Akankah nasib Facebook seperti Friendster, pudar dan tenggelam?
Merdeka.com - Walaupun sudah pernah dibahas sebelumnya, namun banyak analis yang kembangkan hasil riset dari PEW mengenai Facebook dan remaja menjadi sebuah analisis lanjut.
Beberapa hari lalu, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pew Research Center mengungkapkan bahwa banyak remaja di Amerika Serikat yang mulai meninggalkan Facebook dan beralih ke jejaring sosial lainnya.
Mayoritas remaja yang sudah beranjak dewasa dan beralih ke jejaring sosial lain tersebut mengatakan bahwa Facebook sudah tidak revolusioner lagi dan terkesan lebih ke sebuah 'sinetron' dalam dunia maya.
-
Mengapa Facebook Web populer? Facebook memungkinkan Anda mengelola daftar teman dan memilih pengaturan privasi untuk menyesuaikan siapa yang dapat melihat konten di profil Anda.
-
Kenapa Facebook jadi media sosial terbesar? Dengan kerja keras dan visi yang jelas, Mark Zuckerberg dan timnya berhasil mengembangkan Facebook menjadi salah satu jejaring sosial terbesar di dunia, mengubah cara orang berinteraksi dan berkomunikasi secara online.
-
Kenapa Facebook dan Google rugi besar? 1 hariDalam waktu satu hari semenjak internet padam secara keseluruhan, berbagai raksasa platform digital dapat mengalami kerugian yang besar. Facebook dan Google bisa kehilangan lebih dari Rp 6 triliun dalam pendapatan iklan di antara mereka.
-
Bagaimana Facebook awalnya dibuat? Bersama teman-temannya, Andrew McCollum, Eduardo Saverin, Chris Hughes, dan Dustin Moskovitz, Zuckerberg mengembangkan Facebook saat mereka masih kuliah di Universitas Harvard.
-
Siapa pencipta Facebook Web? Facebook didirikan pada tahun 2004 oleh Mark Zuckerberg, Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes.
-
Kapan status FB menunjukkan tren yang sedang berkembang? “Jaman sekarang sok keren bisa menjadi keren.. Iya dimata dia sendiri.“
Oleh karenanya, para remaja itu mulai beralih tinggalkan jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu dan beralih ke TWitter, Instagram, Tumblr dan lainnya.
Walaupun banyak yang sudah mulai bosan dan meninggalkan Facebook, namun tidak sedikit dari mereka yang tetap membiarkan accountnya tersebut aktif. Mereka melakukannya karena tidak menutup kemungkinan bahwa entah di suatu hari nanti akan kembali sekadar memeriksa hal baru apa yang dimunculkan Facebook daripada harus membuat account baru.
Sedikit mundur ke belakang, tepatnya ketika bendera Friendster berkibar gagah, situs tersebut seakan tidak dapat diungguli oleh jejaring sosial lain walaupun pada kenyataannya MySpace juga berpotensi untuk menggeser keberadaannya.
Banyak orang yang menggunakan Friendster untuk segala macam aktivitas khususnya untuk berinteraksi dengan teman/keluarga atau juga berkenalan dengan orang-orang baru. Hal tersebut mirip dengan pola kerja Facebook.
Setelah Facebook dan jejaring sosial lainnya muncul, Friendster mulai kehilangan pengaruh, pamor dan pengguna. Banyak pengguna internet yang lebih leluasa berekspresi dengan menggunakan Facebook daripada Friendster.
Tidak sedikit pula yang mengejek apabila ada seseorang yang masih menggunakan Friendster. Friendster dikatakan sudah ketinggalan zaman, tidak ada inovasi, hanya untuk anak-anak kecil yang beranjak dewasa dan berbagai macam lontaran disematkan untuk jejaring sosial itu.
Akhirnya Friendster tumbang dan Facebook menjadi raja, walaupun banyak jejaring sosial sejenis yang juga tumbuh. Para pengguna internet menganggap bahwa Facebook lebih menarik karena fitur dan segala hal di dalamnya tidak ditemukan di Friendster.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, di mana tidak terhitung lagi jejaring sosial baru ikut berkompetisi di dunia maya, banyak orang yang mulai bosan dengan Facebook.
Bahkan tidak sedikit yang mengatakan bahwa situs tersebut hanya khusus untuk kaum-kaum alay yang ingin diperhatikan dan sedang mencari jati diri. Walaupun tidak ada bukti konkrit akan hal itu.
Facebook menjadi membosankan dikarenakan banyak hal, dua di antara adalah situs ini sudah kehilangan inovasinya sehingga pengguna merasa bosan. Selain itu, pengguna juga mulai beralih ke layanan yang lebih intim seperti Snapchat karena Facebook dianggap sudah terlalu terbuka.
Apabila Facebook terus menerus kehilangan pamor, maka tidak menutup kemungkinan apa yang dialami Friendster beberapa tahun lalu juga menimpa situs nomor satu dunia untuk saat ini tersebut.
Yang pasti secara logis, semua hal baik di dunia internet tidak ada yang abadi karena teknologi selalu berkembang pesat dan cepat seiring dengan waktu. Apabila sang pemilik situs tidak cepat tanggap akan apa yang menjadi mainstream di suatu waktu, maka mau tidak mau, layanan mereka akan tergilas dengan pihak lain yang tawarkan hal baru yang lebih menarik lagi. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Facebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaStatus FB ini akan membuat FB-mu semakin penuh dengan keceriaan, keromantisan dan kekinian.
Baca SelengkapnyaTampilan pesan bertuliskan "Something went wrong" di laman utama disertai dengan tombol "Reload page".
Baca SelengkapnyaPer detiknya ada kerugian yang harus ditanggung Meta ketika platformnya mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaSaham Meta Facebook ditutup anjlok hingga 1,6 persen pada Selasa (6/3) waktu setempat.
Baca SelengkapnyaFacebook, Instagram, dan Threads punya dampak besar bagi Mark Zuckerberg jika mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaSemula TikTok berhasil mengalahkan media sosial Meta. Namun, belakangan tren terhadap penggunaan TikTok mulai menurun.
Baca SelengkapnyaSetiap kalimatnya sangat cocok untuk menggambarkan isi hati yang sedang tersakiti.
Baca SelengkapnyaBerikut peristiwa mengerikan saat internet mati total di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaFloating duck syndrome merupakan kondisi ketika menganggap kesuksesan orang lain bisa dicapai dengan mudah.
Baca SelengkapnyaKabar startup edutech Zenius tutup membuat warganet bernostalgia di media sosial.
Baca SelengkapnyaPengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca Selengkapnya