Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada Black Hole di Tata Surya Kita?

Ada Black Hole di Tata Surya Kita? lubang hitam. ©2018 NASA

Merdeka.com - Di ujung tata surya kita, beberapa objek tak dikenal mengganggu orbit dari sebuah bingkahan es ketika mengelilingi matahari. Orbit bongkahan-bongkahan ini semuanya menuju arah yang sama dengan kemiringan yang sama pula. Hal ini menunjukkan bahwa ada satu tarikan yang menggiringnya.

Nah, para ilmuwan berpendapat bahwa pelakunya adalah Planet 9, atau seringkali disebut Planet X. Ini adalah sebuah planet misterius di sisi terluar tata surya kita, di mana planet ini juga mengelilingi matahari.

Namun sebuah penelitian menunjukkan bahwa tarikan gravitasi ini bisa juga berasal dari sebuah lubang hitam purba, yang ukurannya kecil dan disebut muncul sebagai dampak ledakan Big Bang.

Para ilmuwan menyebut, meski belum terkonfirmasi, lubang hitam semacam ini membentuk 80 persen alam semesta, dan tidak bisa dilihat kasat mata. Mereka mengetahui bahwa "meteri gelap" ini ada di alam semesta, karena tarikan gravitasinya selalu menarik benda-benda di seluruh alam semesta.

Melansir Business Insider yang mengutip ArXiv yang merupakan platform repositori riset online, Planet Nine adalah salah satu lubang hitam purba ini.

Planet Nine

Pengorbitan benda-benda angkasa seperti bongkahan es tersebut, bukanlah hal baru. Para astronom menyebutnya Sabuk Kuiper atau Kuiper Belt. Sejak 2016 lalu, simulasi komputer dan model matematika mengungkap bahwa orbitnya menuju ke Planet Nine.

Disebut kala itu oleh para imuwan bahwa tarikan gravitasi Planet Nine sangat besar, sehingga diperkirakan planet ini memiliki hingga 10 kali massa Bumi.

Planet 9 sendiri mengorbit ke matahari pada jarak yang 20 kali lebih jauh ketimbang Neptunus, hingga diperlukan 10 ribu hingga 20 ribu tahun untuk satu kali putaran. Seperti yang kita tahu, Bumi butuh satu tahun, dan Pluto butuh 248 tahun.

Bukan Planet, Namun Lubang Hitam

Untuk studi ini, para peneliti melihat data pada enam buah objek Sabuk Kuiper, yang orbitnya aneh. Hal ini diketahui dari pengamatan jalan cahaya ke objek tersebut yang bengkok karena suatu objek.

Fenomena ini akhirnya disimpulkan akibat dari campur tangan benda-benda yang tak diketahui apa, namun dengan massa yang sama. Jadi, lubang hitam bisa jadi penyebabnya.

Menurut studi pula, lubang hitam ini mungkin bereukuran sangat kecil kira-kira sebsar bola bowling, namun dengan massa 10 kali Bumi. Atau bisa jadi terdiri dari banyak lubang hitam, namun dengan massa yang lebih kecil.

Para ilmuwan pun, salah satunya James Unwin yang merupakan fisikawan teoretis, mengusulkan bahwa lubang hitam ini harus segera dicari tidak dengan cahaya, namun dengan sinar gamma atau kosmik.

Jika para ilmuwan bisa menemukannya, bisa ditentukan secara pasti apakah Planet 9 ini lubang hitam atau bukan. Caranya adalah dengan mencari sumber radiasi bergerak seperti sinar-x, sinar gamma, dan lainnya. Biasanya, ini adalah karakteristik lubang hitam.

Jika sinyal ini terdeteksi benar, berarti di tata surya kita terdapat black hole.

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ilmuwan Temukan Lima Lubang Hitam di Galaksi, Diameternya Ada yang Mencapai 520 Miliar Kilometer
Ilmuwan Temukan Lima Lubang Hitam di Galaksi, Diameternya Ada yang Mencapai 520 Miliar Kilometer

Lubang hitam biasanya berada di pusat galaksi, termasuk Bima Sakti.

Baca Selengkapnya
6 Fakta yang Jarang Diketahui dan Diabaikan Orang tentang Galaksi Bima Sakti
6 Fakta yang Jarang Diketahui dan Diabaikan Orang tentang Galaksi Bima Sakti

Galaksi Bima Sakti termasuk galaksi spiral cakram terbesar dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 12.000 tahun cahaya.

Baca Selengkapnya
6 Fakta Fenomena Meteor Jatuh 14 September 2023: Ini Penjelasan Ahli
6 Fakta Fenomena Meteor Jatuh 14 September 2023: Ini Penjelasan Ahli

Benda langit yang mirip dengan meteor jatuh melintasi Pulau Jawa pada 14 September 2023.

Baca Selengkapnya
Ada Lubang Hitam di Luar Angkasa yang Besarnya Melebihi Matahari
Ada Lubang Hitam di Luar Angkasa yang Besarnya Melebihi Matahari

Sepasang lubang hitam masif memiliki massa gabungan sebesar 28 miliar kali massa Matahari.

Baca Selengkapnya
Heboh Meteor Jatuh di Indonesia, Pernah Terjadi 14 Tahun Lalu Sebesar 10 Meter Meledak di Bone
Heboh Meteor Jatuh di Indonesia, Pernah Terjadi 14 Tahun Lalu Sebesar 10 Meter Meledak di Bone

Berikut adalah fakta meteor terbesar yang jatuh sepanjang sejarah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bisakah Manusia Hidup di Lubang Hitam?
Bisakah Manusia Hidup di Lubang Hitam?

Para ilmuwan mempertimbangkan teori bahwa alam semesta mungkin berada di dalam lubang hitam. Tapi apa manusia bisa hidup di sana?

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Kembar yang Misterius
Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Kembar yang Misterius

Kedua lubang hitam ini berputar dalam orbit yang semakin memburuk di inti galaksi tersebut.

Baca Selengkapnya
Viral Video Meteor Jatuh Melintas di Pulau Jawa, Berikut Faktanya
Viral Video Meteor Jatuh Melintas di Pulau Jawa, Berikut Faktanya

Berikut fakta mengenai meteor yang jatuh melintasi Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Ini Pastikan Lubang Hitam di Luar Angkasa Berputar
Ilmuwan Ini Pastikan Lubang Hitam di Luar Angkasa Berputar

Berikut adalah penjelasan dua ilmuwan yang berhasil mengamati lubang hitam M87.

Baca Selengkapnya
Q & A : Mengapa Ruang Angkasa Gelap Meski Ada Matahari?
Q & A : Mengapa Ruang Angkasa Gelap Meski Ada Matahari?

Q & A : Mengapa Ruang Angkasa Gelap Meski Ada Matahari?

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Ceritakan Ada Fenomena Langka Dua Lubang Hitam Bergabung di Luar Angkasa: Itu Nenek Moyang Galaksi Bima Sakti
Ilmuwan Ceritakan Ada Fenomena Langka Dua Lubang Hitam Bergabung di Luar Angkasa: Itu Nenek Moyang Galaksi Bima Sakti

NASA berhasil mengamati dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan dalam galaksi kerdil, sebuah temuan langka.

Baca Selengkapnya
Peneliti Ungkap Energi Misterius Akibatkan Perluasan Alam Semesta, Muncul Usai Big Bang 13,8 Miliar Tahun Lalu
Peneliti Ungkap Energi Misterius Akibatkan Perluasan Alam Semesta, Muncul Usai Big Bang 13,8 Miliar Tahun Lalu

Sekitar 70 persen dari alam semesta terdiri dari energi gelap.

Baca Selengkapnya