Alih-alih pindah ke Grab, driver Uber gabung ke startup lokal ANTERIN
Merdeka.com - Pasca Uber menjual seluruh aset bisnisnya di Asia Tenggara, para driver dari startup ride-sharing asal AS tersebut diharapkan untuk 'hijrah' ke Grab. Namun meski direkomendasikan untuk berpindah, para driver lebih memilih pindah ke perusahaan lain.
Pada faktanya, mekanisme migrasi sopir Uber ke Grab tidaklah mudah. Hal ini menjadi biang penolakan driver Uber untuk bergabung dengan startup yang berbasis di Singapura tersebut.
"Kalau mereka yang loyal sama Uber itu sepertinya tidak akan pindah ke dua kompetitor ojek online yang lain," ujar Heru (49), Pembina Solidaritas Uber Motor Indonesia (SUMI).
-
Apa yang dilakukan driver online tersebut? Sosoknya tak segan mengurus berkas sang penumpang hingga mendapat tindakan dari dokter.
-
Mengapa Grab menyediakan motor listrik? Grab Indonesia memberikan layanan sewa motor listrik untuk para pengemudi Grab yang ingin menjadi mitra driver, namun tidak memiliki kendaraan sendiri. Layanan ini memberikan kemudahan bagi pengemudi Grab.
-
Apa yang dilakukan driver ojol? Driver ojol tersebut memberikan helm pribadinya kepada pengendara yang ditegur saat berhenti di lampu lalu lintas. Aksi perhatian driver ojol itupun langsung ramai mendapat beragam komentar dari warganet.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Bagaimana mereka merintis usaha? Ketika itu ia hanya memiliki sisa uang Rp500 ribu, yang kemudian digunakan untuk modal usaha kue di rumah. Kondisi ini dirasakan berbeda, ketika dirinya bekerja di bank tersebut.
-
Mengapa driver online tersebut membantu penumpangnya? Tiba-tiba papa mengeluh dadanya nyeri hebat dan minta kembali ke rumah. Tapi pak Nurahman menawarkan dibawa ke RS karena melihat kondisi papa yang sangat kesakitan,' sambungnya, demikian dikutip dari keterangan unggahan.
Heru mengungkap, sekarang sudah ada sekitar 10.000 sopir Uber kompak berbondong-bondong untuk pindah ke aplikasi transportasi lokal baru bernama Anterin.
Ya, aplikasi ini adalah aplikasi transportasi terbaru yang sebelumnya belum pernah ada di era Go-Jek, Grab, Uber.
"Mungkin yang loyal itu akan mau bangun Anterin jadi pemain baru dan punya banyak daya saing sepeninggal Uber," sahut Heru.
Selain itu, Tekno Liputan6.com juga sempat mengumpulkan informasi dari beberapa sopir Uber di lapangan. Saat diajak berbincang mengenai akuisisi Grab, para sopir ternyata belum sepenuhnya yakin untuk pindah.
"Grab saingannya banyak," ujar Agus, salah satu sopir. Ia juga sempat membandingkan tarif dengan Go-Jek yang lebih tinggi.
Apa itu Anterin?Anterin, aplikasi yang didominasi warna biru ini mengangkat tagline "Bebaskan Pilihanku". Co-founder Anterin, Uki Utama, menjelaskan kalau Anterin adalah aplikasi transporting market place pertama di dunia yang memungkinkan ojek online memilih dan menentukan berapa harga yang sepantasnya mereka bayar.
"Mereka bisa memilih secara spesifik jenis kendaraan yang sesuai dengan kebutuhannya, dan memilih pengendara favorit yang membuatnya nyaman sepanjang perjalanan," kata Uki.
Pada saat yang sama, CEO dan co-founder Anterin Imron Hamzah, juga mengklaim kalau transportasi adalah solusi penting untuk kota pintar yang mandiri di masa depan.
"Karenanya, Anterin adalah besutan teknologi digital dan aplikasi mobile yang mumpuni dan merupakan karya bangsa kita, juga dibangun dengan modal sendiri dari anak-anak muda Indonesia," ungkap Imron.
Anterin didirikan sejak 2015 dan akan mengaspal mulai April 2018. Saat ini, aplikasi Anterin sudah tersedia di toko aplikasi Android, Google Play Store.
"Aplikasi Anterin sudah ada dari 2015. Jaketnya beda sendiri, berwarna biru. Makanya sekarang mau kita bangun dan populerkan. Anterin ini produk nasional negeri kita," ujar Heru.
Anterin sendiri memberi pernyataan bahwa sudah ada 50.000 driver yang siap jadi mitra. Pertemuan dengan antara Anterin dan Uber pun akan segera melancarkan naiknya salah satu startup ride-sharing ini menantang yang sudah ada. Direncanakan, pertemuan antara Anterin dan perwakilan driver Uber dilaksanakan hari ini (1/4).
Sumber:Liputan6.com
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program akselerator ini akan berfokus untuk menjaring startup dengan model bisnis Direct-to-Consumer (D2C) terutama bidang retail dan kecantikan (beauty).
Baca SelengkapnyaDana abadi tersebut akan disalurkan oleh Benih Baik melalui berbagai program sampai akhir tahun 2024.
Baca SelengkapnyaUber Bersama BYD Bakal Hadirkan 100.000 Kendaraan Listrik
Baca SelengkapnyaGrab mengklaim telah berhasil mengurangi 26.000 ton emisi karbon, setara dengan penghematan lebih dari 11 juta liter BBM.
Baca SelengkapnyaIni kisah perjalanan Emin sebagai perintis agen BRILink di kawasan Terminal Kampung Rambutan.
Baca SelengkapnyaDriver ojol mengeluhkan sistem mitra dengan aplikator yang dinilai banyak merugikan
Baca SelengkapnyaGojek mendapatkan penghargaan sebagai aplikasi online favorit masyarakat.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini dapat membuat Gojek dan ojek pangkalan (opang) terlihat serupa dan tidak lagi memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaBudi menyebut akan memberikan harga BBM khusus untuk mitra Grab.
Baca SelengkapnyaDi balik nama besar Joglosemar sebagai salah satu moda transportasi umum populer di Yogyakarta, ternyata ada kisah menarik dari sang pemilik.
Baca SelengkapnyaMereka juga akan mendapatkan bimbingan intensif, akses terhadap jaringan luas, peluang pengembangan dan pendanaan bisnis, hingga pemanfaatan Grab dan OVO.
Baca SelengkapnyaSebagai bentuk penghormatan dan apresiasi perusahaan terhadap Mitra Pengemudi dan Mitra Merchant atas loyalitas dan dedikasinya.
Baca Selengkapnya