Akhirnya, 3 OTT lokal ini didukung ATSI
Merdeka.com - Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) telah memutuskan tiga pemain Over The Top (OTT) lokal yang akan diajak kerjasama oleh operator selular. Tiga OTT yang beruntung itu adalah Qlue, Catfiz, dan Sebangsa.
Tujuan dari dilakukannya hal itu, agar OTT dalam negeri mampu bersaing dengan OTT global seperti WhatsApp, Line, dan lain sebagainya. Dari bentuk dukungan tersebut, pihak ATSI menginginkan agar OTT lokal juga lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia dan tentunya dipakai.
Sebetulnya, sejak Desember 2015 yang lalu, proses pencarian OTT lokal yang layak didukung sudah dilakukan. Dari beberapa peserta yang ikut, ada tiga OTT yang dianggap serius dan memiliki rencana yang jelas. Meski begitu, bentuk kerja sama secara detailnya masih dalam tahap penggodokan.
-
Apa dampak OTT terhadap pendapatan operator seluler? 'Apa sih dampaknya? Kalau kita lihat dalam 5-7 tahun terakhir penurunan dari pendapatan sms. Kalo kita lihat secara global ancaman terhadap operator ini juga terjadi di seluruh dunia,' Sigit juga menambahkan terdapat setidaknya beberapa dampak yang akan dipengaruhi oleh ketidakadaan regulasi yang mengatur operasional OTT di Indonesia.
-
Bagaimana OTT mempengaruhi pendapatan operator seluler? Efek Gunting kehadiran OTT ini pada satu sisi menaikan traffic penggunaan pada penyedia layanan seluler di Indonesia. Akan tetapi, pada sisi lainnya meskipun traffic dari pengguna akan naik, pendapatan yang dihasilkan akan datar dan sama saja. Sebab, nilai yang masuk itu diterima oleh OTT, bukan penyedia layanan seluler.
-
Kenapa regulasi OTT penting untuk industri seluler? Pasalnya belum ada regulasi yang mengatur terkait hal tersebut, sehingga sejumlah dampak dikhawatirkan dapat berpotensi merusak kestabilan industri seluler di Indonesia.
-
Mengapa Vidio bisa bersaing dengan platform global? Vidio mengungkap sejumlah strategi penting yang diambil perusahaan untuk terus bertahan sebagai platform over the top atau OTT lokal yang mampu bersaing dengan pemain global di Indonesia.
-
Kapan pendapatan OTT mulai mengalahkan operator seluler? Dilanjutkannya, pendapatan operator telekomunikasi pada tahun 2010 memang bisa mencapai 458 miliar USD dari SMS dan voice, sedangkan OTT dulu hanya USD 41 miliar. Tetapi, kini pada tahun 2021 terbalik, perusahaan telekomunikasi hanya mendapat USD 702 miliar sedangkan OTT USD 753 miliar.
-
Siapa yang menurut XL Axiata harus mengatur OTT? Regulasi diperlukan bukan untuk memberikan keistimewaan ke operator, tapi justru agar tercipta kompetisi yang fair. Karena operator diharuskan membayar PNBP, spektrum, dan USO, serta selalu berinvestasi untuk memastikan layanan kepada pelanggan.
"Bentuk kerja samanya sedang difinalisasi. Kami telah melakukan diskusi juga dengan yang tiga terpilih untuk supportnya seperti apa. Yang pasti ini bentuk support di luar funding. Kita tidak akan masuk ranah funding. Jadi bentuk support di mana operator bisa bantu. Misalnya, bagaimana kita bisa membantu layanan tersebut dikomunikasikan kepada customer base masing-masing operator selular," jelas Ketua Tim Seleksi OTT Nasional Binaan ATSI, Ongki Kurniawan, kepada Merdeka.com di Jakarta, Jumat (11/3).
Kerja sama itu, Ia ditargetkan akan dimulai pada bulan April tahun 2016 dan akan rutin untuk dievaluasi. Pihak ATSI terlebih dahulu menargetkan agar mampu berjalan selama tiga bulan.
"Tapi yang jelas untuk awal kita targetkan berjalan selama tiga bulan, dan kami akan evaluasi. Tapi secara overall masa binaannya bisa enam bulan atau sampai 12 bulan. Evaluasinya nanti secara umum, apakah bentuk support kita efektif dalam rangka memberikan awareness kepada pelanggan operator dan tentunya juga bagaimana mereka bisa kompetitif dibandingkan OTT global. Ukurannya itu kita ingin sebaiknya jangan kualitatif tetapi kuantitatif pula," terangnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vidio berhasil mengalahkan platform OTT global dan regional
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jumlah pelanggan, Vidio merupakan platform OTT nomor satu di Indonesia dan mengungguli pemain lain seperti Viu, Disney Plus, hingga Netflix.
Baca SelengkapnyaLayanan Over The Top (OTT) seperti Google dan Meta, masih menjadi permasalahan hingga hari ini.
Baca SelengkapnyaAda banyak tugas menanti Menkominfo pilihan Presiden Prabowo, salah satunya di sektor telekomunikasi.
Baca SelengkapnyaVidio sebagai bagian usaha milik EMTEK Grup memiliki cara bersaing dengan pemain layanan OTT global.
Baca SelengkapnyaEkosistem penyelenggara internet akan terganggu jika Starlink beroperasi di perkotaan.
Baca SelengkapnyaKonsumsi konten masyarakat Indonesia tidak hanya di platform televisi, tetapi seiring berjalannya waktu, mereka berpindah ke platform digital.
Baca SelengkapnyaStrategi Vidio dalam menghadirkan konten olahraga terlengkap terbukti berhasil merebut pasar dan menjadi konten dengan atribusi tertinggi bagi pelanggan Vidio.
Baca SelengkapnyaSaat ini pengguna aktif layanan OTT di Indonesia telah mencapai 50 juta pelanggan.
Baca SelengkapnyaJokowi, selama era kepemimpinannya, membantu masyarakat dari daerah 3T untuk dapat menikmati akses internet dengan lebih mudah.
Baca SelengkapnyaVidio memiliki terobosan fitur untuk substitle bahasa daerah.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah tujuan dari kerja sama Indosat Ooredoo dengan China Mobile.
Baca Selengkapnya