Ada konten pornografi di WhatsApp!
Merdeka.com - Pengguna aplikasi perpesanan WhatsApp dihebohkan lagi dengan adanya konten berbau pornografi. Konten tersebut, berbentuk Graphics Interchange Format (GIF). Konten itu mudah sekali ditemukan.
Berdasarkan penelusuran Merdeka.com, baik perangkat yang bersistem Android maupun iOS, tersemat konten GIF pornografi. Para orangtua diharapkan hati-hati manakala buah hatinya tengah menggunakan aplikasi perpesanan itu.
WhatsApp memang bukan satu-satunya aplikasi yang disisipi konten pornografi. Namun bila masih ingat kasus Telegram, pun demikian. Jika WhatsApp menggunakan format GIF, Telegram menggunakan stiker.
-
Kenapa anak bisa ketagihan pornografi setelah melihat orang tua? Ini dapat menjadi risiko kencanduan pornografi atau kebiasaan tidak sehat lainnya.
-
Apa yang dilakukan fitur pencarian gambar di WhatsApp? Fitur ini memberikan kemudahan bagi pengguna aplikasi WhatsApp untuk melakukan pencarian gambar secara online, sehingga mereka dapat memverifikasi keaslian gambar yang diterima.
-
Dimana fitur pencarian gambar WhatsApp tersedia? Saat ini, aplikasi pesan ini dilaporkan sedang melakukan uji coba fitur pencarian gambar terbalik (reverse image search) yang sudah dapat diakses di kanal beta untuk perangkat Android.
-
Bagaimana cara menggunakan fitur pencarian gambar di WhatsApp? Mengutip dari GSM Arena, Kamis (7/11), cara menggunakan fitur ini cukup mudah. Setelah menerima gambar melalui WhatsApp, pengguna hanya perlu mengetuk gambar tersebut, kemudian memilih opsi Search on web yang terletak di menu tiga titik di sudut kanan atas.
-
Kenapa WhatsApp menambahkan fitur pencarian gambar? Meski begitu, inisiatif ini menunjukkan keseriusan aplikasi chatting yang dimiliki oleh Meta untuk membantu penggunanya lebih waspada terhadap kemungkinan hoaks yang sering beredar di berbagai platform.
-
Apa itu WhatsApp Channel? 'Tujuan kami adalah untuk membuat layanan siaran paling privat tersedia. Saluran berbeda dari chat Anda, dan orang yang Anda pilih untuk Anda ikuti tidak akan terlihat oleh pengikut lainnya. Kami juga melindungi informasi pribadi admin dan pengikut,' ujar Zuckerberg dalam keterangannya, Sabtu (16/9).
Terkait hal ini, kabarnya kemarin, Minggu (5/11), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada tim WhatsApp untuk menghapusnya. Namun, hingga berita ini diturunkan, GIF tersebut masih bertengger di dalam aplikasi.
"Sudah kirim ke tim di sana," kata Plt Kepala Humas Kemkominfo, Noor Izza.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pastikan Anda tidak mengirimkan data pribadi dengan sembarangan, karena ini bisa dipergunakan untuk membobol rekening Anda.
Baca SelengkapnyaSaluran Telegram dengan lebih dari 220.000 peserta dilaporkan digunakan untuk membagikan gambar-gambar pornografi yang dihasilkan oleh AI.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku membuat konten pornografi anak sejak September 2022 sampai Juni 2023.
Baca SelengkapnyaBisnis konten 'Video Gay Kids' yang dibongkar Polda Metro Jaya menjadi bukti rentannya anak-anak Indonesia menjadi korban eksploitasi pornografi.
Baca SelengkapnyaPaparan terhadap momen intim orangtua bisa menciptakan berbagai dampak pada anak. Emosi yang muncul dapat melibatkan kebingungan, ketakutan, panik, rasa jijik.
Baca SelengkapnyaFoto-foto seleb digunakan paedofil untuk diubah memakai AI ke wujud anak-anak.
Baca SelengkapnyaWHO memperingatkan adanya efek buruk dari penggunaan media sosial.
Baca SelengkapnyaDalam peraturan terbaru ini, ada beberapa aspek dari pornografi yang tidak diperbolehkan.
Baca SelengkapnyaKunci utama dalam melindungi anak di era digital adalah membangun lingkungan yang aman dan protektif, terutama dari orang tua dan keluarga.
Baca SelengkapnyaPerilaku yang beradab, tidak hanya wajib dilakukan di dunia nyata, tapi diperlukan untuk membangun generasi penerus yang bijak berdigital.
Baca SelengkapnyaOrang tua diminta untuk mengawasi handphone anak jika memiliki tiga aplikasi sebagai media komunikasi mereka.
Baca SelengkapnyaPenelitian dari Amnesty Internasional menunjukkan bahaya dari konten TikTok, terutama untuk anak-anak dan remaja.
Baca Selengkapnya