Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Akankah Tsu mampu menandingi kejayaan Facebook?

Akankah Tsu mampu menandingi kejayaan Facebook? Tsu Social Network. ©2015 Thebot.net

Merdeka.com - Sudah pernahkah Anda mendengar jejaring media sosial baru bernama Tsu? Sebagian dari kita mungkin belum pernah mendengarnya. Tsu merupakan media sosial besutan tiga pemuda yaitu Sebastian Sobczak, Drew Ginsburg, and Thibault Boullenger.Media sosial ini bermarkas di New York.

Lalu, apa menariknya? Media sosial ini digadang-gadang menjadi pesaing Facebook kelak. Pasalnya, Tsu yang terbilang belum dikenal mampu menggaet satu juta pengguna dalam kurun waktu lima minggu. Sementara, rivalnya Facebook harus membutuhkan waktu sepuluh bulan untuk mencapai pengguna satu juta. Bahkan dalam peringkat dunia menurut Alexa, posisi Tsu telah bertengger di urutan ke 5.000 dari 11.000.

Menjadi pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana Tsu mencapai pertumbuhan ini? Jawabannya adalah word of mouth. Pemasaran getok tular tanpa budget ini, membuat nama Tsu semakin melambung. Pengguna yang ada menjangkau seluruh jaringan sosial mereka untuk menemukan pengguna baru yang membuat account di jaringan. Melihat dari geliatnya, mungkinkah Tsu akan mengalahkan Facebook?

Enda Nasution, founder sekaligus CEO Sebangsa – media sosial Indonesia - meragukan jika Tsu mampu mengalahkan Facebook. Dia beralasan bahwa dengan jumlah pengguna Facebook secara global, rasanya sulit untuk menandinginya. "Sulit rasanya untuk siapapun mengalahkan Facebook sekarang dengan jumlah pendapatan dan jumlah pengguna global sebanyak 1 miliar orang ini," ungkapnya saat dihubungi Merdeka.com, (10/2).

Meski begitu, menurut Enda, bukan tidak mungkin jika suatu saat Tsu mampu menandingi Facebook. "Tidak ada yang tidak mungkin," tegasnya. Hanya saja yang perlu dipertanyakan adalah kemampuan Tsu untuk bertahan sebagai media sosial di tengah derasnya persaingan antar media sosial.

"Dia ini kan media sosial baru, sementara Facebook sudah 10 tahun lebih. Jadi kita lihat saja siapa yang akan bertahan lama," ujar Enda. Menurutnya, media sosial bisa bertahan lama tergantung dari bagaimana strateginya. "Lihat saja Twitter dari 2006, sedangkan Facebook dari 2004," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan oleh CEO Buzz & Co, Sumardy Ma. Menurutnya, Tsu menawarkan hal yang berbeda kepada para penggunanya. Hanya saja, kata dia, untuk menjadi pemain global, Tsu harus berpikir seribu kali.

"Kalau ingin menjadi pemain global, Tsu harus berpikir keras lagi. Karakteristik orang di dunia itu berbeda-beda mulai dari budaya dan hal-hal lainnya. Sehingga, kita lihat saja di tiga hingga lima tahun mendatang, apakah Tsu mampu menembus negara-negara berkembang seperti Indonesia," paparnya.

Lantas, apakah Tsu mampu menembus Indonesia? Tunggu tiga hingga lima tahun mendatang. (mdk/dzm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Threads Kantongi 100 Juta Pengguna dalam 5 Hari, Begini Reaksi Elon Musk
Threads Kantongi 100 Juta Pengguna dalam 5 Hari, Begini Reaksi Elon Musk

Threads telah mencetak rekor pertumbuhan pengguna sejak diluncurkan pada hari Rabu.

Baca Selengkapnya
Cara Mendapatkan 'Gaji' dari Twitter
Cara Mendapatkan 'Gaji' dari Twitter

Untuk bisa mendapatkan gaji dari X, harus dipastikan dulu akun Anda layak atau eligible mendapatkan adsense revenue sharing.

Baca Selengkapnya
4 Februari Hari Ulang Tahun Facebook, Ini Sejarah dan Perkembangannya
4 Februari Hari Ulang Tahun Facebook, Ini Sejarah dan Perkembangannya

Facebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya
Platform Lokal S.id Dikunjungi 1 Miliar Visitor, Mampu Bersaing dengan Platform Global
Platform Lokal S.id Dikunjungi 1 Miliar Visitor, Mampu Bersaing dengan Platform Global

Platform karya anak bangsa S.id telah dikunjungi 1 miliar visitors dalam waktu 1,5 tahun. Pengguna aktif datang dari guru dan pelaku UMKM.

Baca Selengkapnya
Berkolaborasi dengan Tokopedia, TikTok Shop Janji Dukung Pelaku UMKM Indonesia
Berkolaborasi dengan Tokopedia, TikTok Shop Janji Dukung Pelaku UMKM Indonesia

TikTok, Tokopedia, dan Grup GoTo berkomitmen memberikan manfaat lebih luas bagi para pelaku UMKM di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jelang Harbolnas, TikTok Suntik Investasi Tokopedia Rp23,4 Triliun
Jelang Harbolnas, TikTok Suntik Investasi Tokopedia Rp23,4 Triliun

TikTok akan memulai uji coba di platform Tokopedia melalui kampanye Beli Lokal yang akan dimulai pada 12 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Fitur Baru Threads yang Bisa Dipakai Pengguna Lihat Statistik Postingan
Fitur Baru Threads yang Bisa Dipakai Pengguna Lihat Statistik Postingan

Saat ini, pengguna Threads dapat memantau kinerja setiap unggahan secara terpisah.

Baca Selengkapnya
Pengguna Aktif TikTok Global Diprediksi Capai 955 Juta, di Indonesia Berapa?
Pengguna Aktif TikTok Global Diprediksi Capai 955 Juta, di Indonesia Berapa?

Saat ini, tercatat ada 99,8 juta pengguna TikTok di Tanah.

Baca Selengkapnya
Kisah Guru Desie di Bali: Dari Toko Sepetak, Kini Sukses Punya Indekos dan Travel
Kisah Guru Desie di Bali: Dari Toko Sepetak, Kini Sukses Punya Indekos dan Travel

Putu Desie Pratiwi, seorang guru SD yang memiliki semangat wirausaha, memulai perjalanan bisnisnya dengan usaha kecil.

Baca Selengkapnya
Lewat Hyperlocal Tokopedia, Penjualan Aksesoris dan Fesyen Melonjak 2 Kali Lipat
Lewat Hyperlocal Tokopedia, Penjualan Aksesoris dan Fesyen Melonjak 2 Kali Lipat

Salah satunya TuTu and Co, usaha aksesoris lokal buatan tangan perajin Bali

Baca Selengkapnya