Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Alasan sebenarnya di balik hilangnya Flappy Bird dari peredaran

Alasan sebenarnya di balik hilangnya Flappy Bird dari peredaran Flappy Bird. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Nguyen Ha Dong, pembuat game Flappy Bird menyebutkan jika keputusannya menarik Flappy Bird didasari kepopuleran game ini yang mulai mengganggu kehidupan sederhananya.

Namun, alasan tersebut sangat sulit untuk dipercayai. Apalagi diketahui jika dirinya mendapatkan begitu banyak uang dari tayangan iklan yang dikabarkan mencapai angka Rp 600 juta tiap harinya. 

Tentu tidak masuk akal jika hanya karena kehidupannya yang terganggu, apalagi karena protes pengguna yang jengkel akan gamenya saja, dirinya rela melepas uang ratusan juta yang mengalir tiap harinya.

Kecurigaan ini pun berhasil terungkap dari informasi yang dilansir Softpedia (10/2). Dalam lansiran tersebut, ternyata alasan sebenarnya di balik penarikan game Flappy Bird dari Apple App Store dan Google Play Store adalah karena tekanan kuat dari pihak Nintendo.

Sumber terpercaya dari situs tersebut yang juga menjabat sebagai orang dalam Apple yang bekerja di divisi review aplikasi yang bakal masuk ke App Store lah yang membocorkan hal tersebut.

"Flappy Bird tidak dihapus secara sukarela oleh Nguyen, seperti yang disebutkannya. Pihak Nintendo telah menghubungi Apple mengenai aset tampilan di Flappy Bird yang melanggar hak cipta mereka." ungkap sumber tersebut.

Rupanya, setelah dihubungi pihak Nintendo, Apple pun langsung menelepon Nguyen dan memberitahukan tentang pelanggaran hak cipta tersebut, dan Nguyen pun dengan cepat bergegas untuk mengubah grafis game Flappy Bird.

Hal ini terlihat dari update game Flappy Bird yang keluar ke Apple App Store sebelumnya yang memperlihatkan jika desain tiang hijau yang menjadi gugatan utama Nintendo telah diubah oleh Nguyen dengan lebih dipoles sehingga terlihat cukup mengkilat dan berbeda secara tampilan dibanding tiang yang ada di game Mario Bross.

Namun pihak Nintendo tidak puas dengan update tersebut dan bersama Apple pihaknya lah yang mendorong Nguyen untuk menghapus Flappy Bird dalam jangka waktu 24 jam.

Mungkin tekanan dari Nintendo dan Apple inilah yang menjadi alasan utama yang disebut Nguyen sebagai hal yang mengganggu ketentraman hidupnya dan yang membuatnya akhirnya memutuskan untuk menarik game Flappy Bird dari peredaran.

Memang jika Nguyen tetap nekat mempertahankan game ini untuk beredar di Google Play Store dan Apple App Store, maka bukan tidak mungkin jika Nintendo akan mengambil langkah hukum. Bisa jadi Nintendo akan menjerat Nguyen dengan pasal pelanggaran hak cipta yang mana jika terbukti dapat membuat Nguyen harus membayar denda hingga jutaan dolar atau bahkan dijebloskan ke penjara.

(mdk/dzm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada Alasan Lain Niantic Pencipta Pokemon Go PHK 230 Karyawan
Ada Alasan Lain Niantic Pencipta Pokemon Go PHK 230 Karyawan

Selain ketidakpastian ekonomi, ada alasan lain mengapa Niantic melakukan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya
iPhone 15 Tak Laku di China
iPhone 15 Tak Laku di China

Ada beberapa alasan mengapa iPhone 15 tak laku di China.

Baca Selengkapnya
Banyak Pengguna dari Indonesia, Aplikasi Binance Harus Segera Ditutup
Banyak Pengguna dari Indonesia, Aplikasi Binance Harus Segera Ditutup

Saat ini aplikasi Binance ini masih tersedia di Playstore Google dan app store.

Baca Selengkapnya
Apple Hapus WhatsApp dan Threads di App Store
Apple Hapus WhatsApp dan Threads di App Store

Penghapusan ini dilakukan di China. Pemerintah negara itu meminta Apple "memblokir" dua aplikasi tersebut di App Store-nya.

Baca Selengkapnya
China Larang PNS dan Pejabat Gunakan iPhone, Saham Apple Anjlok
China Larang PNS dan Pejabat Gunakan iPhone, Saham Apple Anjlok

Pembatasan yang dilakukan pemerintah China memang belum diumumkan secara resmi, namun sudah menimbulkan kekhawatiran.

Baca Selengkapnya
Pamor TikTok Mulai Turun, Ternyata Ini Biang Keroknya
Pamor TikTok Mulai Turun, Ternyata Ini Biang Keroknya

Semula TikTok berhasil mengalahkan media sosial Meta. Namun, belakangan tren terhadap penggunaan TikTok mulai menurun.

Baca Selengkapnya
Apple Tawarkan Diskon Besar-besaran hingga Jutaan Rupiah, Termasuk iPhone 15 Pro Max
Apple Tawarkan Diskon Besar-besaran hingga Jutaan Rupiah, Termasuk iPhone 15 Pro Max

Ini lokasi Apple berikan diskon besar-besaran gadget besutannya.

Baca Selengkapnya
Aplikasi Temu dan AliExpress Dimusuhi Masyarakat Korea, Ternyata Ini Penyebabnya
Aplikasi Temu dan AliExpress Dimusuhi Masyarakat Korea, Ternyata Ini Penyebabnya

Badan anti monopoli Korea pun didesak untuk mengambil tindakan hukuman terhadap dua perusahaan tersebut.

Baca Selengkapnya
Ragam Reaksi Pedagang Usai Tiktok Shop Resmi Ditutup
Ragam Reaksi Pedagang Usai Tiktok Shop Resmi Ditutup

Dennies Soesanto mengatakan penutupan TikTok Shop sangat berdampak pada pendapatan hariannya.

Baca Selengkapnya
Orang China Disebut Ogah Pakai iPhone Lagi, Ternyata ini Biang Keroknya
Orang China Disebut Ogah Pakai iPhone Lagi, Ternyata ini Biang Keroknya

Ada dua alasan mengapa orang-orang di China enggan pakai Apple.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut Akhirnya Buka Suara soal iPhone 16 Dilarang di Indonesia, Begini Katanya
Menko Luhut Akhirnya Buka Suara soal iPhone 16 Dilarang di Indonesia, Begini Katanya

Menurut Luhut, Indonesia terbuka terhadap segala peluang penciptaan lapangan kerja baru.

Baca Selengkapnya
FOTO: Fenomena Online Shopping Menggerus Cuan Pedagang Mainan Pasar Gembrong saat Libur Sekolah
FOTO: Fenomena Online Shopping Menggerus Cuan Pedagang Mainan Pasar Gembrong saat Libur Sekolah

Pedagang mainan di Pasar Gembrong Jakarta, Kamis (27/6/2024) mengalami sepi pembeli di tengah liburan sekolah.

Baca Selengkapnya