Adopsi 5G tunggu kesiapan model bisnis operator telko

Merdeka.com - Indonesia baru saja selesaikan tata ulang (refarming) 4G LTE di frekuensi 1.800 Mhz. Teknologi 4G LTE ini, digadang-gadang mampu memberikan akses internet yang jauh lebih cepat dari 3G.

Terlepas dari itu, sudah muncul teknologi internet 5G yang dianggap melampaui keunggulan 4G. Salah satu negara yang mengawali teknologi ini adalah Jepang. Lalu, kapan 5G hadir di Indonesia?

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, mengatakan implementasi 5G harus melihat jangan hanya teknologi semata, namun sisi lainnya. Misalnya saja model bisnis 5G yang akan diterapkan operator telekomunikasi.

"Implementasi 5G juga harus melihat sisi lainnya. Kita harus melihat bagaimana juga sisi model bisnis sehingga bisa diimplementasikan oleh operator telekomunikasi. Pada akhirnya model bisnis yang akan menentukan," kata pria yang akrab disapa Chief RA pada acara Next Generation Broadband - 5G Forum di Jakarta, Kamis (19/11).

Menkominfo melanjutkan strategi Indonesia harus menjaga pada pengembangan teknologi yang imbasnya menguntungkan juga untuk bangsa. Jangan sekadar adopsi teknologi baru tapi belum jelas kesiapan sisi lainnya.

"5G ini merupakan teknologi yang masih akan datang. Ya gak bisa dihindari sih. Tetapi, mengimplementasikan ini melihat dari sisi yang lain, masyarakat mau menerima gak, model bisnis bagi operator apa, terus mahal gak," jelasnya.

Sekadar informasi, keunggulan 5G di antaranya memiliki kapasitas tinggi, latency rendah, jumlah koneksi yang lebih banyak, dan layanan barunya. Lalu lintas data dalam sebuah area unit jaringan 5G adalah 1000 kali lipat dari jaringan 4G, tingkat akses pengguna bisa meningkat 10 hingga 100 kali lipat, dan kapasitas akses mencapai 50 miliar.