Alibaba dikabarkan kembangkan chip kecerdasan buatan
Merdeka.com - Raksasa e-Commerce Tiongkok, Alibaba, mengumumkan akan mengembangkan chip kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk komputasi awan (cloud computing), perangkat yang terhubung dengan internet, dan sebagainya.
Dilansir CNNMoney, kepala staf teknologi Alibaba Jeff Zhang menjelaskan bahwa kemajuan perusahaannya pada algoritma dan data, menempatkan Alibaba pada posisi yang unik untuk memimpin terobosan teknologi pada area yang disruptif, seperti kuantum dan teknologi chip.
Alibaba sebelumnya juga telah menanamkan modal saham dalam beberapa perusahaan manufaktur chip. Pada awal tahun ini, Alibaba mengakuisisi C-Sky, perusahaan desain chip asal China.
-
Apa ambisi China di bidang AI? China Punya Ambisi Lepas Ketergantungan Teknologi AI dari AS
-
Apa yang dilakukan teknologi AI? Mengutip DailyMail, Jumat (6/9), dokumen ini menunjukkan bahwa perusahaan seperti Facebook, Google, dan Amazon mungkin menggunakan teknologi ini untuk menargetkan iklan kepada konsumen. Menurut presentasi yang bocor ini, perangkat lunak tersebut mampu menangkap data niat konsumen secara real-time dan mencocokkannya dengan data perilaku untuk membuat iklan yang lebih relevan.
-
Apa peran AI bagi pelaku usaha? AI kini punya peran fundamental agar pekerjaan selesai lebih efektif dan efisien.
-
Apa jenis AI yang banyak dipatenkan? AI Generative adalah jenis kecerdasan buatan yang memungkinkan pengguna menghasilkan konten seperti teks, gambar, musik, audio, dan video.
-
Dimana perusahaan China mengakses layanan OpenAI? Dalam kasus serupa, meski belum dikeluarkan secara resmi di Tiongkok, banyak perusahaan dan insinyur Tiongkok yang telah mengakses layanan OpenAI menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN) untuk membuat perangkat lunak dan aplikasi dengan model AI dari OpenAI.
-
Siapa yang mengembangkan AI ini? Para peneliti di Denmark menggunakan data dari jutaan individu untuk membangun model yang dapat memprediksi berbagai peristiwa kehidupan, mulai dari kesehatan hingga kehidupan sosial.
Perusahaan tersebut diberi nama Pingtouge Semiconductor Company, merujuk pada nama julukan bagi musang madu. Alibaba sendiri tidak banyak bicara mengenai bisnis barunya itu.
Pendiri Alibaba Jack Ma secara vokal menyuarakan isu ketergantungan China terhadap chip hasil produksi luar negeri.
"Pasar chip saat ini dikontrol oleh Amerika Serikat (AS), dan jika mereka tiba-tiba menghentikan penjualan, kamu paham apa yang akan terjadi," jelasnya saat menjadi pembicara di Universitas Waseda, Tokyo April lalu.
"Itulah mengapa China, Jepang, dan negara mana pun membutuhkan teknologi inti," sambungnya.
Komentar ini ia buat sesaat setelah Departemen Perdagangan AS melarang perusahaan setempat menjual komponen ke ZTE, perusahaan peralatan telekomunikasi China yang mengandalkan pasokan dari AS.
Larangan tersebut kemudian dicabut oleh Presiden AS Donald Trump, namun hal ini berdampak pada saham ZTE.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Felicia Margaretha (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut perusahaan-perusahaan di dunia yang paling banyak punya paten AI.
Baca SelengkapnyaTiongkok tak ingin punya ketergantungan dengan teknologi AI besutan AS.
Baca SelengkapnyaPersaingan teknologi antar kedua negara makin sengit.
Baca SelengkapnyaArtificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah teknologi terbaru dan tercanggih yang digunakan untuk melengkapi sistem komputer.
Baca SelengkapnyaAlat ini diklaim dapat membuat musuh di medan perang "tidak punya tempat untuk sembunyi".
Baca SelengkapnyaCEO OpenAI, Sam Altman, memimpin pendanaan $150 juta untuk Rain AI guna menantang dominasi Nvidia di pasar chip AI, menawarkan efisiensi lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaBukan hanya AI, beberapa teknologi ini diprediksi makin booming di masa depan.
Baca SelengkapnyaApple terus mengembangkan produk-produk berbasis Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaApple akan meluncurkan iOS 18.1 dengan teknologi AI, meski tertinggal dua tahun dari ChatGPT dan Gemini.
Baca SelengkapnyaChina mulai jengah sekaligus khawatir terhadap ribuan satelit Starlink di atas wilayah negaranya.
Baca SelengkapnyaMelalui kemitraan ini, BRI semakin memperkaya inovasi dan solusi digital berbasis AI
Baca SelengkapnyaDipakaikan Lengan Robot, Monyet ini Bisa Ambil Buah Stroberi dengan Cekatan
Baca Selengkapnya