5 Tips agar tak 'dikadali' penipu lewat SMS dan email
Merdeka.com - Pernah terima SMS atau email yang menyatakan Anda pemenang kompetisi yang tak pernah Anda ikuti? Jika ya, maka Anda telah menjadi korban penipuan.
Pelaku penipuan sekarang memang makin pintar dalam menjalankan aksinya. Segala media telekomunikasi mulai dari telepon, SMS, email, hingga layanan chatting di smartphone pun dimanfaatkan untuk menjebak para korban.
Parahnya, ternyata banyak korban yang gampang diperdaya dengan berbagai tipuan kelas teri macam ini. Sehingga, akhirnya kemudian muncul berbagai pemberitaan mengenai kasus penipuan yang bahkan bisa merugikan seseorang hingga miliaran rupiah.
-
Mengapa orang mudah tertipu? Penipuan tidak hanya bergantung pada kecerdasan, melainkan juga pada kelemahan psikologis yang sering kali dimiliki oleh setiap individu. 'Penipu sering kali menyamar sebagai otoritas atau entitas yang bisa dipercaya untuk membangun kredibilitas. Mereka mungkin meniru gaya bahasa dan komunikasi, atau bahkan menyamar sebagai teman dan keluarga untuk menumbuhkan rasa keakraban dan kepercayaan,' jelas Dr. Robert Cuyler, PhD.
-
Kenapa penipuan terjadi? 'Kelalaian adalah pemilik data Ataupun korban biasanya itu lengah dengan hal seperti ini. Contohnya seperti ini, maka kelalaian itu juga menyebabkan terjadinya suatu kejahatan cyber karena kelalaian kita sendiri kita tidak wearnes,' ujarnya.
-
Apa penipuan yang marak terjadi saat ini? Beredar unggahan di media sosial terkait tawaran pinjaman bagi nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) hanya dengan menghubungi nomor WhatsApp.
-
Siapa yang rentan tertipu? Penelitian menunjukkan bahwa kerentanan terhadap penipuan tidak terbatas pada kelompok usia tertentu. Meskipun orang tua sering dianggap lebih rentan karena kurangnya literasi teknologi, fakta menunjukkan bahwa orang muda, terutama mereka yang berusia 18 hingga 24 tahun, justru paling banyak mengalami kerugian finansial akibat penipuan.
-
Apa saja jenis penipuan yang dilakukan? Dalam makalah penelitian ini, peneliti mengkaji berbagai jenis penipuan, termasuk transfer bank, pencurian kartu hadiah, transfer kripto, serta pencurian kredensial akun media sosial atau Gmail.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
Padahal, kalau saja mereka mengetahui ciri-ciri penipuan saat menerima telepon, SMS, dan email tersebut, tentunya hal ini tak akan pernah terjadi. Lantas, apa saja cara untuk identifikasi tindak penipuan ini?
Gunakan nama besar dan terpercaya
Para pelaku penipuan baik itu lewat SMS, telepon, atau email biasanya menggunakan nama besar untuk memperdaya korbannya. Hal ini dilakukan agar sang korban memposisikan dirinya sebagai individu yang diperhatikan oleh sosok besar.
Nama besar ini bisa mulai dari nama perusahaan, institusi, atau bahkan pihak berwajib seperti kepolisian. Dengan bersenjatakan nama ini, para pelaku pun dengan mudah meminta korban untuk melakukan hal yang mereka inginkan.
Sebagai contoh, sering terjadi penipuan yang mengatasnamakan sebuah perusahaan besar. Seringkali, korban disebutkan menang undian dari perusahaan tersebut padahal mereka sama sekali tak pernah mengikuti satu undian pun.
Atau ada juga email yang katanya berasal dari salah satu keluarga kerajaan di negeri antah berantah sana. Sang korban kemudian diminta mengirimkan sejumlah uang agar dan nanti dibalas dengan angka berlipat.
Gunakan nomor kontak aneh
Seringkali dalam SMS atau email penipuan korban diminta untuk menghubungi nomor kontak perusahaan guna mendapatkan informasi mengenai undian yang baru saja mereka menangkan. Namun, anehnya, seringkali kontak yang dipakai ini tak lazim.
Ada pelaku yang menggunakan nomor telepon biasa, namun banyak pula yang menggunakan nomor ponsel. Hal ini harusnya bisa Anda curigai.
Kebanyakan, perusahaan besar menggunakan mesin penjawab ketika Anda menghubungi nomornya. Maka, jika Anda disebutkan menang undian dan diminta menelepon sebuah perusahaan, jangan langsung percaya jika bukan mesin yang menjawabnya.
Selain itu, undian resmi biasanya mengumumkan pemenangnya lewat media massa. Periksalah media massa mulai dari televisi hingga koran untuk memastikan apakah Anda memang memenangkan sebuah undian.
Tak muncul di media massa
Seringkali sebuah undian dipublikasikan di media massa. Entah itu lewat pemberitaan, atau bisa juga lewat iklan.
Maka, jika Anda mendapatkan pemberitahuan telah menang undian, segera periksa hal ini di media massa. Jika tak ada iklan seputar undian macam ini, sebaiknya segera abaikan saja.
Namun begitu, banyak juga modus SMS dan email penipuan yang mendompleng iklan undian resmi yang sedang berlangsung. Untuk memastikan hal ini, periksa ulang SMS dan bandingkan dengan iklan yang ada.
Pakai situs abal-abal
Penipu biasanya juga membuat situs online untuk memampang nama pemenang undian yang sebenarnya adalah korban. Hal ini tentu bisa menipu karena situs tersebut bisa diduplikasi dari situs resmi.
Namun begitu, kebanyakan penipu sendiri tidak mau susah-susah dalam membangun situs ini. Mereka menggunakan layanan blog gratis seperti Blogspot, Wordpress, Weebly, dan sebagainya untuk menipu orang.
Maka, jangan percaya dengan situs perusahaan besar yang menggunakan platform blogging gratisan macam itu. Ingat, jika perusahaan mampu mengadakan sebuah undian berhadiah ratusan juta, maka tak mungkin mereka memiliki situs gratisan bukan?
Meminta data pribadi
Data pribadi seperti nomor rekening bank dan kartu kredit adalah data rahasia yang hanya boleh diketahui oleh pemiliknya saja. Tak boleh seseorang pun meminta data seperti ini secara tiba-tiba, termasuk penyelenggara undian.
Biasanya, penyelenggara undian yang asli akan meminta peserta untuk menyertakan fotokopi KTP. Jika menang, baru nanti fotokopi KTP ini akan diverifikasi lagi dengan cara mencocokannya dengan yang asli.
Maka, jika ada SMS atau email dari penyelenggara undian yang tiba-tiba meminta nomor rekening Anda harap hati-hati.
Baca juga:Vicky Prasetyo dan 'kematian BlackBerry' mendominasi pekan iniSecara tak sadar, kita pernah lakukan 5 dosa iniPenjualan perangkat CDMA terhenti, nasib operator tak menentuHarga BlackBerry lebih murah dibandingkan NokiaKonfirmasi resmi BlackBerry terkait akuisisi Fairfax Financial[Breaking News] BlackBerry terjual dengan harga Rp 53,7 triliunBenarkah, tidak akan ada yang download ketika BBM dirilis lagi?Runtuhnya BlackBerry mulai berdampak luasNasib BlackBerry Z30 lebih suram dibanding BlackBerry Z10BlackBerry bakal balik ke tangan Lazaridis? (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasabah PNM Mekaar yang belum seluruhnya melek digital berpotensi menjadi korban penyalahgunaan data pribadi.
Baca SelengkapnyaJika Anda mendapatkan dana transfer tanpa diketahui pengirimnya, jangan gunakan dana tersebut.
Baca SelengkapnyaDirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bicara pentingnya meningkatkan kemampuan literasi digital agar terhindar dari penipuan online.
Baca SelengkapnyaPastikan Anda tidak mengirimkan data pribadi dengan sembarangan, karena ini bisa dipergunakan untuk membobol rekening Anda.
Baca SelengkapnyaAgen milik Supri ini mengungkap kasus penipuan digital. Berikut cirinya
Baca SelengkapnyaSalah satu nasabah tabungan di Kota Malang, Jawa Timur harus kehilangan saldo di rekeningnya hingga Rp1,4 miliar.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaDitlantas Polda Metro Jaya menegaskan hanya memakai lima nomor resmi untuk mengirimkan surat tilang.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaModus penipuan semakin berkembang, termasuk modus penipuan salah transfer.
Baca SelengkapnyaJangan sampai jadi korban berikutnya, saatnya lebih waspada dengan modus kejahatan soceng.
Baca SelengkapnyaPenipu biasanya akan meminta informasi pribadi atau transfer dana dengan dalih verifikasi
Baca Selengkapnya