Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

6 Perusahaan yang berambisi meretas otak manusia agar lebih 'sempurna'

6 Perusahaan yang berambisi meretas otak manusia agar lebih 'sempurna' Perusahaan yang berambisi meretas otak manusia. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Kita seringkali menemui masalah di mana kita sering kesulitan dan tidak optimal dalam belajar, dan optimalisasi otak seringkali selalu berbeda di tiap manusia. Oleh karena teknologi yang sudah makin maju dan mesin diprediksi akan dengan mudah gantikan manusia, para ilmuwan berpikir bahwa manusia juga butuh upgrade.

Sebuah teknologi yang bernama brain hacking atau peretasan otak, sudah banyak diinisiasi oleh para ilmuwan. Hal ini bahkan telah disokong oleh Elon Musk hingga DARPA.

Namun kita tentu tahu bahwa otak manusia adalah organ yang paling rumit yang pernah ada. Kemampuannya sungguh luar biasa dan tentu untuk memaksimalkannya ilmuwan masih butuh riset yang tak ada habisnya. Siapa sajakah yang mencoba hal ini, berikut ulasannya.

Orang lain juga bertanya?

Neuralink

Tak cuma memiliki Tesla dengan mobil listrik revolusionernya, dan Space X dengan misi mendarat di Mars, Elon Musk juga memiliki startup lain dengan keinginan mengubah dunia: Neuralink. Kali ini, ia ingin memasang sebuah chip di otak manusia.

Neuralink dalam websitenya menyebut bahwa mereka memiliki tujuan untuk "mengembangkan antarmuka otak-mesin berbandwith ultra-tinggi untuk mengkoneksikan manusia dan komputer."

Tujuan paling akhir dan yang sudah sangat dekat ke ranah fiksi ilmiah di dunia nyata dari Neuralink adalah untuk mampu berkomunikasi dengan berjuta-juta orang lain yang otaknya sudah disisipi oleh mesin, hanya dengan 'pikiran.'

RAM sensor dari DARPA

DARPA, yang merupakan badan Pemerintah AS untuk mengembangkan teknologi militer, juga punya tujuan serupa.

Saat ini mereka sedang mengembangkan teknologi sensor otak, yang dikerjakan bersama Lawrence Livermore National Laboratory, yang diharapkan mampu membaca sinyal otak dan merangsang saraf manusia untuk melawan hilangnya memori.

Hal ini sangat penting bagi para tentara karena menurut data DARPA, lebih dari 270.000 orang tentara harus berjuang melawan cidera otak ketika berperang. Oleh karena itu para ilmuwan mencoba mengembangkan perangkat yang bisa dipasang di otak dan langsung menarget stimulasi neural dan membantu hilangnya memori karena cidera otak.

Kernel

Kernel adalah startup yang sedang mengembangkan teknologi memori prstetik, di mana perangkat ini mampu membantuk kita mengingat apapun dengan sangat mudah. Jika telah berhasil, mereka akan mengkomnersilkan alat ini secara luas.

Ide ini datang dari petinggi venture capitalist OS Fund, Bryan Johnson, yang merelakan uang pribadinya sebesar 200 juta Dollar didedikasikan untuk pengembangan teknologi ini.

Tujuan utamanya tentu soal medis, di mana Kernel ingin membantu para pasien dengan permasalahan otak untuk tetap berfungsi layaknya manusia normal. Selain itu, Kernel juga ingin meluaskan cakupannya ke fase evolusi manusia yang memang harus berkompetisi dengan mesin.

Neurable

Tak seambisius DARPA ataupun Neuralink milik Elon Musk, startup asal Boston bernama Neurable ini berfokus untuk mengembangkan platform software yang dikontrol oleh otak untuk para produsen hardware atau software yang berbasis AR atau VR.

Jadi, jika Neurable telah berhasil mengembangkan perangkatnya, alih-alih menggunakan controller Oculus Touch atau perintah suara, Anda hanya tinggal berpikir saja untuk mengontrol kontennya.

Tujuan utamanya, hal ini tak hanya bisa diaplikasikan di dunia virtual, namun di dunia nyata. Seperti mematikan lampu atau menyalakan microwave hanya dengan pikiran.

Emotiv

Jika di berbagai film fiksi ilmiah, kita bisa mengontrol sesuatu menggunakan pikiran, Emotiv ingin melakukan hal tersebut di dunia nyata. Startup tersebut mengembangkan sebuah neuro-headset yang mampu membuat para pengguna mengirimkan pikiran yang telah terkonsentrasi ke perangkat yang terkoneksi.

Headset ini bekerja dengan cara memindai otak kita untuk mendapatkan sinyal, dengan perangkat cerdas bernama Emotiv EEG dan dengan mudah kita bisa menggerakkan mobil mainan hanya dengan pikiran. Tujuan utamanya? Untuk membantu mereka yang terbatasi oleh disabilitas.

Halo Neuroscience

Hampir serupa dengan Emotiv, Healo Neuroscience juga membuat headset yang memaksimalkan fungsi otak. Bedanya, Halo Neuroscience lebih condong untuk membantu para atlet dalam hal keamanan dan performa olahraga.

Halo menyebut bahwa headset yang mereka kembangkan dapat memperbaiki fungsi tubuh dengan merangsang motor cortex di otak melalui beberapa denyut yang akan ditangkap otak.

Teknologi ini bahkan telah sudah dipakai oleh para Olympian asal Amerika Serikat, antara lain Mike Rodgers serta Hafsatu Kamara yang merupakan pelari cepat, pelari halang rintang Michael Tinsley dan Mikel Thomas, serta athlete Pentathlon yakni Samanta Achterberg.  (mdk/idc)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pertama di Dunia Ada Robot Pakai Otak Manusia
Pertama di Dunia Ada Robot Pakai Otak Manusia

Ini merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi.

Baca Selengkapnya
Girangnya Elon Musk Uji Coba Tanam Implan di Otak Manusia Akhirnya Sukses
Girangnya Elon Musk Uji Coba Tanam Implan di Otak Manusia Akhirnya Sukses

Uji coba ini adalah yang ditunggu-tunggu Elon Musk terhadap startup besutannya.

Baca Selengkapnya
Bisakah Manusia Mengunggah Pikirannya ke Komputer? Ini Penjelasan Ilmuwan
Bisakah Manusia Mengunggah Pikirannya ke Komputer? Ini Penjelasan Ilmuwan

Berikut penjelasan ilmuwan tentang kemungkinan manusia bisa mengunggah pikirannya dalam sebuah komputer.

Baca Selengkapnya
Sharing Direktur ATVI di IPB: Manusia yang Unggul akan Lebih Baik dari AI
Sharing Direktur ATVI di IPB: Manusia yang Unggul akan Lebih Baik dari AI

Pengaplikasian AI menjadi tantangan manusia dan dunia industri.

Baca Selengkapnya
Keterampilan ini Jadi Penting Bagi Karyawan, Kalau Tidak Bisa Perusahaan Enggan Merekrut
Keterampilan ini Jadi Penting Bagi Karyawan, Kalau Tidak Bisa Perusahaan Enggan Merekrut

Perkembangan zaman menuntut perusahaan harus cepat beradaptasi, termasuk para karyawannya.

Baca Selengkapnya
8 Robot Canggih Ini Bisa Bikin Pengangguran Makin Banyak
8 Robot Canggih Ini Bisa Bikin Pengangguran Makin Banyak

Berikut adalah proyeksi robot yang bisa menggerus lapangan pekerjaan umat manusia.

Baca Selengkapnya
Survei Populix: Khawatirnya 62% Responden Pekerjaan Bakal Tergusur Kecanggihan AI
Survei Populix: Khawatirnya 62% Responden Pekerjaan Bakal Tergusur Kecanggihan AI

Hasilnya, sebanyak 62% responden khawatir pekerjaan mereka akan tergusur oleh kecerdasan artifisial (AI).

Baca Selengkapnya
Adanya AI, Menguntungkan atau Membahayakan Manusia?
Adanya AI, Menguntungkan atau Membahayakan Manusia?

Teknologi Artificial Intelligence (AI) semakin berkembang, ada dua pertanyaan besar. Membahayakan atau menguntungkan?

Baca Selengkapnya
Sekolah ini Mau Uji Coba Gantikan Guru Pakai AI
Sekolah ini Mau Uji Coba Gantikan Guru Pakai AI

Sebuah sekolah di London akan memperkenalkan AI untuk membantu siswa mempersiapkan ujian nasional. Para ahli memperingatkan langkah ini.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Indonesia Mulai Ketakutan Pekerjaannya Digusur AI
Masyarakat Indonesia Mulai Ketakutan Pekerjaannya Digusur AI

Ini merupakan hasil riset yang dilakukan oleh Populix terhadap masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya
8 Tahun Lagi AI Bisa Bantu Operasi Transplantasi Kepala Manusia
8 Tahun Lagi AI Bisa Bantu Operasi Transplantasi Kepala Manusia

BrainBridge memperkenalkan sistem transplantasi kepala dengan bantuan AI, yang menjanjikan solusi bagi pasien seperti kelumpuhan dan penyakit neurologis.

Baca Selengkapnya