Ada Black Hole di Tata Surya Kita?
Merdeka.com - Di ujung tata surya kita, beberapa objek tak dikenal mengganggu orbit dari sebuah bingkahan es ketika mengelilingi matahari. Orbit bongkahan-bongkahan ini semuanya menuju arah yang sama dengan kemiringan yang sama pula. Hal ini menunjukkan bahwa ada satu tarikan yang menggiringnya.
Nah, para ilmuwan berpendapat bahwa pelakunya adalah Planet 9, atau seringkali disebut Planet X. Ini adalah sebuah planet misterius di sisi terluar tata surya kita, di mana planet ini juga mengelilingi matahari.
Namun sebuah penelitian menunjukkan bahwa tarikan gravitasi ini bisa juga berasal dari sebuah lubang hitam purba, yang ukurannya kecil dan disebut muncul sebagai dampak ledakan Big Bang.
-
Bagaimana peneliti membuktikan keberadaan black hole? Temuan ini terbukti benar saat peneliti menggunakan Event Horizon Telescope (EHT) untuk menangkap gambar pertama dari lubang hitam.
-
Siapa yang memotret black hole pertama kali? Temuan ini terbukti benar saat peneliti menggunakan Event Horizon Telescope (EHT) untuk menangkap gambar pertama dari lubang hitam.
-
Apa nama jurang terdalam di Tata Surya? Mars tidak hanya memiliki gunung tertinggi di Tata Surya, tetapi juga menyimpan jurang yang sangat dalam, yaitu Valles Marineris.
-
Siapa yang meneliti meteor dari luar tata surya? Loeb yang kini berusia 61 tahun merupakan salah satu pakar dunia yang paling terkenal dan terkadang kontroversial dalam pencarian kehidupan di luar Bumi.
-
Siapa yang meyakini adanya planet tersembunyi di tata surya? “Sangat masuk akal bagi tata surya kita untuk menangkap planet baru semacam itu,“ Nathan begitu meyakini bahwa memang ada planet-planet yang ditak diketahui di dalam tata surya ini.
-
Dimana astronot melakukan penelitian? Seringkali astronot melakukan eksperimen untuk mengetahui karakteristik atau potensi gayaberat mikro, untuk mengetahui organisme biologis, hingga fenomena yang terjadi di luar angkasa.
Para ilmuwan menyebut, meski belum terkonfirmasi, lubang hitam semacam ini membentuk 80 persen alam semesta, dan tidak bisa dilihat kasat mata. Mereka mengetahui bahwa "meteri gelap" ini ada di alam semesta, karena tarikan gravitasinya selalu menarik benda-benda di seluruh alam semesta.
Melansir Business Insider yang mengutip ArXiv yang merupakan platform repositori riset online, Planet Nine adalah salah satu lubang hitam purba ini.
Planet Nine
Pengorbitan benda-benda angkasa seperti bongkahan es tersebut, bukanlah hal baru. Para astronom menyebutnya Sabuk Kuiper atau Kuiper Belt. Sejak 2016 lalu, simulasi komputer dan model matematika mengungkap bahwa orbitnya menuju ke Planet Nine.
Disebut kala itu oleh para imuwan bahwa tarikan gravitasi Planet Nine sangat besar, sehingga diperkirakan planet ini memiliki hingga 10 kali massa Bumi.
Planet 9 sendiri mengorbit ke matahari pada jarak yang 20 kali lebih jauh ketimbang Neptunus, hingga diperlukan 10 ribu hingga 20 ribu tahun untuk satu kali putaran. Seperti yang kita tahu, Bumi butuh satu tahun, dan Pluto butuh 248 tahun.
Bukan Planet, Namun Lubang Hitam
Untuk studi ini, para peneliti melihat data pada enam buah objek Sabuk Kuiper, yang orbitnya aneh. Hal ini diketahui dari pengamatan jalan cahaya ke objek tersebut yang bengkok karena suatu objek.
Fenomena ini akhirnya disimpulkan akibat dari campur tangan benda-benda yang tak diketahui apa, namun dengan massa yang sama. Jadi, lubang hitam bisa jadi penyebabnya.
Menurut studi pula, lubang hitam ini mungkin bereukuran sangat kecil kira-kira sebsar bola bowling, namun dengan massa 10 kali Bumi. Atau bisa jadi terdiri dari banyak lubang hitam, namun dengan massa yang lebih kecil.
Para ilmuwan pun, salah satunya James Unwin yang merupakan fisikawan teoretis, mengusulkan bahwa lubang hitam ini harus segera dicari tidak dengan cahaya, namun dengan sinar gamma atau kosmik.
Jika para ilmuwan bisa menemukannya, bisa ditentukan secara pasti apakah Planet 9 ini lubang hitam atau bukan. Caranya adalah dengan mencari sumber radiasi bergerak seperti sinar-x, sinar gamma, dan lainnya. Biasanya, ini adalah karakteristik lubang hitam.
Jika sinyal ini terdeteksi benar, berarti di tata surya kita terdapat black hole.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lubang hitam biasanya berada di pusat galaksi, termasuk Bima Sakti.
Baca SelengkapnyaGalaksi Bima Sakti termasuk galaksi spiral cakram terbesar dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 12.000 tahun cahaya.
Baca SelengkapnyaBenda langit yang mirip dengan meteor jatuh melintasi Pulau Jawa pada 14 September 2023.
Baca SelengkapnyaSepasang lubang hitam masif memiliki massa gabungan sebesar 28 miliar kali massa Matahari.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah fakta meteor terbesar yang jatuh sepanjang sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan mempertimbangkan teori bahwa alam semesta mungkin berada di dalam lubang hitam. Tapi apa manusia bisa hidup di sana?
Baca SelengkapnyaKedua lubang hitam ini berputar dalam orbit yang semakin memburuk di inti galaksi tersebut.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta mengenai meteor yang jatuh melintasi Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penjelasan dua ilmuwan yang berhasil mengamati lubang hitam M87.
Baca SelengkapnyaQ & A : Mengapa Ruang Angkasa Gelap Meski Ada Matahari?
Baca SelengkapnyaNASA berhasil mengamati dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan dalam galaksi kerdil, sebuah temuan langka.
Baca SelengkapnyaSekitar 70 persen dari alam semesta terdiri dari energi gelap.
Baca Selengkapnya