Amazon Singkirkan 600 Merek Tiongkok, Ada Apa?
Merdeka.com - Amazon dikabarkan telah menyingkirkan 600 merek Tiongkok di platform-nya, karena dinilai melakukan ulasan palsu dan pelanggaran kebijakan lainnya.
Pada Jumat lalu, sebanyak 600 merek Tiongkok yang disingkirkan dari Amazon setidaknya berasal dari tiga ribu akun yang juga sudah ditutup.
Dikutip dari Gadgets 360 NDTV, Selasa (21/9/2021), Cindy Tai, Asia Global Selling Vice President Amazon mengatakan bahwa tindakan mereka bukan berarti platform e-commerce itu menargetkan Tiongkok atau negara lainnya.
-
Apa yang membuat ulasan produk di e-commerce terlihat palsu? Ulasan produk palsu biasanya ditulis dalam bentuk singkat, tidak jelas, dan tidak menjelaskan detail kegunaan produk yang dijual. Hal ini terlihat dari kalimat yang biasa dipakai yaitu 'saya akan merekomendasikan' dan 'produk ini sangatlah hebat.'
-
Kenapa polisi China mengusur pedagang? Dia diberi imbauan agar tak berjualan di lokasi. Sebab, hal tersebut diungkap sang polisi dapat memicu kecelakaan bagi diri sendiri dan pengguna jalan raya lainnya. 'Anda tidak bisa berjualan semangka di sini. Ini bisa mengganggu lalu lintas,' terangnya.
-
Siapa yang memboikot produk? Sejumlah negara di Teluk dan negara mayoritas Islam memimpin dalam survei ini.
-
Mengapa rating bagus di e-commerce belum menjamin keaslian ulasan? Menurut laporan setidaknya terdapat 31 persen ulasan palsu yang ditemukan dalam situs belanja online ternama seperti Amazon, Walmart, dan Best Buy. Melihat hal tersebut, sangat memungkinkan bahwa seberapa bagus rating produk dalam suatu e-commerce tidak menjamin keaslian testimoni itu sendiri.
-
Bagaimana cara boikot produk? Mereka mengeluarkan deklarasi berupa instruksi atau 'Irsyadat Majelis Ulama Indonesia', di Gedung MUI Jakarta (10/03). Salah satu dari lima poin instruksi MUI itu secara tegas, 'Menyeru umat Islam agar mulai bulan Ramadan ini untuk tidak menggunakan lagi produk yang diproduksi oleh perusahaan yang terafiliasi Israel dan pendukungnya, seperti produk kebutuhan konsumsi sahur, berbuka puasa, dan barang hantaran Lebaran (hampers) maupun produk-produk lainnya.'*
-
Siapa yang diusir pemilik toko? Pemilik toko makanan di Vietnam ini terlihat begitu marah. Ia bahkan mengusir satu keluarga dari tokonya. Pemilik toko ini tidak gentar mengusir paksa keluarga Israel tersebut.
Perusahaan besutan Jeff Bezos itu menyebut bahwa apa yang mereka lakukan adalah upaya untuk dalam memerangi praktik ulasan palsu serta pelanggaran kebijakan mereka yang lain.
Kepada China Central Television, Tai juga menyebut langkah itu tidak berdampak negatif terhadap pertumbuhan pedagang Tiongkok secara keseluruhan di platform.
Mengutip Engadget, langkah tegas Amazon sebenarnya sudah mulai sekitar lima bulan yang lalu. Namun, upaya mereka mulai mendapatkan perhatian saat melarang Aukey dan Mpow, di mana penjual ketahuan menawarkan hadiah, termasuk gift card, bagi pelanggan yang memberikan ulasan.
Amazon kemudian juga diketahui menindak beberapa jenama lain seperti RAVPower, Vava, dan merek lain yang relatif terkenal akibat perilaku serupa. Tidak diketahui berapa banyak merek non-Tiongkok yang menghadapi larangan serupa.
Pada 2016, Amazon juga secara resmi melarang ulasan berinsentif di tempat mereka. Perusahaan juga dikenal karena secara teratur mengawasi pelanggaran semacam ini dan menindaknya lewat pembersihan.
Dampak
Amazon menyatakan, kampanye semacam ini bertujuan untuk menghukum penyalahgunaan ulasan produk demi melindungi hak-hak konsumen.
Namun, kelompok perdagangan Shenzhen Cross-Border E-commerce Association melaporkan pada bulan Juli, bahwa tindakan keras Amazon berdampak pada ribuan pedagang Tiongkok.
"Kami menangguhkan, melarang, dan mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang melanggar kebijakan ini, di mana pun mereka berada di dunia," tegas seorang juru bicara Amazon kepada South China Morning Post.
Juru bicara itu juga mengatakan mereka akan meningkatkan fasilitas deteksi penyalahgunaannya, serta akan terus menindak "aktor-aktor jahat" yang terlibat dalam "pelanggaran kebijakan yang berulang."
Akibat langkah keras Amazon, Shenzhen Cross-Border E-Commerce Association pun menyarankan perusahaan Tiongkok untuk lebih berinvestasi di platform ritel daring global lain seperti eBay atau AliExpress.
Sumber: Liputan6 / Giovani (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
China menjadi negara paling penting bagi Amerika jika melihat data penjualan.
Baca SelengkapnyaBadan anti monopoli Korea pun didesak untuk mengambil tindakan hukuman terhadap dua perusahaan tersebut.
Baca SelengkapnyaSelama ini, izin platform TikTok di Indonesia hanya aplikasi media sosial, bukan e-commerce
Baca SelengkapnyaDi e-commerce ini banyak pilihan pakaian dan aksesori trendi dengan harga yang sangat rendah.
Baca SelengkapnyaPengusasaan platform asing terutama dari China cepat atau lambat bakal mengancam usaha kecil-menengah.
Baca SelengkapnyaSkema bisnis TikTok yang menggabungkan sosial media dengan e-commerce dapat memicu persaingan usaha yang tidak sehat.
Baca SelengkapnyaTiktok diduga akan menggunakan data mengenai produk yang laris di suatu negara untuk kemudian diproduksi di China.
Baca SelengkapnyaTokopedia kehilangan ruh-nya sebagai platform-nya UMKM l
Baca SelengkapnyaTokopedia akhirnya buka suara terkait kabar 450 karyawannya di PHK.
Baca SelengkapnyaTikTok diminta agar tidak menjalankan bisnis media sosial dan e-commerce secara bersamaan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli menegaskan ungkap kasus dari hasil pengawasan perdagangan ini demi menyelamatkan industri dalam negeri.
Baca SelengkapnyaStrategi khas China ini tidak akan bertahan lama kecuali produk mereka memenuhi standar ketat.
Baca Selengkapnya