Akibat stereotip muslim, anak SMA ditangkap pasca buat jam mirip bom
Merdeka.com - Seorang anak SMA berumur 14 tahun asal Texas, Amerika, Rabu kemarin (16/09), ditangkap oleh polisi di sekolahnya. Anehnya, penangkapan itu terjadi akibat bocah tersebut berhasil membuat sebuah jam digital.
Anak laki-laki bernama Ahmed Mohamed itu dikenal suka dengan dunia robot, dan salah satu hobinya adalah membuat gadget-gadget sederhana. Saat ditangkap pun, Ahmed sedang memakai kaos NASA.
Kisah bermula saat hari Minggu lalu, Ahmed coba-coba membuat sebuah jam digital sederhana dari papan sirkuit dan sebuah power supply kecil yang dipasangkan pada layar. Semua bagian jam itu lantas dimasukkan dalam kotak kecil dengan hiasan gambar hologram harimau.
-
Kenapa anak kecanduan gadget? Anak juga menjadi lebih senang berdiam diri di rumah bermain gadget dibanding bermain bersama anak-anak lainnya di luar rumah. Kecanduan gadget tentu menjadi suatu masalah yang sering dikeluhkan oleh para orang tua. Tidak sedikit dari para orang tua yang bingung bagaimana cara mengatasi anak kecanduan gadget.
-
Siapa yang menciptakan robot ini? Para peneliti di Universitas Tianjin di Tiongkok telah menciptakan robot yang dikendalikan oleh sel otak manusia.
-
Apa yang dilakukan oleh robot ini? Ketika dipasangkan dengan elektroda pada chip komputer, ia mampu melakukan enkode dan dekode agar wadah mekanisnya dapat menyelesaikan sejumlah tugas.
-
Siapa yang mengoperasikan robot? Siswa MAN 2 Lebak Banten mengoperasikan teknologi Smart Farmer pada acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
-
Apa pekerjaan anak ini? Di usianya masih masih belia, RA yang duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) ini harus merasakan kerasnya hidup. Ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan merawat orang tuanya.
-
Robot apa yang dipamerkan? Sebuah robot dipamerkan dalam acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Nah, masalah muncul ketika Ahmed membawa jam hasil kreasinya itu ke sekolah. Pihak guru terkejut dan mengira jam Ahmed itu adalah bom. Ahmed pun dibawa keluar kelas dan diborgol layaknya seorang penjahat.
Menurut pengakuan teman-teman Ahmed, bocah malang itu diinterogasi oleh setidaknya 5 orang polisi yang terus bertanya mengapa dia mencoba membuat sebuah bom. Ahmed juga disebut disuruh untuk mengakui perbuatannya bila tidak mau dikeluarkan dari sekolah.
Pihak kepolisian mengatakan bila Ahmed benar mengatakan bila alat buatannya itu adalah jam biasa, namun tidak mau menjelaskan lebih detail seputar jam ciptaannya itu. Oleh sebab itu, kepolisian mengatakan bisa menuntut Ahmed dengan tuduhan menyebarkan berita bom palsu.
Di sisi lain, ayah Ahmed, Mohamed Elhassan Mohamed mengatakan bila anaknya ditangkap akibat anggapan buruk terkait muslim.
"Saya kira anakku tidak diperlakukan secara layak, hanya karena namanya Mohamed dan lahir 11 September," ujar Mohamed Elhassan.
Ahmed memang seorang muslim dan lahir pada tanggal 11 September 2001 atau tepat saat teroris yang diduga militan muslim menyerang gedung WTC.
Kasus ini pun sudah tersebar luas di internet, termasuk foto Ahmed yang tengah diborgol dan nampak bingung. Ahmed sendiri sampai saat ini masih tercatat sebagai anggota klub robot sekolahnya, MacArthur High School.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aswin mengatakan, HOK menjadi salah satu simpatisan ISIS. HOK berbaiat dengan ISIS melalui media sosial
Baca SelengkapnyaHanya sekitar tujuh bulan sejak terpapar paham radikal dari media sosial, HOK sudah nekat mempelajari cara peracikan bahan peledak.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap pelajar karena diduga hendak melakukan teror bom di sejumlah rumah ibadah di Malang, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDensus menangkap HOK saat hendak membuang bahan peledak yang telah dibelinya.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri telah menangkap seorang pelajar terduga teroris berinisial HOK
Baca SelengkapnyaPenyidik menyatakan belum ada kesimpulan keterkaitan mereka dengan jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaPria Mabuk Bakar Tirai Musala di Tebet mengaku diganggu makhluk ini sebelum bakar tirai
Baca SelengkapnyaPelajar berinisial HOK itu merupakan pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang masuk dalam jaringan teroris Daulah Islamiyah.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif pelaku melakukan penistaan terhadap Alquran.
Baca SelengkapnyaAksi maling mencuri kotak amal sampai membakar tirai pembatas salat.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap sosok penyebar teror bom di Koja Trade Mall pada Kamis (2/11).
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri
Baca Selengkapnya