Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Amazon Singkirkan 600 Merek Tiongkok, Ada Apa?

Amazon Singkirkan 600 Merek Tiongkok, Ada Apa? ilustrasi e-commerce. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Amazon dikabarkan telah menyingkirkan 600 merek Tiongkok di platform-nya, karena dinilai melakukan ulasan palsu dan pelanggaran kebijakan lainnya.

Pada Jumat lalu, sebanyak 600 merek Tiongkok yang disingkirkan dari Amazon setidaknya berasal dari tiga ribu akun yang juga sudah ditutup.

Dikutip dari Gadgets 360 NDTV, Selasa (21/9/2021), Cindy Tai, Asia Global Selling Vice President Amazon mengatakan bahwa tindakan mereka bukan berarti platform e-commerce itu menargetkan Tiongkok atau negara lainnya.

Orang lain juga bertanya?

Perusahaan besutan Jeff Bezos itu menyebut bahwa apa yang mereka lakukan adalah upaya untuk dalam memerangi praktik ulasan palsu serta pelanggaran kebijakan mereka yang lain.

Kepada China Central Television, Tai juga menyebut langkah itu tidak berdampak negatif terhadap pertumbuhan pedagang Tiongkok secara keseluruhan di platform.

Mengutip Engadget, langkah tegas Amazon sebenarnya sudah mulai sekitar lima bulan yang lalu. Namun, upaya mereka mulai mendapatkan perhatian saat melarang Aukey dan Mpow, di mana penjual ketahuan menawarkan hadiah, termasuk gift card, bagi pelanggan yang memberikan ulasan.

Amazon kemudian juga diketahui menindak beberapa jenama lain seperti RAVPower, Vava, dan merek lain yang relatif terkenal akibat perilaku serupa. Tidak diketahui berapa banyak merek non-Tiongkok yang menghadapi larangan serupa.

Pada 2016, Amazon juga secara resmi melarang ulasan berinsentif di tempat mereka. Perusahaan juga dikenal karena secara teratur mengawasi pelanggaran semacam ini dan menindaknya lewat pembersihan.

Dampak

Amazon menyatakan, kampanye semacam ini bertujuan untuk menghukum penyalahgunaan ulasan produk demi melindungi hak-hak konsumen.

Namun, kelompok perdagangan Shenzhen Cross-Border E-commerce Association melaporkan pada bulan Juli, bahwa tindakan keras Amazon berdampak pada ribuan pedagang Tiongkok.

"Kami menangguhkan, melarang, dan mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang melanggar kebijakan ini, di mana pun mereka berada di dunia," tegas seorang juru bicara Amazon kepada South China Morning Post.

Juru bicara itu juga mengatakan mereka akan meningkatkan fasilitas deteksi penyalahgunaannya, serta akan terus menindak "aktor-aktor jahat" yang terlibat dalam "pelanggaran kebijakan yang berulang."

Akibat langkah keras Amazon, Shenzhen Cross-Border E-Commerce Association pun menyarankan perusahaan Tiongkok untuk lebih berinvestasi di platform ritel daring global lain seperti eBay atau AliExpress.

Sumber: Liputan6 / Giovani (mdk/faz)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data Terkini, Produk Made in China Paling Banyak Terjual di Amazon
Data Terkini, Produk Made in China Paling Banyak Terjual di Amazon

China menjadi negara paling penting bagi Amerika jika melihat data penjualan.

Baca Selengkapnya
Aplikasi Temu dan AliExpress Dimusuhi Masyarakat Korea, Ternyata Ini Penyebabnya
Aplikasi Temu dan AliExpress Dimusuhi Masyarakat Korea, Ternyata Ini Penyebabnya

Badan anti monopoli Korea pun didesak untuk mengambil tindakan hukuman terhadap dua perusahaan tersebut.

Baca Selengkapnya
Kasus TikTok Shop, Memahami Pelarangan Media Sosial Merangkap Toko Online
Kasus TikTok Shop, Memahami Pelarangan Media Sosial Merangkap Toko Online

Selama ini, izin platform TikTok di Indonesia hanya aplikasi media sosial, bukan e-commerce

Baca Selengkapnya
Pejabat Korea Temukan Banyak Produk Mengandung Zat Berbahaya yang Dijual di E-Commerce China
Pejabat Korea Temukan Banyak Produk Mengandung Zat Berbahaya yang Dijual di E-Commerce China

Di e-commerce ini banyak pilihan pakaian dan aksesori trendi dengan harga yang sangat rendah.

Baca Selengkapnya
Dua Sisi Perdagangan Digital, Bisa Jadi 'Mesin Pembunuh' Jika Industri dalam Negeri Tak Diproteksi
Dua Sisi Perdagangan Digital, Bisa Jadi 'Mesin Pembunuh' Jika Industri dalam Negeri Tak Diproteksi

Pengusasaan platform asing terutama dari China cepat atau lambat bakal mengancam usaha kecil-menengah.

Baca Selengkapnya
Ekonom Ungkap Bahaya TikTok Shop, Jualan Sambil Jalankan Bisnis Medsos Secara Bersamaan
Ekonom Ungkap Bahaya TikTok Shop, Jualan Sambil Jalankan Bisnis Medsos Secara Bersamaan

Skema bisnis TikTok yang menggabungkan sosial media dengan e-commerce dapat memicu persaingan usaha yang tidak sehat.

Baca Selengkapnya
TikTok Shop Dicurigai Koleksi Data Konsumen dan Sodorkan Barang China dengan Harga Murah
TikTok Shop Dicurigai Koleksi Data Konsumen dan Sodorkan Barang China dengan Harga Murah

Tiktok diduga akan menggunakan data mengenai produk yang laris di suatu negara untuk kemudian diproduksi di China.

Baca Selengkapnya
Tokopedia Dikabarkan PHK Besar-Besaran, SMESCO: Sudah Khawatir Sejak Lama
Tokopedia Dikabarkan PHK Besar-Besaran, SMESCO: Sudah Khawatir Sejak Lama

Tokopedia kehilangan ruh-nya sebagai platform-nya UMKM l

Baca Selengkapnya
Penjelasan Lengkap Tokopedia PHK 450 Karyawan setelah Dibeli TikTok
Penjelasan Lengkap Tokopedia PHK 450 Karyawan setelah Dibeli TikTok

Tokopedia akhirnya buka suara terkait kabar 450 karyawannya di PHK.

Baca Selengkapnya
Sistem Dijalankan TikTok Shop Buat UMKM Gulung Tikar, Termasuk Diskon Besar-besaran
Sistem Dijalankan TikTok Shop Buat UMKM Gulung Tikar, Termasuk Diskon Besar-besaran

TikTok diminta agar tidak menjalankan bisnis media sosial dan e-commerce secara bersamaan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Keramik Ilegal Asal China Senilai Rp79 Miliar Ditemukan di Gudang PT Bintang Timur Surabaya
Keramik Ilegal Asal China Senilai Rp79 Miliar Ditemukan di Gudang PT Bintang Timur Surabaya

Mendag Zulkifli menegaskan ungkap kasus dari hasil pengawasan perdagangan ini demi menyelamatkan industri dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Jual Produk Kualitas Buruk, Aplikasi Temu dan AliExpress Ditinggalkan Masyarakat Korea
Jual Produk Kualitas Buruk, Aplikasi Temu dan AliExpress Ditinggalkan Masyarakat Korea

Strategi khas China ini tidak akan bertahan lama kecuali produk mereka memenuhi standar ketat.

Baca Selengkapnya