5 Malware jahat untuk Android sepanjang tahun 2013
Merdeka.com - Perkembangan smartphone dari tahun ke tahun ternyata turut diimbangi dengan pertumbuhan malware untuk perangkat mobile. Berikut beberapa malware bahaya yang muncul selama tahun 2013 ini.
Terhitung mulai lahirnya Android sampai sekarang, sudah lebih dari 1 juta malware baik yang standar, yang memiliki tingkat serangan rendah atau juga yang jahat dengan serangan berbahaya.
Tumbuh berkembangnya malware di pasaran dikarenakan Android adalah operating system yang sampai saat ini masih menjadi jawara di ekosistem mobile.
-
Kenapa malware ini bisa masuk ke Android? Gara-gara taktik pengelabuan yang membuat program keamanan sulit mendeteksinya, membuat aplikasi berbahaya tersebut akhirnya diizinkan berfungsi di ekosistem Android layaknya aplikasi biasa pada umumnya.
-
Apa ancaman utama yang dihadapi Android? Ancaman utama berasal dari CVE-2024-32896, sebuah celah keamanan yang pertama kali diungkap oleh Google pada bulan April.
-
Bagaimana malware ini bisa menyamar di Android? Lewat metode bernama kompresi APK, APK akan disamarkan menjadi file yang bisa dipakai untuk menginstal dan mendistribusikan aplikasi berbahaya di ekosistem Android.
-
Dari mana malware ini disebar? Walau begitu, Zimperium mengungkapkan jika malware berformat APK ini belum terdeteksi di Google Play Store. Dari situ diketahui jika aplikasi berbahaya tersebut didistribusikan lewat cara alternatif, seperti toko aplikasi pihak ketiga.
-
Ransomware apa yang paling berbahaya? Ransomware adalah varian malware yang secara khusus menargetkan file dan sistem dengan mengenkripsinya menggunakan protokol yang tidak dapat dibobol tanpa kunci dekripsi yang benar.
-
Aplikasi malware apa yang mencuri data pengguna? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
Untuk tahun 2013 saja, setidaknya ada 5 malware yang lahir untuk menyerang perangkat berbasis Android.
FakeDefender
FakeDefender adalah malware yang menyamar sebagai aplikasi antivirus untuk smartphone dan beredar luas di internet. FakeDefender ini akan memunculkan notifikasi adanya serangan virus atau malware di dalam smartphone pengguna dan terus menyarankan agar korban membeli antivirus palsu tersebut.Untung saja, level serangan malware satu ini masih tergolong rendah. Untuk menghilangkannya pun cukup mudah. Namun perlu diingat, ketika sudah menginstalnya, walaupun mudah untuk menghilangkan, malware ini akan memunculkan satu notifikasi terakhir bahwa apabila pengguna mobile ingin meng-uninstalnya maka akan terjadi crashing di sistem perangkat.
Svpeng
Malware ini merupakan virus mobile yang cukup jahat. Cara kerja Svpeng adalah dengan cara mengakses account bank korban dan mengirimkannya secara langsung ke sang pembuat atau cybercriminal.Sesaat setelah Svpeng terinstal ke dalam perangkat mobile, maka malware satu ini akan memulai dengan melakukan 2 aktivitas utama. Pertama yaitu membuat dirinya menjadi administrator yang akan mengatur segala sistem dan akhirnya susah untuk dihilangkan, dan yang kedua adalah dengan cara menguras tabungan korban.
Badnews
Pada bulan April 2013 lalu, muncul sebuah trojan untuk perangkat berbasis Android bernama Badnews . Kecanggihan Badnews? ini adalah mampu menerobos sistem keamanan Google Play dan menempatkan dirinya sebagai aplikasi terpercaya di 'toko online' milik Google tersebut.Seperti halnya Svpeng, Badnews juga dibuat untuk menguras tabungan korban dengan cara mengirimkan pesan secara massal ke layanan SMS premium.
Master Key
Malware satu ini tergolong cerdas dan mampu mengelabui sejumlah antivirus mobile yang digunakan. Kemampuan untuk menerobos sisi keamanan dan menjadikan dirinya sebagai aplikasi yang terdeteksi bukan sebagai virus menjadikan banyak pihak ketar-ketir akan serangannya.Untung saja, setelah Google merilis Android 4.3 Jelly Bean, Master Key tidak dapat bergerak bebas dan secara mudah terdeteksi.
Obad
Obad merupakan trojan untuk Android yang pertama kali diidentifikasi oleh Kaspersky Lab. Trojan ini memiliki segudang kemampuan yang dapat merugikan pengguna perangkat berbasis Android.Obad mampu mengirimkan pesan ke layanan jasa SMS premium secara otomatis, mengunduh dan menginstal aplikasi atau malware lain tanpa diketahui sang pemilik smartphone, mengeksekusi banyak sistem di perangkat dan mampu mengaktifkan Bluetooth untuk menyebarkan diri.
Baca juga:4 Langkah mudah hentikan scam Candy Crush Saga di FacebookNotifikasi ajakan main suatu game di Facebook semakin menggangguBahkan software terampuh pun belum tentu dapat atasi virus iniNSA suntikkan malware ke 50 ribu PC untuk sadap informasiTahun ini 10 juta malware baru telah lahir (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaLebih dari 200 aplikasi berbahaya terdeteksi di Google Play dalam setahun terakhir, dengan total unduhan mencapai 8 juta kali.
Baca SelengkapnyaBerikut 3 izin yang bisa membahayakan malware masuk ke Android.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar aplikasi yang jangan pernah diinstal pengguna HP.
Baca SelengkapnyaBerikut deretan negara-negara yang warganya sering dikuntit secara digital.
Baca SelengkapnyaDunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaHati-Hati Modus Penipuan File Apk ‘Surat Panggilan Polda Metro Jaya’
Baca SelengkapnyaSamsung sudah mengeluarkan pembaruan keamanan lebih dulu dari Google dengan peringatan bahwa Android sedang dalam bahaya. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaLaporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaMudah bagi hacker meretas kamera ponsel atau laptop dan merekam aktivitas penggunanya secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaJika Anda menerima pesan yang mencurigakan lebih baik jangan diklik
Baca SelengkapnyaModus kejahatan siber ini bisa menguras saldo rekening korban.
Baca Selengkapnya