Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anak muda lebih sering umbar privasi di media sosial

Anak muda lebih sering umbar privasi di media sosial Ilustrasi Facebook. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kaspersky baru saja merilis hasil survey yang berkenaan dengan kebiasaan umum pengguna internet. Dalam survei bertajuk “My Precious Data: Stranger Danger”, menemukan bahwa para pengguna internet selalu mengumbar privasinya terutama di media sosial.

Survei itu menunjukkan mayoritas pengguna sekitar 93 persen berbagi informasi secara digital dengan 70 persennya berbagi foto serta video anak-anak mereka. Tak hanya foto dan video anak-anak mereka saja, melainkan pula 45 persen berbagai video serta foto-foto pribadi yang sensitif kepada orang lain.

Dari responden yang mereka survei, ditarik kesimpulan bahwa sejumlah besar informasi pribadi milik mereka dapat dengan mudah diakses oleh orang asing. Ini tak lain lantaran terlalu gamblangnya mereka terhadap data-data yang bersifat pribadi.

Menariknya survei ini menunjukkan bahwa anak muda yang paling mungkin untuk berbagi foto pribadi dan sensitif tentang diri mereka dengan orang lain – 61 persen dari mereka yang berusia 16-24 mengakui membagi data pribadi, dibandingkan hanya 38 persen dari usia di atas 55 tahun.

"Mengungkapkan data penting dan sensitif kepada orang lain, itu berarti Anda menyerahkan kendali atas data tersebut, karena Anda tidak dapat memastikan kemana data dibagikan, dan bagaimana penggunaannya. Pengguna secara harfiah menyerahkan data berharga mereka, dan bahkan perangkat dimana data tersebut tersimpan, di tangan orang lain,” ujar Andrei Mochola, Head of Consumer Business di Kaspersky Lab melalui keterangan resminya, Senin (5/6).

statistik kaspersky tentang perilaku sharing di media sosial

Statistik Kaspersky tentang perilaku sharing di media sosial ©2017 Merdeka.com

Berdasarkan data dari survei itu, hampir setengah atau 44 persen menjadikan data milik mereka dapat diakses publik, tetapi begitu data masuk ke ranah publik, maka data tersebut dapat dibagikan secara luas bahkan melampaui kendali pemiliknya.

Satu dari lima pengguna internet mengakui bahwa mereka berbagi data-data sensitif dengan orang yang tidak mereka kenal baik, dan dengan orang asing, sehingga membatasi kemampuan mereka dalam mengendalikan bagaimana data sensitif mereka digunakan.

Hal ini berarti, pengguna mengekspos diri mereka kepada pencurian identitas atau serangan finansial dengan membagikan rincian keuangan dan pembayaran 37 persen, pemindaian paspor, surat ijin mengemudi dan dokumen pribadi lainnya 41 persen atau kata sandi 30 persen.

"Meskipun benar-benar tidak realistis untuk mengharapkan pengguna internet berhenti berbagi foto, informasi pribadi dan informasi lainnya satu sama lain, kami mendorong pengguna untuk berpikir dua kali sebelum mereka berbagi informasi penting secara terbuka untuk umum. Kami juga mendorong semua pengguna Internet untuk menerapkan langkah-langkah keamanan untuk melindungi data mereka, dan privasi mereka, jika perangkat atau data mereka jatuh ke tangan yang salah," kata Mochola.

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Riset ini Beberkan Efek Negatif Konten TikTok Hingga Praktik Pengumpulan Data
Riset ini Beberkan Efek Negatif Konten TikTok Hingga Praktik Pengumpulan Data

Penelitian dari Amnesty Internasional menunjukkan bahaya dari konten TikTok, terutama untuk anak-anak dan remaja.

Baca Selengkapnya
Riset BRIN: 13,9 Persen Remaja Pakai Aplikasi Kencan buat Cari Pasangan Seksual
Riset BRIN: 13,9 Persen Remaja Pakai Aplikasi Kencan buat Cari Pasangan Seksual

Kondisi tersebut memunculkan ancaman baru di dunia digital berupa kekerasan digital berbasis gender.

Baca Selengkapnya
WHO: Remaja Eropa Sudah Kecanduan Media Sosial, Dampak Buruknya Sudah Terjadi
WHO: Remaja Eropa Sudah Kecanduan Media Sosial, Dampak Buruknya Sudah Terjadi

WHO memperingatkan adanya efek buruk dari penggunaan media sosial.

Baca Selengkapnya
Cara Mudah Melawan Stres di Media Sosial
Cara Mudah Melawan Stres di Media Sosial

Penggunaan medsos tidak selalu memberikan dampak positif tapi juga negatif.

Baca Selengkapnya
Banyak yang Tak Sadar, Kebiasaan Ini Sering Buat Data Bocor dan Dipakai untuk Pinjol
Banyak yang Tak Sadar, Kebiasaan Ini Sering Buat Data Bocor dan Dipakai untuk Pinjol

Kecanggihan teknologi satu sisi memudahkan masyarakat, sisi lainnya dari kemudahan itu justru menciptakan celah kejahatan.

Baca Selengkapnya
Orangtua Harus Tahu, Ini Batas Usia Minimal Anak-Anak Menggunakan Media Sosial
Orangtua Harus Tahu, Ini Batas Usia Minimal Anak-Anak Menggunakan Media Sosial

Penggunaan media sosial secara teratur dapat mengubah perkembangan otak anak-anak secara berbahaya, bahkan anak-anak di usia 13 tahun.

Baca Selengkapnya
Ini Harus Segera Dilakukan Jika KTP Anda Sudah Terlanjur Disalahgunakan untuk Pinjaman Online
Ini Harus Segera Dilakukan Jika KTP Anda Sudah Terlanjur Disalahgunakan untuk Pinjaman Online

Jika Anda dirugikan terjadinya penyalahgunaan KTP pada pinjaman online, Anda bisa membuat laporan ke polisi.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Tata Krama di Media Sosial untuk Membangun Generasi Muda Bijak Berdigital
Pentingnya Tata Krama di Media Sosial untuk Membangun Generasi Muda Bijak Berdigital

Perilaku yang beradab, tidak hanya wajib dilakukan di dunia nyata, tapi diperlukan untuk membangun generasi penerus yang bijak berdigital.

Baca Selengkapnya
Survei: Setengah dari Generasi Z Berharap TikTok dan X Tidak Pernah Ada
Survei: Setengah dari Generasi Z Berharap TikTok dan X Tidak Pernah Ada

Generasi Z menganggap media sosial paling banyak berdampak negatif.

Baca Selengkapnya