7 Cara kehidupan manusia 'diawasi' melalui gadget di sekitar kita
Merdeka.com - Percaya atau tidak, nyaman atau tidak, tiap gerak-gerik kita diawasi. Di tiap apapun yang bisa terhubung ke internet, segala perilaku kita dan jejak apa yang kita tinggalkan di dunia maya, pasti bisa terlacak oleh pihak yang punya kuasa.
Benar, meski hal ini masih sangat diperdebatkan karena menyinggung ranah privasi, terdapat fakta bahwa Pemerintah, badan intelejen, serta bisnis yang terkait dengan teknologi, bisa dengan mudah melacak keberadaan kita dan punya data akan segala sesuatu yang kita lakukan.
Hal ini mungkin bertujuan untuk mencegah berbagai tindak pidana yang memanfaatkan teknologi, atau berbagai tindak terorisme. Namun kita juga harus sadar bahwa hal ini mengeksploitasi hak kita dalam memiliki privasi.
-
Kenapa teknologi ini dianggap menjaga privasi? Algoritma yang digunakan hanya mampu untuk mendeteksi posisi tubuh seseorang, bukan memperlihatkan wajah, atau bahkan penampilan seseorang. Sehingga, adanya teknologi ini menawarkan cara baru untuk menjalankan sistem pengawasan namun tetap mempertahankan anonimitas atau privasi seseorang.
-
Kenapa penggunaan gadget berlebihan bahaya? Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan ketegangan mata dan meningkatkan risiko miopi. Ketika anak terlalu lama menatap layar tanpa istirahat, otot-otot mata menjadi tegang dan dapat menyebabkan kelelahan visual.
-
Apa dampak buruk dari gadget? Menggunakan gadget terlalu sering dapat berdampak buruk bagi penggunanya. Di antaranya adalah mampu memicu munculnya kepribadian tertutup, gangguan tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, kecanduan, dan ancaman cyberbullying.
-
Bagaimana sinyal WiFi bisa mendeteksi aktivitas? Cara kerja dari alat ini prinsipnya sama dengan teknologi radar lainnya yang menggunakan banyak sensor dari hasil tangkapan gelombang radio Wi-Fi. Ketika gelombang yang dipantulkan ke seluruh ruangan, seluruh data akan diproses oleh algoritma pada mesin.
-
Bagaimana orang bisa melindungi diri dari serangan siber? Para ahli keamanan siber dari ESET menyarankan agar masyarakat menghindari penggunaan kode sandi yang terlalu sederhana, karena hal ini bisa membuat mereka lebih rentan terhadap serangan siber.
-
Apa dampak adiksi smartphone ke tubuh? 'Dalam aspek kognitif jadi mudah lupa, istilahnya tidak konsentrasi begitu lah ya. Terus secara fisik, dia bisa obesitas,' jelasnya dilansir dari Antara.
Bagaimana cara penguasa melihat gerak-gerik kita? Berikut penjelasannya.
Melalui CCTV
CCTV kini adalah salah satu alat pengaman yang harus ada di setiap tempat umum. Di negara maju, jumlah CCTV bahkan sangat fantastis. Pada tahun 2011, ada satu kamera CCTV untuk 32 warga negara Inggris. Di tahun 2016 ini, jumlah ini meningkat menjadi satu kamera untuk 11 orang. Hal ini membuat Inggris jadi negara yang paling mengawasi warganya. Juga berarti negara yang 'paling dimata-matai' di seluruh dunia.
Hal ini juga diaplikasikan oleh negara-negara maju. Di Amerika Serikat, jumlah CCTV di tiap sudut negara terbilang kecil awalnya. Namun pasca maraknya berbagai tindak kriminal, angka ini ditingkatkan. Pada 2013, kamera CCTV berhasil menangkap pelaku pengeboman Boston. Sejak saat ini kamera CCTV justru makin banyak.
Meski demikian, hal ini membuat banyak orang gelisah soal tipisnya garis yang membedakan antara keamanan dan pelanggaran privasi tiap warga negara yang selalu diawasi tiap saat.
Melalui perangkat televisi
Jika Anda memiliki perangkat televisi cerdas atau Smart TV, Anda bisa diawasi dengan mudah melalui perangkat tersebut. Hal ini dikarenakan televisi cerdas terhubung ke internet dan memungkinkan untuk berbagai aktivitas peretasan masuk. Bahkan jika mau, Anda bisa ditonton balik melalui televisi Anda.
Yang lebih memperburuk, Smart TV seringkali dilengkapi mikrofon dan juga kamera. Dalam kasus kecil saja, jika televisi cerdas Anda terhubung dengan internet tanpa pemeriksaan keamanan yang menyeluruh, televisi yang tersinkronisasi dengan berbagai perangkat pribadi Anda akan dengan mudah diretas atau dikirim malware untuk menjerat Anda dalam skema phising. Jangankan televisi, bola lampu saja bisa digunakan untuk meretas .
Melalui kartu debet atau kartu kredit
Sudah jadi teori lama bahwa karti kredit maupun kartu debet adalah alat untuk memantau bagaimana dan di mana kita menghabiskan uang kita. Teori tersebut sama sekali tidak salah. Penggunaan kartu tersebut oleh siapapun, dalam penggunaannya untuk berbagai pembelian elektronik, dapat dilihat secara real time oleh Pemerintah Amerika Serikat melalui badan intelejen mereka.
Alasan utama data ini tersedia secara gamblang untuk lembaga tersebut adalah untuk melihat potensi pembelian yang tak biasa, atau melihat pola pengeluaran. Hal ini sangat penting untuk menangkap pelaku terorisme.
Permasalahan terbesar dari hal ini adalah FBI tak perlu surat perintah untuk mengakses informasi pribadi ini. Dengan menggunakan bank, Anda secara otomatis memberi informasi tentang keluar masuk uang Anda di bank ke FBI.
Melalui pencarian di Internet yang Anda lakukan dan 'history' browser Anda
Setiap kali Anda melakukan pencarian di Google atau mesin pencari lain, data tersebut direkap dan disimpan oleh data server dan sewaktu-waktu dapat dilihat oleh badan intelejen. Di Amerika Serikat, hukum ini dikenal sebagai PATRIOT act yang bisa mencakup seluruh kegiatan internet Anda.
Hal ini mengantisipasi setiap orang yang berpotensi terlibat tindakan terorisme di masa depan, dan juga mencari pola perilaku internet para terpidana terorisme dan berbagai kejahatan lainnya.
Di Inggris, hal semacam ini memang nyata-nyata dilakukan untuk memerangi terorisme. Jadi jika Anda mengakses internet di Inggris, tak cuma web history Anda disimpan oleh penyedia layanan internet, namun jika Anda mencari kata kunci yang dianggap memicu terorisme, pihak berwenang akan melacak Anda.
Melalui smartphone Anda
Tentu kita semua memiliki smartphone, dan hal tersebut adalah teknologi yang sangat berguna dan memudahkan kita dalam berbagai hal. Masalahnya kita tak tahu seberapa cerdasnya smartphone dalam menyimpan data dan berbagai perilaku internet kita dengan menggunakan smartphone.
Makin canggih smartphone, makin banyak informasi yang tersedia. Seperti kisah dari sebuah artikel New York Times yang menyebutkan bahwa sebagian smartphone memiliki 'pintu belakang' yang menjadi celah untuk mengirim data ke server yang terletak di China.
Hal ini terjadi lantaran software yang terpasang secara 'pre-installed' di Android tertentu, mampu melacak ke mana pengguna pergi, panggilan telepon yang pengguna lakukan dan terima, dan yang mengerikan, isi pesan yang pengguna kirim dan terima. Data tersebut bisa jadi digunakan untuk tujuan periklanan personal, atau secara sederhana untuk membantu produsen smartphone di China untuk melacak perilaku pengguna dalam menggunakan smartphone.
Bahkan, tiap aplikasi baru diunduh ke smartphone Anda, ada kemungkinan aplikasi tersebut bisa menyimpan informasi tentang Anda, melalui izin yang Anda setujui sebelumnya. Namun biasanya developer maupun produsen smartphone akan menyatakan bahwa data privasi ini akan tersimpan di eksternal smartphone.
Sejauh ini, Apple yang paling perhatian soal data privasi. Seperti yang kita ingat beberapa waktu lalu, Apple bahkan tak mau membantu FBI untuk membuka iPhone 5C milik terduga teroris di San Bernardino Amerika Serikat karena soal privasi pengguna.
Melalui sosial media
Mungkin Anda tidak mengetahui hal ini, namun di beberapa negara, badan intelejennya tak perlu surat perintah untuk mengakses akun sosial media milik masyarakatnya. Paling terkenal adalah di Inggris, di mana Pemerintah secara sah tak cuma bisa memantau posting sosial media Anda, namun juga aktivitas pesan pribadi yang Anda lakukan.
Tak cuma di Inggris, hal ini bisa dilakukan namun dengan peraturan lebih ketat di Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, dan Australia.
Melalui drone
Penerbangan drone ada di mana-mana dan legal dilakukan; kecuali di tempat-tempat tertentu yang secara tegas melarang adanya drone untuk terbang seperti bandara dan beberapa tempat lain. Namun pada Maret 2016 lalu, Pemerintah Amerika Serikat mengakui bahwa drone kerap digunakan untuk memata-matai masyarakat Amerika Serikat untuk tujuan non-militer.
Detil dari hal ini hanya dirilis sebagian, namun mayoritas dari misi ini dikatakan hanya untuk pencegahan bencana.
Hal ini tentu membuat masyarakat gelisah, karena setiap saat bisa dimata-matai melalui angkasa. Seorang analis bernama Jay Stanlet, bahkan menyatakan kalau teknologi berkembang makin cepat, harusnya makin sering pula hukum diperbarui. Hal ini dikarenakan kecanggihan teknologi meninggalkan lubang besar di ranah hukum soal hak privasi tiap orang. (mdk/idc)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mencegah kecanduan gadget pada anak secara efektif, orangtua perlu menetapkan beberapa langkah ampuh. Simak di artikel ini!
Baca SelengkapnyaRiset ini membuat banyak orang tak sadar berapa lama mereka menatap layar HP.
Baca SelengkapnyaIni letak temuan baru di HP yang membuat ahli terkejut.
Baca SelengkapnyaIni masih dalam bentuk penelitian, belum banyak dilakukan orang.
Baca SelengkapnyaPenggunaan gawai atau gadget yang terlalu berlebih bisa menimbulkan sejumlah dampak bagi perkembangan anak.
Baca SelengkapnyaBerikut deretan negara-negara yang warganya sering dikuntit secara digital.
Baca SelengkapnyaPerilaku digital abuse dapat membahayakan setiap individu di dunia maya maupun kehidupan nyata.
Baca SelengkapnyaStalking dapat terjadi secara fisik atau melibatkan penggunaan teknologi.
Baca SelengkapnyaPanduan cara melacak lokasi menggunakan nomor handphone atau HP dengan beberapa cara,
Baca SelengkapnyaHampir semua anak terlena dan mencurahkan perhatian mereka secara berlebihan pada gadget.
Baca SelengkapnyaMudah bagi hacker meretas kamera ponsel atau laptop dan merekam aktivitas penggunanya secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaJangan sering dipelihara karena bisa mengganggu kualitas hidupmu!
Baca Selengkapnya