Akses Facebook dan Twitter di China bukan lagi dosa
Merdeka.com - Harapan baru muncul bagi warga China yang tinggal di sekitar Shanghai. Hal ini dikarenakan pemerintah China telah melepas larangan akses jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter di sana.
Seperti yang dilansir oleh BBC (24/9), alasan dengan pelepasan larangan ini adalah untuk membuat para pendatang di Shanghai merasa nyaman. Memang, Shanghai adalah pusat perdagangan bebas China yang menjadi tempat kunjungan para pengusaha asing untuk melakukan bisnisnya di negeri tirai bambu tersebut.
"Jika mereka tak bisa mengakses Facebook dan The New York Times, mereka mungkin tak akan merasakan suasana yang tepat bagi zona perdagangan bebas di China," kata salah seorang juru bicara negara yang tak mau disebutkan namanya.
-
Siapa yang menggunakan internet di China? Hampir 3 dari 4 orang (74,36%) di China menggunakan internet.
-
Apa yang dimiliki China? Tidak mengherankan, mengingat populasinya yang besar, China memimpin dengan jumlah pengguna internet global, diperkirakan mencapai 1,05 miliar.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Bagaimana China mengatasi kekurangan otonomi AI? Untuk menghadapi masalah kurangnya otonomi Tiongkok dalam industri AI, banyak perusahaan teknologi Tiongkok, seperti Baidu, Huawei, dan iFlytek, yang telah mencoba mengembangkan model AI yang sepenuhnya berasal dari sumber daya dalam negeri Tiongkok.
-
Siapa yang mendesak peningkatan daya teknologi di China? Para pejabat tinggi di China mendesak agar untuk ditingkatkannya daya teknologi di China karena Presiden AS, Joe Biden melakukan pembatasan kemajuan teknologi dan pembangunan di China.
-
Apa yang dilakukan polisi China? Sang polisi bahkan tak segan turun tangan mempromosikan dagangan sang penjual dengan pengeras suara. 'Enam mao per setengah kilogram,' katanya. Saat salah seorang calon pembeli melirik, sang polisi turut menggiring sosoknya ke lapak.'Silakan kalau mau lihat dulu,' ungkapnya.
Selain membuka akses internet, China juga membolehkan penyedia akses internet asing untuk masuk Shanghai. Dengan begitu, Shanghai nantinya benar-benar akan menjadi zona yang paling bebas dari kekangan pemerintah China.
Menurut laporan dari South China Morning Post, pencabutan larangan ini akan mulai dilakukan akhir bulan September. Maka, saat itu warga yang bermukim di Shanghai pun bisa lebih leluasa untuk mengakses internet.
China sendiri sudah sejak 2009 memblokir konten internet asal luar yang berbahaya seperti Facebook dan Twitter. Hal ini dikarenakan keduanya mampu menimbulkan kericuhan di dalam negeri. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberhasilan yang diraih TikTok tersebut membuat Pemerintah AS panas.
Baca SelengkapnyaSebelumnya China telah melarang para pejabatnya menggunakan iPhone. Alasannya keamanan siber.
Baca SelengkapnyaPerusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTikTok sempat mengalami kesulitan untuk terhubung langsung dengan konsumen, karena dianggap sebagai ancaman keamanan nasional.
Baca SelengkapnyaPenghapusan ini dilakukan di China. Pemerintah negara itu meminta Apple "memblokir" dua aplikasi tersebut di App Store-nya.
Baca SelengkapnyaSaat Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS untuk kedua kalinya, pemerintah Amerika Serikat dilaporkan membatalkan rencana pemblokiran TikTok.
Baca SelengkapnyaDalam laporan Freedom of Net, kebebasan berinternet skala global mengalami penurunan selama 14 tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaLaporan AS mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu serta menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring.
Baca SelengkapnyaPenerapan pajak tinggi bagi orang-orang kaya di China cenderung pasif.
Baca SelengkapnyaCEO TikTok, Shou Zi Chew tidak mengizinkan anak-anaknya untuk bermain TikTok, dalam sebuah wawancara publik.
Baca Selengkapnya