Ancaman serangan siber meningkat, banyak perusahaan masih \'cuek\'
Merdeka.com - Banyak perusahaan di dunia kian adaptif dengan perkembangan teknologi. Sayangnya, semakin adaptifnya perusahaan terhadap kemutakhiran teknologi, tak dibarengi dengan pemahaman tentang keamanan di dunia siber. Padahal, keamanan siber merupakan faktor terpenting manakala teknologi berkembang.
Dalam sebuah laporan yang berjudul Global State of Information Security Survey (GSISS) 2018, 9.500 pejabat eksekutif senior di bidang bisnis dan teknologi dari 122 negara yang disurvei mengakui ketidakamanan dunia siber makin tinggi. Banyak celah yang memungkinkan disasar serangan siber.
Meskipun sadar akan bahaya itu, faktanya masih ada perusahaan yang tak memiliki strategi keamanan informasi. Survei yang dilakukan oleh PwC itu, menyebutkan bahwa sebanyak 40 persen responden tidak memiliki strategi keamanan informasi yang menyeluruh. Lebih fatalnya lagi, 48 persen responden mengatakan tidak memiliki program pelatihan kesadaran keamanan bagi karyawan, dan 54 persen di antaranya tidak memiliki proses tanggap insiden.
-
Apa itu Cyber Security? Mengutip dari beragam sumber, cyber security adalah sebuah sistem atau cara yang bertujuan melindungi komputer, jaringan, sistem, dan data dari akses yang tidak sah. Sederhananya, terserang hacker.
-
Kapan serangan siber meningkat? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia. Dilansir dari Jurist, Senin (11/12), laporan tersebut menyatakan bahwa proporsi pemilu yang menjadi sasaran serangan siber ini telah meningkat, dari 10 persen pada tahun 2015 menjadi 26 persen pada tahun 2022.
-
Siapa yang menjadi target kejahatan siber? Tidak hanya perorangan yang menjadi target, namun perusahaan besar, pemerintah, hingga institusi finansial juga rentan terhadap serangan ini.
-
Apa saja serangan siber yang paling sering terjadi? Laporan tersebut menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara. Mulai dari yang berkaitan dengan ransomware, fraud, hingga identity and social engineering.
-
Dimana serangan siber diprediksi meningkat? Dalam beberapa tahun terakhir, serangan terhadap infrastruktur kritis telah meningkat, dengan penjahat siber yang menargetkan jaringan energi, infrastruktur kesehatan, dan bahkan sistem pemilihan umum.
-
Dimana negara yang paling banyak kena kejahatan siber? Dengan 791.790 bisnis yang terkena dampak penipuan online, AS adalah salah satu negara yang paling banyak mengalami kejahatan dunia maya.
Hal itu tentu saja berimbas terhadap sebagian besar perusahaan yang menjadi korban mengatakan tidak dapat mengidentifikasi pelakunya dengan jelas. Hanya 39 persen dari responden survei yang mengatakan sangat yakin dengan kemampuan atribusi yang dimiliki.
Dalam survei itu disebutkan juga, jumlah organisasi yang memiliki strategi keamanan siber yang menyeluruh menunjukkan angka yang cukup tinggi di Jepang dengan prosentase sebanyak 72 persen. Masalahnya, di Jepang serangan siber dipandang sebagai ancaman keamanan nasional terbesar. Begitu juga dengan Malaysia yang menganggap serangan siber sebagai ancaman besar.
Maka itu, pada bulan Mei 2017, para pemimpin negara-negara G-7 sepakat untuk bekerjasama dengan para mitra lainnya untuk mengatasi serangan siber dan memitigasi dampaknya terhadap infrastruktur yang kritikal. (mdk/gni)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fatalitas serangan siber tidak hanya mengancam pertahanan satu negara.
Baca SelengkapnyaMenkominfo mengakui hacker global berhasrat menyerang Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia dilanda serangan siber dalam beberapa tahun terakhir. Yang paling membuat geger adalah diserangnya Pusat Data Nasional.
Baca SelengkapnyaUMKM perlu waspada serangan hacker, seiring UU PDP bakal diberlakukan.
Baca SelengkapnyaTak ada yang kebal terhadap kebocoran, karena mengetahui kekuatan informasi sebuah negara adalah sesuatu yang penting di era sekarang.
Baca SelengkapnyaBSSN mencatat, dari 160 juta anomali malware, sebanyak 966.533 terindikasi ransomware menyerang sektor keuangan.
Baca SelengkapnyaHampir sepertiga insiden serangan siber didominasi oleh ransomware.
Baca SelengkapnyaDunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaPelanggaran data dan ransomware merajalela, AI jadi senjata baru. Bagaimana Indonesia?
Baca SelengkapnyaBagi perusahaan, serangan siber akan berdampak terhadap operasional organisasi.
Baca SelengkapnyaMenjawab kebutuhan terhadap layanan keamanan digital yang terus meningkat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.
Baca Selengkapnya