Akuisisi Axis oleh XL dinilai tak picu monopoli
Merdeka.com - Rencana akuisisi Axis oleh XL terus menjadi wacana publik. Bila rencana ini menjadi kenyataan, XL akan menjadi operator telekomunikasi dengan pelanggan terbesar kedua dan penguasaan spektrum yang bertambah besar.
Saat ini XL menguasai frekuensi tiga kanal frekuensi yaitu 900MHz, 2100MHz, dan 1800MHz, sedangkan Axis memiliki dua kanal frekuensi di 900MHz dan 1800MHz.
Heru Sutadi, Founder And Executive Director di Indonesia ICT Institute, mengatakan rencana akuisisi XL terhadap Axis cukup positif untuk mempercepat konsolidasi industri telekomunikasi Indonesia. Meskipun frekuensi XL bertambah, Heru menilai hal tersebut tidak akan menciptakan monopoli di industri.
-
Bagaimana proses merger XL Axiata dan Smartfren berjalan? Menurut Dian Siswarini, CEO dan Presiden Direktur XL Axiata, tahap due diligence antara kedua perusahaan kini sudah berada di penghujung. 'Sekarang hilal sudah kelihatan sedikit, jadi proses due diligence-nya sudah memasuki tahap akhir. Jadi, diharapkan kita bisa memasuki proses selanjutnya,' ungkap Dian Siswarini dalam acara Media Gathering XL Axiata di Yogyakarta pada Rabu, (23/10), dikutip dari Liputan6.
-
Bagaimana XL Axiata dan Smartfren mengurus proses merger? Selanjutnya, pada tanggal 11 Desember 2024, dokumen kesepakatan mengenai merger operator seluler tersebut telah diserahkan kepada OJK serta Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
-
Bagaimana XL Axiata meningkatkan kualitas internet? Dalam 2 tahun terakhir di Kepri, XL Axiata telah meningkatkan kualitas layanan internet dengan menambahkan hampir 200 BTS dan lebih dari 1.000 BTS telah di-upgrade.
-
Kenapa XL Axiata ingin merger dengan Smartfren? Pasalnya, pihak XL Axiata menyadari bahwa persaingan di industri seluler akan berat jika mereka berdiri sendiri dan tidak melakukan merger.
-
Mengapa XL Axiata dan Smartfren ingin merger? Dian mengungkapkan bahwa konsolidasi atau penggabungan dua operator tidak hanya menguntungkan bagi perusahaan yang terlibat, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan industri secara keseluruhan.
-
Mengapa XL Axiata menilai kehadiran Starlink di Indonesia sebagai peluang? Selain menyambut kehadiran Starlink di Indonesia, pihaknya juga melihat sebagai peluang untuk menyediakan layanan internet cepat di wilayah-wilayah pelosok.
"Ini sesuai dengan prediksi bahwa operator akan berkonsolidasi, karena saat ini sudah kebanyakan operator. Konsolidasi ini sudah menjadi kebutuhan industri dan harus terjadi agar industri lebih efisien dan diprediksi hanya 4-5 operator saja," kata Heru kepada sejumlah wartawan, Senin (24/6).
Menurut Heru, bila akuisisi Axis oleh XL benar-benar terjadi, peta bisnis telekomunikasi di Indonesia tidak akan berubah. Telkomsel akan tetap menjadi operator dengan pelanggan terbesar yang mencapai 125 juta pelanggan dan XL akan memiliki sekitar 66 juta pelanggan. "Penguasaan pasar oleh Telkomsel belum akan berubah meskipun XL sudah mengakuisisi Axis," tandasnya.
Proses konsolidasi di Indonesia sesungguhnya sudah mulai berjalan dengan merger yang dilakukan oleh Smart Telecom terhadap Mobile 8 atau Fren. Meski demikian, jumlah operator di Indonesia masih terlalu banyak dibandingkan sejumlah negara di dunia. Di China misalnya, jumlah operator hanya 3, Amerika Serikat 3 operator dan Australia juga 3 perusahaan.
Secara terpisah, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan proses konsolidasi di sektor telekomunikasi akan menguntungkan konsumen, sebab kualitas pelayanan dan kapasitas jaringan akan semakin membaik. Agus juga melihat rencana akuisisi Axis oleh XL tidak akan menciptakan monopoli di pasar telekomunikasi Indonesia, pasalnya bila kedua perusahaan tersebut bersinergi, penguasaan pasarnya masih di bawah 50 persen.
"Seandainya XL mengakuisisi Axis, hal itu tidak akan menciptakan monopoli. Jumlah pelanggan dari kedua perusahaan masih jauh di bawah Telkomsel. Harusnya publik bisa mendapatkan banyak manfaat bila XL dan Axis dapat bersinergi," ujarnya. (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
XL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.
Baca SelengkapnyaSetelah dirumorkan merger, kini Axiata dan SinarMas saling mulai menjajaki.
Baca SelengkapnyaRespons XL Axiata tak terduga saat ramai Starlink.
Baca SelengkapnyaProses merger antara XL dan Smartfren semakin mendekati tahap akhir.
Baca SelengkapnyaBergabungnya salah satu penyedia layanan internet kabel terbesar di Indonesia tersebut sebagai bagian dari tindak lanjut bergabungnya Link Net dengan XL Axiata.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait rencana merger XL dan Smartfren.
Baca SelengkapnyaPada periode ini, pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp 23,38 triliun, atau sekitar 92 persen dari total pendapatan.
Baca SelengkapnyaMelalui kemitraan ini, XL Axiata telah berhasil mencapai AOMM Level 3.0.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah faktor-faktor yang mendorong XL bisa meraih pendapatan sebesar itu.
Baca SelengkapnyaImplementasi IoT dalam skala besar sering dianggap kompleks untuk dikelola, tidak hanya karena banyaknya jenis perangkat dan kompleksitas teknologinya.
Baca SelengkapnyaKedua BUMN pengelola bandara itu resmi menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus bersikap adil jika Starlink benar-benar masuk Indonesia.
Baca Selengkapnya