Ada malware baru untuk Android yang juga dapat infeksi PC
Merdeka.com - Sebuah malware baru diciptakan untuk menginfeksi PC melalui integrasinya dengan perangkat berbasis Android.Malware yang diketahui bernama DroidCleaner ini akan secara otomatis masuk ke dalam sebuah PC setelah perangkat tersebut terkoneksi dengan perangkat Android yang sudah terinfeksi. Geeky-Gadget (04/02) melansir bahwa selain akan langsung menyerang sistem di dalam PC, DroidCleaner juga dapat merekam semua aktivitas komunikasi baik itu sms, telepon, mengirimkan sms secara tiba-tiba, mengaktifkan Wi-Fi bahkan menghapus semua data sms di dalam perangkat. Kabarnya, DroidCleaner juga sudah 'tersedia' di Google Play.
Menurut lansiran The Hacker News (04/02), malware ini ternyata memiliki nama lain yaitu Super Clean. Dalam tampilannya di Google Play, 2 malware dengan nama berbeda namun sama tersebut sangat menyerupai sebuah aplikasi yang dapat membantu pengguna perangkat Android untuk sedikit melepaskan beban memori dalam handsetnya.
Seperti penjelasan Kaspersky Labs, malware ini hanya mempunyai 3 file saja di dalamnya yaitu autorun.inf, folder.ico dan svchosts.exe. Setelah berhasil menginfeksi perangkat berbasis Android dan terintegrasi dengan PC, maka secara langsung malware ini akan mengendalikan sistem Auto-Run.
-
Bagaimana malware ini bisa menyamar di Android? Lewat metode bernama kompresi APK, APK akan disamarkan menjadi file yang bisa dipakai untuk menginstal dan mendistribusikan aplikasi berbahaya di ekosistem Android.
-
Kenapa malware ini bisa masuk ke Android? Gara-gara taktik pengelabuan yang membuat program keamanan sulit mendeteksinya, membuat aplikasi berbahaya tersebut akhirnya diizinkan berfungsi di ekosistem Android layaknya aplikasi biasa pada umumnya.
-
Apa ancaman utama yang dihadapi Android? Ancaman utama berasal dari CVE-2024-32896, sebuah celah keamanan yang pertama kali diungkap oleh Google pada bulan April.
-
APK berbahaya seperti apa yang bisa menyamar? Malware Android bisa menyamarkan diri dari keamanan dengan kompresi APK. Parahnya, aplikasi berbahaya tersebut dapat menyembunyikan diri dari aplikasi antivirus terbaik.
-
Dari mana malware ini disebar? Walau begitu, Zimperium mengungkapkan jika malware berformat APK ini belum terdeteksi di Google Play Store. Dari situ diketahui jika aplikasi berbahaya tersebut didistribusikan lewat cara alternatif, seperti toko aplikasi pihak ketiga.
-
Aplikasi malware apa yang mencuri data pengguna? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
Tentunya menjadi suatu yang cukup riskan untuk mengunduh sesuatu melalui Google Play. walaupun pihak Google sendiri telah melipatgandakan penjagaan di 'toko online' mereka tersebut, namun tetap saja pembuat virus dapat menyisipkan malware mereka ke Google Play. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaLebih dari 200 aplikasi berbahaya terdeteksi di Google Play dalam setahun terakhir, dengan total unduhan mencapai 8 juta kali.
Baca SelengkapnyaHati-Hati Modus Penipuan File Apk ‘Surat Panggilan Polda Metro Jaya’
Baca SelengkapnyaPada Q3 tahun 2024, para ahli Kaspersky menemukan bahwa jumlah pengguna yang mendapati aplikasi VPN gratis palsu meningkat.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar aplikasi yang jangan pernah diinstal pengguna HP.
Baca SelengkapnyaBerikut 3 izin yang bisa membahayakan malware masuk ke Android.
Baca SelengkapnyaPanduan ini menawarkan langkah-langkah praktis untuk mengatasi masalah tersebut, baik dengan fitur bawaan maupun metode manual.
Baca SelengkapnyaMengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca SelengkapnyaLaporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaPusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya diserang Ransomware
Baca SelengkapnyaKombes Jeki mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Baca SelengkapnyaJika Anda menerima pesan yang mencurigakan lebih baik jangan diklik
Baca Selengkapnya