6 Orang konyol yang mengklaim diri sebagai pemilik Bulan, Mars, dan Matahari
Merdeka.com - Perbuatan konyol sebenarnya tak pernah bisa dihindari. Pasalnya, sesuatu yang kita anggap serius belum tentu dianggap serius pula oleh orang lain.
Terutama jika Anda merasa berhak mengklaim benda-benda angkasa seperti Bulan atau Bahkan Matahari, menjadi milik Anda. Seserius apapun Anda, tentu akan tetap dianggap konyol oleh orang lain.
Namun jangan kira bahwa orang-orang seperti ini tidak ada. Orang-orang yang bahkan berani menjual tanah matahari, justru tak sedikit. Mereka berjumlah banyak dan ada yang berhasil mendapat keuntungan luar biasa dari penjualan tanah yang bahan tak akan mungkin kita injak tersebut.
-
Siapa yang mengaku berasal dari Planet Mars? Seorang anak ajaib asal Rusia mengklaim di depan umum bahwa dia berasal dari planet Mars.
-
Siapa yang membeli tanah di bulan? Mengutip laporan HindustanTimes, Senin (4/9), pengusaha asal Jammu, Rupesh Masson (49) membeli tanah di Bulan pada 25 Agustus, dua hari setelah Chandrayaan-3 berhasil mendarat.
-
Siapa yang meneliti objek di Bulan? Dalam jurnal yang dibuat sekelompok peneliti dari Arizona University, yang terbit The Planetary Science Journal sempat melacak daerah di sekitar objek tersebut selama 7 tahun.
-
Apa saja yang di khawatirkan NASA dan astronom lainnya terkait eksplorasi bulan? Banyak penyelidikan akan dilakukan dalam beberapa tahun mendatang seiring pihak-pihak yang berkepentingan bersaing untuk menguasai sumber daya. Namun NASA dan astronom lainnya telah diperingatkan bahwa dampak jangka panjang dari eksploitasi sumber daya bulan dapat berdampak serius pada penelitian ilmiah penting.
-
Mengapa objek di Bulan menarik perhatian? Karena hal tersebut, para ilmuwan kemudian penasaran dan meneliti kedua benda itu. Rasa yang dibalut penasaran itu lalu muncul asumsi bahwa terdapat benda rahasia di dalamnya.
-
Siapa yang menjual lahan di bulan? Tren membeli lahan di Bulan ini mulai pada 1980-an, digagas oleh seorang pria dari Nevada bernama Dennis Hope. Dia menemukan ada celah dalam undang-undang yang mengizinkan individu, tetapi tidak negara, untuk memiliki lahan do bulan. Dia kemudian mulai menjual lahan di bulan kepada siapa pun yang tertarik membelinya.
Siapa saja? Melansir Listverse, berikut ulasannya.
Menyertifikatkan Bulan
Di tahun 1953, seorang pengacara asal Chile bernama Jenaro Gajardo ingin bergabung bersama sebuah komunitas bernama Club Union Social. Ia mendaftar jadi anggota, namun ditolak karena ia tak memiliki properti, yang merupakan salah satu kewajiban untuk menjadi anggota.
Akhirnya, setelah terinspirasi karena melihat bulan purnama, ia pergi ke kantor pertanahan untuk mendaftarkan Bulan sebagai properti miliknya. Secara teknis hal ini bisa dilakukan di kantor tersebut, dan hanya dengan membayar sejumlah 42 peso, ia mendapatkan sertifikat dokumen yang menyebut bahwa ia pemilik Bulan. Ia diterima sebagai anggota di komunitas yang tadinya menolaknya.
Lebih jauh, pada tahun 1969 ketika Neil Armstrong dan Buzz Aldrin akan jadi dua orang pertama yang menginjakkan kaki di Bulan, Gajardo kembali membuat headline karena ia menuduh AS melanggar wilayah perbatasan dan juga sempat melancarkan aksi tuntutan meja hijau meski tak tergubris.
Sang pemilik Bulan meninggal di tahun 1998 dan di 2005, cucu-cucunya masih mempertahankan klaim kakeknya sebagai pemilik Bulan.
Jual beli tanah Bulan
Di tahun 1967, PBB mengeluarkan perjanjian yang melarang sebuah negara memiliki berbagai benda luar angkasa. Hal ini dilihat sebagai celah oleh Dennis Hope, yang berpikir bahwa jika negara tak boleh memiliki, berarti individu boleh.
Akhirnya, ia mengklaim memiliki Bulan, Io (bulan dari Jupiter), Merkurius, Venus, Mars, dan Pluto. Jika Anda mengira gagasan mengklaim Bulan telah konyol, Hope bahkan menjual tanah di Bulan, per acre (kurang lebih 4 kilometer persegi) dengan harga hampir 20 dollar. Lebih konyol lagi ketika ia menolak tawaran seseorang yang ingin membeli Kutub Utara di Bulan dengan harga 50 juta Dollar.
Lebih konyol dengan tingkatan yang lebih mengerikan lagi, Hope telah mendapat pemasukan lebih dari 11 juta Dollar dari hasil menjual tanah di Bulan, termasuk kepada beberapa presiden AS dan selebritis seperti Tom Cruise.
Menuntut NASA di meja hijau karena menjajaki planet Mars
Pada tahun 1997, 3 orang berkebangsaan Yaman menuntut NASA di meja hijau karena telah mendaratkan robot Sojourner Rover di Planet Merah Mars. Tiga orang tersebut, Adam Ismail, Mustafa Khalil, dan Abdullah al-Umari, mengklaim bahwa mereka adalah keturunan dari suku Himyarite dan Sabaean yang hidup di jazirah Arab pada milenium pertama sebelum masehi.
Mereka menyebut bahwa nenek moyang mereka itu memiliki tujuh kuil di tujuh planet, termasuk Mars, di mana mereka berasumsi bahwa planet tersebut adalah 'perantara' mereka ke Tuhan.
Mereka mencoba melancarkan tuntutan ini ke pihak yang berwajib di Yaman, namun justru berujung ke ancaman hukuman bagi mereka sendiri karena untuk mengklaim suatu properti. dibutuhkan sertifikat di mana mereka tak punya. Akhirnya, tuntutan dicabut karena mungkin terlalu konyol.
Dokter yang 'menambang' Mars
DI tahun 2015 silam, Presiden Obama menandatangani sebuah kebijakan yang memperbolehkan perusahaan yang berhasil mendarat di luar angkasa untuk menambang dan menyimpan hasilnya. Hal ini menginspirasi seorang dokter dari Inggris bernama Phillip Davies, untuk melakukan versi konyol dari hal tersebut: menambang Mars dari Bumi.
Caranya, ia menembakkan laser ke arah Mars dengan perkiraan yang cukup presisi meski tidak tahu apa pengaruh laser tersebut ke permukaan Mars. Ujung-ujungnya, ia akhirnya menjual bidang tanah Mars dengan harga cuma satu sen dan dibeli oleh 13.000 orang.
Diblokir eBay karena jual tanah Matahari
Seorang berkewarganegaraan Spanyol bernama Maria Angeles Duran, terinspirasi oleh Dennis Hope (pria penjual tanah Bulan) dan akhirnya mengklaim kepemilikan dari Matahari pada tahun 2010 silam. Ia mengajukan sertifikasi tanah Matahari dan menjualnya di eBay sebesar 1 Euro per meter persegi. Pembeli akan mendapat sertifikat untuk bidang tanah yang mereka beli.
eBay sendiri mengetahui hal ini langsung memblokirnya, dan menganggap gagasan menjual tanah di Matahari adalah ide konyol. Namun Duran bersikeras. Ia menyewa pengacara dan menuntut eBay, dengan dalih Matahari adalah sumber daya alam layaknya air ataupun angin.
Tak disebut apakah tuntutan meja hijau ini berlanjut atau berhenti di sekedar tuntutan, namun eBay tetap memblokirnya karena melanggar kebijakan eBay yang melarang penjualan benda yang tak jelas asal-usulnya.
Negara luar angkasa
Pada tanggal 20 Desember 1948, seseorang bernama James Thomas Mangan mendeklarasikan bahwa seluruh luasnya luar angkasa adalah wilayah miliknya. Karena klaim ini adalah hal yang baru di masa itu, ia jadi headline di mana-mana dan kegiatannya selalu diikuti wartawan dan kru televisi.
Meski demikian, klaim ini ditolak oleh Dinas Pertanahan dari tempat asalnya, yakni Cook County, negara bagian Illinois, AS. Akhirnya, Mangan menindaklanjuti klaimnya hingga disetujui oleh Jaksa Agung AS, bahkan sempat menyurati PBB dan 74 sekretaris negara untuk mengakui 'negara' barunya tersebut.
Tentu saja, PBB menolaknya. Namun Mangan justru mengibarkan bendera yang diklaim sebagai bendera nasional luar angkasa tersebut di depan markas PBB di New York. Ia bahkan juga membuat mata uang bernama Celeston yang jadi alat pembayaran resmi.
Sebelum meninggal di tahun 1970, ia menulis surat wasiat agar negara miliknya itu diwariskan kepada keturunannya. (mdk/idc)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren membeli lahan di Bulan ini mulai pada kurun 1980-an.
Baca SelengkapnyaTata Surya merupakan sebuah sistem yang memukau dengan keelokan alam semesta yang luar biasa. Terpusat pada Matahari, tata surya terdiri dari 8 planet.
Baca SelengkapnyaJulid adalah orang yang iri dan dengki dengan keberhasilan orang lain.
Baca SelengkapnyaBanyak negara yang kini dianggap sukses bisa ke Bulan. Lantas, apa motifnya?
Baca Selengkapnya“Kita perlu bertindak sekarang demi masa depan,” ujar ilmuwan astronomi.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar planet yang "haram" dihuni umat manusia.
Baca SelengkapnyaDulu, Bumi sempat dianggap sebagai pusat alam semesta namun kemudian terbantahkan.
Baca Selengkapnya