Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

7 Teknologi yang Tak Diharapkan Muncul Lagi di 2019

7 Teknologi yang Tak Diharapkan Muncul Lagi di 2019 lengkungan hitam iPhone X. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Tahun 2018 adalah tahunnya berbagai inovasi di dunia teknologi lahir. Mulai dari lahirnya MacBook, Apple iPhone, GoPro, hingga flagship Huawei yang kesemuanya bisa disebut terbaik yang pernah ada.

Namun tidak bisa dibilang tahun 2018 kemarin tidak ada hal yang harusnya dieliminasi. Banyak teknologi yang bisa dibilang gagal, yang sebaiknya tidak kita temui lagi di tahun ini.

Berikut deretan teknologi yang diharapkan tak muncul lagi di 2019.

RED Hydrogen One Phone

Ekspektasi tinggi disematkan kepada sang produsen kamera video profesional terbaik dunia yakni RED, ketika mereka ingin membuat smartphone. Terlebih lagi terdapat fitur yang diunggulkan dari smartphone ini yakni layar holographic.

Nah ketika smartphone ini rilis di beberapa bulan lalu (yang harusnya dirilis 2017 yang membuat dapur pacunya tertinggal satu tahun), para pecinta teknologi dibuat kecewa oleh smartphone yang diberi nama Hydrogen One ini. Layar holographic yang diusungnya tidak sesuai ekspektasi dan terlebih lagi, tidak seberapa berguna. Perekaman 3D nya pun masih tak sesempurna yang disebut.

Aspek paling gagal dari smartphone ini adalah kualitas kameranya yang biasa saja, berkebalikan dengan kualitas produk RED yang tersohor di tiap variannya. Bahkan sensor kamera yang dipakainya diperkirakan hanya sensor Sony atau Samsung yang memang lazim terpasang di smartphone.

Terlebih lagi, harganya dibanderol luar biasa, yakni 1.300 USD, yang membuatnya lebih mahal ketimbang lini iPhone dan lini Samsung Note terbaru.

Palm Phone

Dulu para pecinta teknologi pasti tahu sebuah gadget mungil berbentuk sliding bernama Palm Pre yang berjalan di atas sistem operasi WebOS. Nah, tahun 2018, Palm, perusahaan yang sama yang memproduksi Palm Pre, merilis Palm Phone. Ini adalah smartphone mungil dengan harga murah.

Masalahnya, Palm Phone ini bukan benar-benar smartphone. Ini adalah sebuah gadget yang bisa menggantikan perangkat utama Anda, layaknya fungsi yang dilakukan oleh smartwatch sebagai pengganti arloji Anda.

Masalahnya, terasa absurd untuk menerima gagasan bahwa untuk mengurangi waktu dengan gadget kita, kita harus beli gadget lain. Terlebih lagi, performanya buruk dan baterainya cepat habis.

Seri Papan Tengah Samsung yang Mahal

Sudah bukan rahasia umum kalau Samsung memasang banderol tinggi ke perangkatnya. Permasalahannya adalah di segmen papan tengah, Samsung keok oleh deretan smartphone asal China yang menawarkan tak cuma performa papan menengah ke atas atau flagship, bahkan juga fitur unggulan lain seperti kamera dan biometrikasi, dengan harga murah.

Meski sebenarnya Samsung memiliki andalan di sektor papan tengah yakni Samsung Seri A atau A series, ternyata persaingan di sektor ini cukup ketat. Banyak vendor smartphone dengan produk andalannya seperti OnePlus, Xiaomi, Honor, dan masih banyak lainnya yang menawarkan nilai lebih ketimbang Samsung.

Samsung Galaxy A sendiri cukup menghebohkan dengan rilisnya Galaxy A9 2018 dengan empat kamera. Namun ada beberapa nama yang tak ingin memperbanyak fitur, namun justru menebalkan dapur pacu dan melabelinya dengan harga papan tengah.

Ambil contoh OnePlus 6T dan juga Xiaomi Pocophone yang keduanya mengusung Snapdragon 845 dengan RAM 6GB namun memasang banderol lebih murah. Dan masyarakat harus memilih antara dua smartphone tersebut melawan Galaxy A9 yang sekedar mengusung dapur pacu asli Samsung di kelas papan tengah namun harganya lebih mahal.

Hal ini diperkeras dengan kenyataan bahwa smartphone entry-level sekalipun, kini menawarkan fitur nyata yang bisa jadi nilai lebih di mata konsumen. Banyak smartphone murah yang tak mengandalkan dapur pacu, namun daya tahan baterai, atak sekedar kamera depan yang jernih. Hal ini makin membuat konsumen akan berpikir ulang menghabiskan banyak uang di smartphone bermerek.

Essential Phone

Essential Phone pernah menyandang gelar sebagai smartphone pertama yang mengusung notch. Desain ini akhirnya tren di 2017 dan 2018. Namun Essential Phone nampak tidak terurus dengan baik dan benar, dan di 2018 skip merilis ponsel baru.

Dulu di 2017 terdapat fitur modular yang ditawarkan untuk smartphone ini, namun tidak ada kejelasan dan kapan perilisan dari perangkat modularnya. Belum lagi, rumor simpang siur antara lini Essential Phone ini akan dilanjutkan atau tidak, dan nampaknya tidak.

Terlebih lagi, sang founder yakni Andy Rubin yang juga dijuluki sebagai bapak Android, tersandung kasus yang cukup pelik.

Hal ini ramai karena laporan The New York Times soal Andy Rubin yang disebut telah menerima paket pesangon senilai USD 90 juta ketika meninggalkan perusahaan tersebut, setelah seorang karyawan Google menuduhnya melakukan pelanggaran seksual.

Notch

Desain notch menjadi tren di 2017, setelah iPhone X merilis desain tersebut dengan menghiraukan segala keanehan yang muncul. Hal ini ada untuk mengakomodir sensor yang biasanya terletak di bagian atas layar.

Kini, inovasi telah muncul demi tidak adanya notch namun layar tetap lebar. Seperti yang dilakukan Oppo Find X yakni mekanisme sliding yang membuat kamera depannya tersembunyi, serta yang kini sedang naik menjadi tren yakni desain lubang layar yang disebut Samsung adalah Infinity O.

Akhirnya kita bisa mengucapkan selamat tinggal ke Notch, mengingat banyak yang menyebut lengkungan hitam ini mengganggu. Terakhir, Google Pixel 3 XL mengaplikasikan desain semacam ini ke perangkatnya, dan mendapat kritik pedas atas desain yang tidak indah.

Tablet yang cuma Smartphone Raksasa

Ada dua tablet papan atas yang rilis tahun ini: Pixel Slate dan iPad Pro 2018. Keduanya adalah tablet dengan performa dan fitur luar biasa. Permasalahannya hanyalah tablet ini masih merupakan gadget mobile yang masih tidak bisa menggantikan fungsi komputer atau laptop.

Soal Pixel Slate sendiri, ada beberapa hal yang membuatnya menuai kritik pedas. Mulai dari software yang membuat beberapa hardware yang berlabel papan atas jadi tak berfungsi, serta tak berhasilnya Pixel Slate menjembatani tablet Android dengan Chromebook karena fungsi yang masih mobile.

Facebook

Facebook mengalami tahun yang buruk di 2018. Tak cukup soal banyaknya berita palsu, pemasaran tertarget yang seringkali mengganggu, bahkan teman-teman lawas kita yang ternyata membuat pos yang tak lagi cocok dengan preferensi kita. Hal ini diperparah dengan kebocoran data di Facebook.

Di AS, data privasi pengguna Facebook dibocorkan dan disalahgunakan untuk mempengaruhi suara politik dari masyarakat, dan akan berimbas besar ke hasil pemungutan suara di Pemilu Presiden 2016 lalu. Tentu ini adalah sesuatu yang mencoreng nilai demokrasi.

Parahnya, Facebook menyatakan ada 10 negara yang disinyalir datanya disalahgunakan oleh Cambridge Analytica, dan di antara daftar tersebut ada Indonesia.

Tentu sangat bisa dipahami jika banyak di antara kita yang tak ingin lagi bermedia sosial di Facebook. Karena selain Facebook sudah jadi tempat yang tak 'asyik' lagi untuk online, risiko kebocoran data bisa berpengaruh besar pada keputusan politik masa depan Tanah Air kita.

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
7 Teknologi yang Diprediksi Makin Booming di Masa Depan
7 Teknologi yang Diprediksi Makin Booming di Masa Depan

Bukan hanya AI, beberapa teknologi ini diprediksi makin booming di masa depan.

Baca Selengkapnya
5 Inovasi Teknologi yang Menarik, Tapi Tidak Terlalu Penting dan Akhirnya Sia-sia
5 Inovasi Teknologi yang Menarik, Tapi Tidak Terlalu Penting dan Akhirnya Sia-sia

Berikut inovasi teknologi teraneh buatan manusia sepanjangan zaman.

Baca Selengkapnya
Gambaran Tahun 2000 di Imajinasi Para Seniman Abad 19, Seberapa Tepat Prediksinya?
Gambaran Tahun 2000 di Imajinasi Para Seniman Abad 19, Seberapa Tepat Prediksinya?

Inilah gambaran abad 21 di bayangan orang-orang zaman dahulu.

Baca Selengkapnya
12 HP Samsung Galaxy yang Bakal Kebagian Pembaruan Android 15
12 HP Samsung Galaxy yang Bakal Kebagian Pembaruan Android 15

Berikut adalah daftar HP Samsung Galaxy yang kebagian pembaruan Android 15.

Baca Selengkapnya
Seperangkat Teknologi Keren Wajib Diboyong saat Mudik Lebaran Bikin Orang Kampung Melongo
Seperangkat Teknologi Keren Wajib Diboyong saat Mudik Lebaran Bikin Orang Kampung Melongo

Berikut adalah deretan teknologi terbaru yang cocok dibawa ke kampung halaman.

Baca Selengkapnya
Daftar HP yang Masih Ditunggu-tunggu Dirilis hingga Penghujung 2023
Daftar HP yang Masih Ditunggu-tunggu Dirilis hingga Penghujung 2023

Berikut HP-HP yang masih ditunggu dirilis. Apa saja ya?

Baca Selengkapnya
Mulai 1 Januari 2025, WhatsApp Tidak Bisa Lagi Diinstall di 3 Seri Samsung Ini
Mulai 1 Januari 2025, WhatsApp Tidak Bisa Lagi Diinstall di 3 Seri Samsung Ini

Perangkat tersebut tidak memiliki kemampuan perangkat keras untuk mendukung fitur dan fungsi aplikasi yang terus berkembang.

Baca Selengkapnya
10 Tahun Lagi, 8 Bisnis Ini Diprediski Bakal Punah
10 Tahun Lagi, 8 Bisnis Ini Diprediski Bakal Punah

Di tengah perkembangan teknologi saat ini, muncul berbagai hasil produk inovasi yang bisa mengancam sektor bisnis yang sudah ada.

Baca Selengkapnya
Daftar 35 HP yang Tidak Bisa Lagi Pakai WA
Daftar 35 HP yang Tidak Bisa Lagi Pakai WA

Berikut adalah HP-HP yang dipastikan tidak bisa lagi memakai WhatsApp.

Baca Selengkapnya
Prediksi Nikola Tesla: 5 Teknologi Modern yang Jadi Kenyataan
Prediksi Nikola Tesla: 5 Teknologi Modern yang Jadi Kenyataan

Nikola Tesla memprediksi teknologi modern seperti wifi, ponsel, drone, dan pemberdayaan perempuan lebih dari 100 tahun yang lalu.

Baca Selengkapnya
Ini Dia Daftar Pekerjaan Terancam Hilang di Indonesia dan Digantikan Mesin
Ini Dia Daftar Pekerjaan Terancam Hilang di Indonesia dan Digantikan Mesin

Pekerjaan yang bergerak di bidang AI, pemrograman dan komputasi menjadi jenis pekerjaan yang akan terus berkembang ke depannya.

Baca Selengkapnya
Survei: AI Bukan Jadi Pertimbangan Orang Ganti HP, Bahkan tak Peduli
Survei: AI Bukan Jadi Pertimbangan Orang Ganti HP, Bahkan tak Peduli

Justru bukan membuat orang semakin tertarik, pembaruan AI ini malah membuat para penggunanya tidak peduli.

Baca Selengkapnya