5 Tragedi yang dialami manusia saat Bulan tak ada 'di sisi' Bumi
Merdeka.com - Siapapun tahu bila Bulan adalah satu-satunya satelit Bumi. Bulan lahir tidak lama setelah tata surya dan Bumi terbentuk, sekitar 4,5 miliar tahun lalu.
Berdasarkan teori 'Giant Impact', ketika itu ada sebuah planet sebesar Mars bernama Theia yang bertubrukan dengan Bumi muda. Tubrukan itu membuat Bumi dan Theia 'bersatu' dan melepaskan batuan dalam jumlah besar ke luar angkasa. Nah, batuan-batuan ini yang kemudian terkumpul menjadi Bulan. Sejak saat itu, Bulan selalu setia menemani Bumi.
Lalu, apa yang terjadi bila seandainya 4,5 miliar tahun lalu Bulan tak terbentuk?
-
Berapa jarak Bulan menjauh dari Bumi setiap tahunnya? Dari hasil penelitian mereka, ternyata Bulan secara konsisten menjauhi Bumi dengan jarak sekitar 3,82 cm setiap tahunnya.
-
Gimana ilmuwan ukur jarak Bumi ke Bulan? Dengan menggunakan reflektor yang ditinggalkan di permukaan Bulan pada 1960-an dan 1970-an, para ilmuwan saat ini dapat memancarkan laser berdaya tinggi ke arah Bulan dan mengukur kecepatan pantulannya untuk menentukan jarak Bulan dari Bumi.
-
Dimana penelitian tentang usia permukaan Bulan dilakukan? “Kami mengkorelasikan sampel Apollo yang diberi tanggal secara individual dengan jumlah kawah di area sekitar lokasi sampel,“ ujar Stephanie Werner dari Center for Planetary Habitability, University of Oslo. Stephanie melanjutkan, pihaknya juga mengkorelasikannya dengan data spektroskopi dari berbagai misi Bulan, terutama Chandrayaan-1 India.
-
Kapan Bulan dekat ke Bumi? Jarak tersebut berkisar dari sekitar 356.470 kilometer (221.500 mil) saat berada di titik terdekat dengan Bumi, yang disebut perigee, hingga 405.600 kilometer (252.000 mil) di titik terjauh, yang disebut apogee.
-
Apa usia pasti Bulan menurut penelitian terbaru? 'Sungguh menakjubkan bisa mendapatkan bukti terbaru yang merupakan bagian tertua dari Bulan. Temuan ini merupakan titik acuan untuk lebih banyak menyingkap rahasia tentang Bumi. Terlebih, ketika berhasil mengungkap usia suatu benda, maka akan lebih memahami lagi sejarah yang belum terungkap,'
-
Bagaimana ilmuwan meneliti objek di Bulan? Mengutip Gizmodo, Sabtu, (18/11), untuk mengetahui lebih lanjut lagi, kemudian para peneliti menggunakan teknologi berkekuatan tinggi untuk mengamati booster dan mengukur perubahan cahaya dan pergerakan dari alat tersebut.
Laut miskin gelombang
Perahu dan kapal diperkirakan sudah muncul sejak 6000 tahun lalu. Di masa awal perkembangan perahu, tentu angin dan gelombang menjadi bagian penting. Namun, hal itu mungkin saja tidak terjadi bila Bulan tidak ada sama sekali.
Perlu diketahui bila kehadiran Bulan berperan besar dalam gelombang di lautan, mengalahkan gelombang yang disebabkan oleh matahari. Jika bulan tidak ada, ilmuwan memperkirakan bila besar gelombang lautan hanya sekitar 40 persen dari yang ada saat ini.
Meski terasa tidak terlalu penting, tapi berkurang drastisnya gelombang lautan akan mengubah kehidupan manusia dalam sekala besar. Contoh kecilnya, gelombang laut sering kali melindungi kawasan pantai dari badai besar dan mempermudah sarana transportasi laut jarak dekat, seperti selat.
Selain itu, gelombang laut juga diproyeksi menjadi sumber energi listrik manusia di masa depan yang tidak akan pernah habis. Bila gelombang jauh berkurang, tentu manusia terancam kehilangan alat penting untuk bertahan hidup di masa depan.
Langit malam gelap mencekam
Bulan adalah sumber penerangan manusia di malam hari, terutama manusia pra sejarah. Tentu, tak adanya Bulan membuat Bumi sangat gelap dan nasib manusia di masa lalu lebih mencekam, misalnya akibat ancaman hewan buas yang hidup malam hari (nokturnal). Bagi Anda yang suka berpetualang atau mendaki gunung tentu tahu betapa gelapnya malam saat bulan baru.
Bulan memang tidak seterang matahari, tepatnya 400.000 kali lebih redup dari matahari, namun Bulan jauh lebih terang dari objek angkasa lain di malam hari. Objek luar angkasa paling terang kedua setelah bulan adalah planet Venus. Tetapi Venus 14000 kali lebih redup dari Bulan purnama.
Singkatnya, tanpa Bulan, mata manusia nyaris tidak bisa digunakan untuk melihat ke depan. Tentu hal yang tidak ingin kita bayangkan terjadi suatu saat nanti.
Bumi jadi neraka
Bumi berputar pada sumbunya dengan kemiringan 23,5 derajat sejak miliaran tahun lalu. Berkat adanya gaya gravitasi Bulan, rotasi atau putaran Bumi dapat berlangsung dengan teratur dan tetap.
Tanpa Bulan, Bumi yang jadi tempat tinggal manusia berputar dengan sumbu yang tidak beraturan. Gambarannya, seperti putaran tak beraturan sebuah gangsing yang mau berhenti.
Misteri rotasi Bumi ©Circleofjoy.orgNah, rotasi yang kacau itu akan membuat suhu Bumi ikut berubah, bahkan sangat ekstrem. Bumi mungkin akan sama seperti Venus atau Uranus, planet neraka yang dapat 'membunuh' setiap makhluk hidup di dalamnya.
Satu tahun Bumi 1.400 hari
Satu hari dihitung berdasarkan waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk berputar satu kali, dan didapatlah 24 jam. Dan seperti yang sudah dibahas sebelumnya, rotasi Bumi sangat dipengaruhi oleh Bulan.
Apabila Bulan tak ada, maka rotasi Bumi akan lebih cepat 3-4 kali dari saat ini. Ilmuwan memperkirakan satu hari di Bumi dapat berlangsung 6-8 jam saja! Sehingga dalam waktu satu tahun, atau satu kali Bumi mengelilingi matahari, manusia (bila bisa hidup) akan memiliki 1.100-1.400 hari. Sistem penanggalan akan berubah drastis, dan yang pasti apa yang bisa kita lakukan bila satu hari cuma ada 8 jam?
Tak ada gerhana
Masih ingat betapa hebohnya Indonesia saat gerhana matahari total terjadi tanggal 9 Maret lalu? Gerhana itu dapat terjadi ketika sinar matahari terhalang oleh Bulan.Â
Bila Bulan tak ada? Tentu manusia tak mengenal yang namanya gerhana. Sebab, selain Bulan tidak ada benda angkasa lain yang bisa menyebabkan gerhana atau tertutupnya sinar matahari sehingga timbul bayangan besar di Bumi.
Venus adalah benda langit setelah Bulan yang sebenarnya bisa memicu terjadinya gerhana. Tapi buang jauh bayangan matahari akan tertutup, sebab yang bisa dilihat oleh manusia adalah bintik hitam kecil di matahari. Bayangkan seperti tahi lalat di wajah, bukannya wajah yang tertutup topeng hitam seluruhnya. Tak aneh bila ilmuwan tidak menyebutnya sebagai gerhana, tetapi 'transit' Venus di depan matahari.
'Gerhana' Venus ©ReutersSumber: Space.com, Live Science
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberadaan Bulan membuat langit tampak indah di malam hari. Namun tak banyak yang tahu dari mana asalnya Bulan. Begini ulasan singkatnya.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru menunjukkan bahwa Bulan yang terus menjauh dari Bumi menyebabkan rotasi Bumi melambat.
Baca SelengkapnyaAda fakta bahwa Bumi pernah tidak 24 jam dalam sehari.
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang mempertanyakan apakah di Bulan ada angin.
Baca SelengkapnyaKematian dinosaurus hanyalah satu dari lima peristiwa global yang menyebabkan jutaan spesies musnah. Bagaimana peristiwa-peristiwa ini terjadi?
Baca SelengkapnyaSempat ada perdebatan mengenai usia. Namun akhirnya ilmuwan dunia sepakat atas hasil tersebut.
Baca SelengkapnyaBumi terbuat dari apa? begini proses tebentuknya selengkapnya.
Baca SelengkapnyaBumi dan matahari memiliki jarak dari tahun ke tahun. Bahkan, jarak matahari semakin menjauh dari Bumi.
Baca SelengkapnyaMisteri selama miliaran tahun yang berada di bawah permukaan Bulan baru saja diungkap para ilmuwan berkat program luar angkasa China.
Baca SelengkapnyaHipotesis ini tidak hanya bisa menjelaskan periode dampak yang luar biasa yang tercatat dalam sejarah geologi bumi, tetapi juga telah memengaruhi iklim Bumi.
Baca SelengkapnyaPeneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin menjelaskan, pergerakan Bulan menjauhi Bumi disebabkan interaksi antara Bumi, Bulan, dan Matahari.
Baca SelengkapnyaMereka melakukan riset yang menyimpulkan gerak Bulan semakin menjauhi Bumi.
Baca Selengkapnya