Adaptasi Digital Kala Pandemi, Pembayaran Digital Semakin Digemari
Merdeka.com - Perusahaan pembayaran elektronik terintegrasi terkemuka, Aino Indonesia, melaporkan terjadi perubahan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang signifikan dalam enam bulan terakhir sejak pandemi menerpa Indonesia. Segala keterbatasan masyarakat selama tiga bulan pertama masa beraktivitas di rumah saja, membuat masyarakat cepat mengadaptasi kebiasaan baru di berbagai lini kehidupan.
Salah satu adaptasi yang cepat diadopsi adalah mulai melibatkan teknologi dalam aktivitas harian. Seperti menggunakan layanan konferensi video untuk bekerja atau belajar dari rumah.
Survei menunjukkan, pergeseran pola bekerja dan belajar ini akan tetap terjadi selama beberapa waktu ke depan, meski pandemi berakhir. Yang mana 77 persen pekerja tetap ingin untuk bekerja dari rumah karena merasa sama produktifnya dengan bekerja di kantor.
-
Apa perubahan sosial budaya yang terjadi di Indonesia? Terdapat beberapa gambaran perubahan sosial dan buaya yang terjadi di Indonesia, mulai dari perpindahan masyarakat, gender, hingga pola konsumsi.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Bagaimana teknologi mengubah interaksi? Teknologi komunikasi seperti smartphone dan aplikasi pesan instan telah mengubah cara kita berinteraksi satu sama lain.
-
Apa yang sedang tren di Indonesia? Hati ayam adalah sebuah bahan makanan yang cukup populer di Indonesia.
-
Apa yang sedang trend di Indonesia? 40 Pantun Penutup Salam Lucu, Cocok untuk Hiburan dan Bikin Audiens Terkesan Merdeka.com merangkum tentang 40 penutup salam lucu yang bisa bikin orang terhibur.
-
Kapan jumlah pengguna BRImo meningkat? Tercatat per Desember 2023, BRImo telah digunakan oleh 31,6 juta user. Jumlah ini meningkat 32,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Revolusi kebiasaan masyarakat juga terjadi di pola berbelanja dan bagaimana melakukan pembayaran. Berdasarkan analisis Aino Indonesia terhadap pola pembayaran masyarakat melalui media pembayarannya, konsumen kini lebih memilih melakukan pembayaran nontunai, sebanyak 56 persen di Indonesia.
Pembayaran Digital
Berdasarkan prediksi Boston Consultant Group, pembayaran digitalPem semakin diminati masyarakat, dari 47 persen menjadi 84 petsen pada 2025 di Asia Tenggara. Meningkatnya pembayaran digital ini dirasakan masyarakat lebih aman dan nyaman di tengah pandemi karena tidak ada sentuhan fisik dengan uang tunai, pembayaran juga dirasa lebih cepat hanya menggunakan perangkat telepon pintar dan laptop.
Meningkatnya pembayaran digital ini juga seiring dengan semakin meroketnya minat belanja online oleh masyarakat. Berdasarkan data dari MarkPlus, tercatat peningkatan belanja online dari 4,7 persen sebelum pandemi menjadi 28,9 persen di masa pandemi. Data Redseer menambahkan terdapat 51 persen masyarakat yang baru pertama kali berbelanja online di masa pandemi ini.
Hastono Bayu, CEO Aino Indonesia, mengatakan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pembayaran elektronik, kami menyambut baik semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan berbagai teknologi digital. Pandemi mengubah banyak kebiasaan masyarakat, sehingga mengubah preferensi masyarakat terhadap sesuatu.
"Percepatan adopsi digital ini mengubah lanskap bisnis, sehingga menuntut banyak pelaku usaha untuk secepatnya beradaptasi memenuhi preferensi konsumen yang berevolusi. Aino Indonesia sebagai perusahaan yang berbasis pengembangan riset berusaha memberikan contoh dengan menyediakan berbagai inovasi produk untuk memenuhi preferensi konsumen di Indonesia. Kuatnya inovasi yang Aino lakukan ini sebagai bentuk usaha dan komitmen kami untuk menjadi mitra terpercaya bagi pelaku industri untuk memenuhi kebutuhan mereka di bidang pembayaran elektronik dan digital,” ujar Hastono dalam keterangan resminya.
Masyarakat Makin Cepat Adaptasi Layanan Digital
©2020 Merdeka.com
Setelah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dibuka oleh pemerintah, masyarakat menyambut baik inisiatif tersebut. Hal ini tampak dari semakin besarnya keinginan masyarakat untuk kembali berwisata, setelah jenuh beberapa bulan hanya beraktivitas di rumah.
Tren berwisata juga mengalami perubahan. Kini 56 persen masyarakat lebih nyaman untuk berwisata di dalam kota, 41 persen memilih tempat wisata alternatif yang tidak terlalu ramai untuk menghindari berkerumun dan menjaga jarak seperti yang dianjurkan pemerintah.
Preferensi masyarakat dalam berwisata pun sekarang berubah, menurut survei Google, kini masyarakat lebih menitikberatkan pada aspek kesehatan, kebersihan, dan keamanan sebagai faktor utama berwisata. Hal ini menunjukkan adanya permintaan yang tinggi dari masyarakat agar tempat tujuan wisata dapat memenuhi standard kebersihan dan kesehatan untuk menjamin kenyamanan berwisata masyarakat.
“Aino Indonesia sebagai perusahaan nasional berupaya membantu pemerintah dengan menginisiasi program Aino Urban Tourism Solution, yaitu program menggiatkan pariwisata yang terpadu di dalam kota dengan bantuan teknologi dari hulu ke hilir. Tujuannya menyediakan pengalaman berwisata yang baru bagi masyarakat dengan sistem pembayaran nirsentuh dengan berbagai teknologi pembayaran terbaru yang semakin mengarah pada penggunaan alat yang lebih sedikit (less device) sehingga lebih efisien dan praktis," jelas Bayu.
Aino Indonesia yakin dengan layanan pembayaran nirsentuh dan tanpa uang tunai serta penggunaan alat yang lebih sedikit dalam melakukan pembayaran dan transaksi, masyarakat akan lebih nyaman dalam beraktivitas sehari-hari maupun berwisata sehingga roda perekonomian semakin menggeliat di tengah pandemi ini. Penjelasan lebih lengkap tentang program ini dapat dilihat di www.ainosi.co.id. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku usaha diharapkan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenurut data Hippindo, transaksi digital seperti QRIS juga dapat meningkatkan jumlah transaksi terhadap para anggotanya.
Baca SelengkapnyaPT Pos Indonesia (Persero) telah berusia hampir 3 abad.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dan penyedia teknologi keuangan digital mendorong perkembangan transaksi digital di pusat perbelanjaan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia kini mulai meninggalkan transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM.
Baca SelengkapnyaGenerasi Y, Z dan Alpha akan lebih dominan melakukan preferensi pembayaran secara digital sehingga mendorong peningkatan transaksi keuangan digital.
Baca SelengkapnyaHadirnya ekonomi digital tidak melulu demi pemasukan negara. Manfaat ini juga dirasakan masyarakat yang ingin mengubah nasib hidupnya menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaSekitar 78 persen nasabah Indonesia kini menggunakan perbankan digital secara aktif, meningkat secara signifikan dari 57 persen pada 2017.
Baca SelengkapnyaPay Later dinilai dapat memberikan manfaat yang optimal dalam memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaTransaksi digital banking tercatat 5.666,28 juta transaksi atau tumbuh sebesar 34,43 persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran.
Baca Selengkapnya