52 perusahaan teknologi menikmati data pengguna Facebook
Merdeka.com - Karena merupakan bagian dari kemitraan, maka tak bisa dimungkiri jika Facebook akan berbagi data penggunanya dengan berbagai mitranya. Belakangan ini, perusahaan besutan Mark Zuckerberg tersebut menanggapi permintaan data oleh House Energy & Commerce Committee.
Dilaporkan Gizmodo dan Engadget, Senin (2/7), Facebook telah memberikan sebanyak 747 halaman laporan tentang transaksi berbagi data penggunana dengan perusahaan lain, termasuk di antaranya 52 perusahaan teknologi.
Perusahaan teknologi yang menikmati data-data Facebook antara lain Alibaba, Huawei, Lenovo, serta OPPO. Meski demikian, kemitraan dengan 38 perusahaan di antaranya telah selesai dilakukan. Sebagian karena perusahaan mengakhiri bisnisnya.
-
Bagaimana perusahaan seperti Facebook mengumpulkan data pengguna? Dokumen tersebut menguraikan proses enam langkah bagaimana perangkat lunak Active-Listening mengumpulkan data suara pengguna dari berbagai perangkat.
-
Siapa yang diajak Huawei berkolaborasi? Selaras dengan komitmen global Huawei, kami mengundang dan melibatkan para mitra dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama meletakkan pondasi yang kokoh untuk penguatan ekonomi digital,' katanya.
-
Apa bisnis utama dari konglomerat teknologi? Merujuk data terkini Forbes, ada tiga konglomerat baru yang datang dari bisnis sektor teknologi. Mereka adalah Otto Toto Sugiri, Marina Budiman, dan Han Arming Hanafia. Ketiganya merupakan orang Indonesia. Mereka merupakan pendiri dari PT DCI Indonesia Tbk (DCCI). Sebuah operator pusat data terbesar di Indonesia saat ini.
-
Mengapa Huawei genjot kolaborasi? Sebuah bisnis raksasa tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa adanya kolaborasi. Hal inilah yang terus dipegang teguh Huawei dalam mengelola bisnisnya sebagai perusahaan teknologi multinasional.
-
Mengapa Facebook Web populer? Facebook memungkinkan Anda mengelola daftar teman dan memilih pengaturan privasi untuk menyesuaikan siapa yang dapat melihat konten di profil Anda.
-
Bagaimana Huawei berkolaborasi di Indonesia? Selama lebih dari 23 tahun beroperasi di Indonesia, Huawei telah membangun dengan berbagai pemangku kepentingan, demi mendukung kesuksesan transformasi digital dan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045.
Sementara, tujuh kerja sama lainnya akan berakhir pada Juli 2018 dan satu lagi pada Oktober 2018.
"Tiga kemitraan lainnya akan dilanjutkan," kata Facebook dalam laporannya.
Selain perusahaan-perusahaan itu, Apple dan Amazon juga termasuk dalam perusahaan yang menikmati data pengguna Facebook. Sementara perusahaan teknologi Tobii juga melakukan kerja sama dengan Facebook untuk aplikasi pelacak gerak mata yang memungkinkan digunakan untuk penderita ALS.
Facebook juga masih akan bekerja sama dengan Alibaba, Mozilla dan Opera, yang memungkinkan notifikasi Facebook tampil di peramban. Pihanya pun mengungkap, telah berbagi data dengan 61 developer aplikasi pihak ketiga termasuk Spotify. Kerja sama ini telah berlangsung sejak 2014 dan baru akan diakhiri dalam waktu 6 bulan ke depan.
Memang, pembagian data ini tidak selalu bertujuan jelek. Namun, ada kekhawatiran bahwa Facebook membagikan data pengguna lebih banyak dari yang boleh mereka bagikan. Ada kekhawatiran Facebook telah berbagi data di luar persetujuan Federal Trade Commission (FTC) yang mengharuskan situs untuk mendapat izin sebelum mengumpulkan lebih banyak data pengguna Facebook. Hal ini terntunya berkaitan dengan privasi data seseorang.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerusahaan media sosial seperti LinkedIn dan Meta menggunakan informasi pengguna untuk melatih AI.
Baca SelengkapnyaGelombang PHK di sektor teknologi berlanjut di 2024, dengan lebih dari 136.000 karyawan terkena dampak.
Baca SelengkapnyaDirektur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim mengaku sudah meminta penjelasan kepada manajemen Tokopedia.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan dari pakar siber security mengenai kecurigaan orang-orang terkait hal itu.
Baca SelengkapnyaHuawei mengklaim telah berpengalaman dalam infrastruktur 5G.
Baca SelengkapnyaDivisi ini berorientasi pada metaverseyang berfokus pada pembuatan silikon khusus.
Baca SelengkapnyaFakta membuktikan sanksi AS terhadap perusahaan China tak selalu berjalan mulus.
Baca SelengkapnyaLaba bersih platform Meta mengalami kenaikan hingga 168 persen dibanding tahun 2022.
Baca SelengkapnyaFacebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaPenyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional dan lainnya.
Baca Selengkapnya