5 Tips aman foto gerhana matahari pakai smartphone untuk hasil top!

Merdeka.com - Di artikel sebelumnya, merdeka.com telah membahas bahaya merekam dan melihat gerhana matahari lewat smartphone. Akan tetapi jangan khawatir, mungkin Anda belum bisa merekam tetapi urusan memotret beda soal.

Berbeda dengan merekam yang menuntut shutter untuk terus terbuka, memotret hanya butuh shutter 'berkedip' sehingga cahaya intens dari gerhana matahari tidak terlalu berbahaya bagi kamera.

Namun perlu diingat sekali lagi, gerhana matahari ini adalah fenomena langka, berbahaya, dan cukup sulit untuk difoto apalagi menggunakan smartphone. Jadi ada beberapa tips yang perlu dilakukan untuk mendapat jepretan gerhana matahari langka terbaik tanpa khawatir mata buta.

Lindungi mata

Ingat, jangan sampai demi beberapa foto Anda membuat mata jadi rusak. Jadi sebelum mempersiapkan kamera smartphone terlebih dulu sebaiknya Anda menyiapkan kacamata khusus untuk melihat gerhana matahari.

Anda juga bisa menyiapkan teropong khusus yang sudah dilengkapi filter untuk membantu mengarahkan kamera smartphone ke angle terbaik. Sekali lagi, meski sudah memakai kacamata khusus, disarankan untuk tidak menatap matahari secara langsung dalam waktu lama.

Kenali kamera smartphone dan lokasi strategis

Smartphone berbeda dengan kamera DSLR dengan lensa 'tele', jadi jangan terlalu berharap foto gerhana matahari Anda akan sangat jelas, dan mataharinya terlihat besar. 

Oleh karena itu, Anda bisa mengakalinya dengan mengikutsertakan objek atau landscape lain dalam pemotretan. Sehingga hasilnya lebih menarik, tidak hanya sekedar foto lingkaran hitam kecil dengan cincin terang.

Ini adalah trik sederhana namun sering terlupakan. Padahal suasana sekitar saat gerhana matahari adalah objek bidikan yang tak kalah menarik.

Spesifikasi kamera smartphone yang disarankan tentu yang memiliki zoom besar, dan yang terbaik adalah 12x dengan kekuatan 5MP ke atas. Jangan lupa untuk menambahkan filter gelap untuk melindungi sensor kamera dan mengurangi paparan cahaya untuk hasil foto berkualitas.

Jangan lupakan setingan kamera dan fitur foto menarik lain

Untuk hasil foto terbaik, Anda perlu mengganti setingan ke mode manual dan mengurangi cahaya yang masuk ke lensa dengan menaikkan ISO. ISO bisa diatur ke angka 400 atau lebih untuk mendapat pencahayaan yang cukup.

Anda juga wajib mematikan fitur lampu kilat alias flash. Selain itu, atur zoom ke tingkat jauh tetapi masih tetap mengikutsertakan objek sekitar (juga untuk mencegah noise terlalu banyak).

Berbicara soal fitur kamera smartphone terkini, Anda bisa memanfaatkan fitur time-lapse. Time-lapse adalah fitur fotografi yang memungkinkan sekumpulan foto yang diambil dalam jangka waktu tertentu menjadi sebuah video pendek. Fitur ini banyak digunakan untuk membuat video pendek matahari terbit termasuk sunset yang banyak diunggah di Instagram

Nah, dengan fitur time-lapse ini Anda bisa membiarkan smartphone mengabadikan proses gerhana untuk dilihat nanti. Mengingat fitur ini mengharuskan Anda meninggalkan smartphone menatap gerhana matahari dalam waktu lama, sebaiknya smartphone sudah memakai filter lensa agar sensor kamera tidak rusak.

Siapkan perlengkapan tambahan dan waktu pemotretan

Guna mendapatkan jepretan gerhana terbaik, sebaiknya Anda menggunakan tripod. Dengan begitu foto bisa lebih fokus dan anti blur. Bila kamera tidak dilengkapi filter, tripod bisa berfungsi mengatur arah kamera di sudut tertentu agar tidak menatap matahari secara langsung.

Setelah kamera smartphone selesai disetel dan lokasi sudah ditentukan, waktu pengambilan foto juga wajib diperhatikan. Sedikit informasi, besok gerhana matahari sebagian (GMS) dimulai sekitar pukul 06.20an WIB, 07.25an WITA, dan 08.35an WIT. Sementara untuk gerhana matahari total (GMS) bermula satu jam setelahnya (sama di tiga wilayah waktu Indonesia).

Foto gerhana matahari terbaik adalah yang diambil saat matahari sudah 85 persen tertutup. Sehingga Anda bisa mulai mengambil foto 20 menitan setelah GMS dimulai.

Informasi tambahan, gerhana matahari total hanya bisa disaksikan di beberapa kota besar, seperti Palembang, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, dan Ternate. Sementara untuk kawasan Sumatera Utara, Jawa, Bali, dan Papua, hanya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian.

Bagaimana soal selfie?

Yang namanya berfoto dengan smartphone, tentu tidak bisa dipisahkan dari yang namanya selfie. Nah, selfie boleh saja dilakukan mengingat saat selfie kita membelakangi matahari. Otomatis, aksi fotografi ini bisa dikatakan paling aman dilakukan saat gerhana matahari.

Karena kamera depan juga terancam saat gerhana, sebaiknya Anda tidak terlalu banyak mengambil aksi selfie. Atau agar lebih aman, sebaiknya Anda juga menambahkan filter atau lensa tambahan berfilter di kamera selfie. Yang penting, sesaat setelah selfie jangan asal menoleh ke belakang.

Sumber: Mirror, Scoopshot, vrphotography.com, davidreneke.com