semacam ini terjadi. Kecuali manusia punah dan kecerdasan buatan yang 'tak biasa mati' adalah satu-satunya yang akan menguasai Bumi ini.
Infomorph
Di tahun 1991 silam, seorang penulis buku bernama Charles Platt mengungkapkan sebuah gagasan untuk 'menyalin' pikiran manusia ke komputer, yang olehnya hal tersebut dinamakan 'infomorphs.' Di 1996, seorang teoritis kecerdasan buatan asal Rusia bernama Alexander Chrisenko meminjam nama tersebut untuk percobaan penelitiannya. Meski tak seberapa menghasilkan bentuk secara fisik, ia berteori bahwa jika hal ini terjadi, kecerdasan pikiran akan bisa meluas dengan mudah, tanpa butuh fisik berupa tubuh biologis. Jika hal ini berkembang, lama kelamaan manusia akan tertinggal dengan ini.
Hal ini dikarenakan dengan mengunggah pengalaman dan pemikiran manusia ke komputer, komputer akan memiliki 'backup' dari otak manusia. Hal ini merupakan transfer biologis ke elektronik yang tentu akan menghasilkan 'makhluk' yang lebih cerdas, tidak bisa sakit, mapan secara ekonomi karena mengerti caranya, serta lebih bahagia karena kesedihan bisa dihapus. Bahkan kematian pun tak akan pernah ada.
Manusia transgenik
Gagasan soal 'transgenik' sudah diaplikasikan ke binatang dengan menyuntikkan gen spesies lain ke dalam binatang tertentu. Teknologi ini sudah bisa menghasilkan tikus yang bisa menyala dalam gelap dengan mengambil gen ikan Glofish untuk disuntikkan ke tikus. Ilmuwan juga sedang mencoba untuk membangkitkan lagi binatang yang telah punah dengan cara ini.
Menurut wacana, hal ini akan diaplikasikan ke manusia agar manusia lahir tanpa memiliki kekurangan fisik dan mempunyai 'kelebihan' tambahan dari segi fisik.
Hal ini diprediksi akan membuat manusia jadi manusia yang 'super,' yang memiliki kepekaan yang luar biasa terhadap suara atau gelombang tertentu, serta bisa memproduksi nutrisi makanan sendiri melalui fotosintesis. Serta bisa meningkatkan kemampuan otot dan kecerdasan tertentu dalam otak.
Namun untuk mencobanya merupakan hal yang mengerikan. Kita belum tahu resiko apa yang akan terjadi jika uji cobanya gagal. Namun jika berhasil, tentu manusia biasa tak akan sanggup beradaptasi dengan dunia baru yang dipenuhi oleh spesies transgenik ini.
Cyborg
Manusia kini sudah sangat ketergantungan dengan teknologi serta mesin. Diprediksi, hal ini akan makin parah seiring berjalannya waktu. Hal inilah yang memicu akan lahirnya Cyborg, di mana tujuannya adalah untuk menyediakan manusia sebuah sistem untuk mengorganisir segala kebutuhannya, secara otomatis dan terkadan secara tak disadari manusia.
Awalnya 'penyatuan' manusia dengan robot hanya bertujuan untuk kaum difabel yang ingin merasakan apa yang dirasakan manusia biasa. Namun hal ini akan berkembang ke berbagai hal. Misalnya pemasangan kamera canggih di bola mata yang langsung menghubungkan teknologi dengan sistem saraf. Hal ini bahkan sudah merupakan teknologi yang sedang dikembangkan.
Menurur prediksi Professor Yuval Noah Harari dari Hebrew University di Yerusalem, manusia akan menjadi Cyborg yang sempurna dalam 200 tahun mendatang. Pasalnya manusia adalah makhluk yang butuh untuk 'mengupgrade' diri setiap saat. Hal ini pun telah diperjuangkan untuk para tentara yang butuh jantung yang lebih kuat, serta fisik secara general yang lebih kuat.
ÂÂ
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tahun 2025, diperkirakan teknologi akan semakin mendukung aktivitas manusia.
Baca SelengkapnyaTeknologi diklaim mantan engineer Google dapat memperlama hidup manusia.
Baca SelengkapnyaSiapa yang bisa mengendalikan AI, maka ia akan berkuasa, kata seorang ilmuwan komputer.
Baca SelengkapnyaBukan hanya AI, beberapa teknologi ini diprediksi makin booming di masa depan.
Baca SelengkapnyaTeknologi Artificial Intelligence (AI) semakin berkembang, ada dua pertanyaan besar. Membahayakan atau menguntungkan?
Baca SelengkapnyaPertanyaan besar mungkin akan terlintas di pikiran beberapa orang bila manusia kelak punah. Laman Sciencealert menoba memberikan gambarannya. Simak berikut ini.
Baca SelengkapnyaHasil yang mengejutkan dijelaskan ilmuwan dengan model komputerisasi.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 8 ciri-ciri Homo sapiens yang membedakan mereka dari spesies manusia lainnya.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan ilmuwan tentang kemungkinan manusia bisa mengunggah pikirannya dalam sebuah komputer.
Baca SelengkapnyaManusia punah menjadi misteri. Teknologi ini meramalkan kiamat kapan terjadi.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah proyeksi robot yang bisa menggerus lapangan pekerjaan umat manusia.
Baca SelengkapnyaPekerjaan yang bergerak di bidang AI, pemrograman dan komputasi menjadi jenis pekerjaan yang akan terus berkembang ke depannya.
Baca Selengkapnya