Anggaran bikin website revolusi mental Rp 140 M tak masuk akal
Merdeka.com - Website www.revolusimental.go.id menjadi pembicaraan panas masyarakat, khususnya netizen. Baru saja diluncurkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, website ini segera tidak bisa diakses. Dalam situs tersebut tertera pemberitahuan bahwa servernya sedang mengalami overload.
"Mohon maaf, karena antusiasme masyarakat yang begitu tinggi, server kami mengalami overload. Untuk itu, kami sedang dalam proses upgrade server. Terima kasih untuk dukungan dan partisipasinya. Salam Revolusi Mental!" tulis dalam website tersebut, saat diakses merdeka.com, Rabu (26/8).
Bukan itu saja yang menjadi perhatian banyak orang. Beredar kabar untuk membangun website tersebut dibutuhkan dana dari APBN Rp 140 miliar. Pantaskah?
-
Apa itu website? Pengertian website adalah lokasi pusat halaman web yang saling terhubung dan diakses dengan mengunjungi halaman rumah dari website menggunakan browser. Misalnya, URL alamat website merdeka.com adalah https://www.merdeka.com/. Dari beranda kami, Anda bisa mendapatkan akses ke salah satu halaman web (beranda) yang terdapat di website kami.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Kenapa website penting? Tetapi website bukan hanya tentang estetika dan konten visual. Mereka adalah medium komunikasi digital yang kuat yang memungkinkan kita untuk berbagi informasi, berinteraksi dengan orang lain, berbelanja online, mengakses berita terbaru atau bahkan memulai bisnis daring.
-
Mengapa situs itu penting? Meskipun begitu, para ahli meyakini situs ini memiliki signifikansi religius dan kerajaan yang istimewa.
-
Apa laporan yang dirilis tentang internet? We Are Social pada Januari 2024 lalu telah merilis laporan terbarunya tentang adopsi internet di dunia. Laporan yang bertajuk Digital 2024 Global Overview Report itu salah satunya memotret kondisi negara-negara yang masih warganya belum terkoneksi internet.
Menurut Pengamat ICT dari Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, mengatakan bahwa pembuatan website dengan angka yang cukup fantastis itu tidak masuk akal dan perlu diinvestigasi.
Menurut Heru, anggaran sebesar ini untuk infrastruktur situs kompleks seperti internet banking memang hal lumrah. Tetapi, kalau nilai Rp 140 Miliar sekadar buat membangun website sederhana, maka sudah keterlaluan.
Pakar ICT ini menjelaskan perlu investigasi lebih lanjut, biaya tersebut untuk apa saja. Apakah sekadar bangun website atau sekaligus dana membangun tim lintas departemen, penyediaan perangkat server kapasitas UPS, aplikasi untuk android, BB maupun ios, atau juga ditambahkan tim analisis big data.
"Kalau sekadar bikin website, angka setinggi itu tidak masuk logika dan saya yakin ada dugaan unsur tindak pidana korupsi. Sementara kalau berikut lain-lain, perlu diinvestigasi dan dicek hasil satu item lain-lain itu. Bisa saja kasus seperti mark up UPS terulang kembali," kata Heru saat dihubungimerdeka.com, Rabu (26/8).
"Makanya, perlu diselidiki, infrastrukturnya seperti apa? Kalau memang besar, luas, dan kompleks serta macam-macam seperti internet banking, iya itu bisa triliunan. Tapi kalau sederhana ya terlalu mahal. Kuncinya perlu diinvestigasi, beli barang dan jasa apa saja, harga satuannya bagaimana dan pemenang lelangnya siapa," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Jamalul Izza, ikut berkomentar. Jamal mengatakan, jika hanya sekadar desain website dengan anggaran Rp 140 Miliar rasanya terlalu berlebihan.
"Kalau untuk desain website ya, rasanya enggak sampai segitu. Tapi, mungkin saja itu mulai dari infrastrukturnya ya seperti perangkatnya, collocation website-nya, termasuk maintenance-nya. Intinya, lebih ke arah infrastrukturnya, bisa jadi harga segitu," ujarnya.
Jamal pun menambahkan, jika website itu baru saja diluncurkan kemudian mengalami down, bisa saja tim IT dari website tersebut sedang menjajal sejauh mana antusias dari masyarakat terhadap website tersebut.
"Karena overload kayak gitu berarti kan, perangkatnya kurang memadai yang menyebabkan seperti itu. Mungkin mereka saat ini sedang ngetes sejauh mana antusias masyarakatnya. Akan bisa masuk akal dengan harga Rp 140 miliar jika termasuk infrastruktur bukan hanya web desain saja," katanya.
Jamal mengaku baru tahu ada website, apalagi milik pemerintah, yang semahal itu di Indonesia.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ramai proposal anggaran di desa capai angka 12 milyar, ternyata penipuan.
Baca SelengkapnyaPria asal Malang ditangkap lantaran pandai membuat website berisi konten porno anak.
Baca SelengkapnyaPPATK: Transaksi Judi Online Lebih Tinggi dari Penipuan dan Korupsi
Baca SelengkapnyaBG menyebut, judi online sudah sangat meresahkan, mengkhawatirkan, dan darurat.
Baca SelengkapnyaSejumlah peneliti asing mengkritik rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaKasus Korupsi BTS 4G ini merugikan keuangan negara mencapai Rp8,03 triliun.
Baca SelengkapnyaDua tersangka itu merupakan, hasil dari penindakan Bareskrim Polri pada November 2024.
Baca SelengkapnyaNilainya sekitar USD8 triliun atau setara Rp123.846 triliun (kurs dolar AS: Rp15.480).
Baca SelengkapnyaKejati Jatim melakukan penggeledahan di kantor PT INKA yang berada di Jl Yos Sudarso, Madiun, pada Senin, 15 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaMereka yang melakukan judi online, saat diperiksa deposit banknya hanya Rp100.000 sampai dengan Rp1 juta,
Baca SelengkapnyaAda kenaikan transaksi judi online pada 2024 ini. Angkanya bahkan diketahui jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya