Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anonymous Australia kirimkan peringatan terakhir

Anonymous Australia kirimkan peringatan terakhir Anonymous © 2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Perang cyber antara hacker Australia dan Indonesia nampaknya tidak dapat terelakkan. Bahkan ada kemungkinan perang ini akan melibatkan Anonymous dari kedua negara.

Sebelumnya, Anonymous Australia telah mengunggah pernyataan, saran sekaligus ancaman terhadap para hacker dan Anonymous Indonesia untuk menghentikan serangan terhadap situs warga Australia yang tidak tahu apa-apa.

Namun, dikarenakan hacker gabungan dari Indonesia terus melakukan serangan tanpa henti dan membabi-buta, akhirnya pihak Anonymous Australia kembali mengunggah satu video baru mereka di YouTube.

Orang lain juga bertanya?

Dikutip dari Cyber War News (09/11), dalam video tersebut menyatakan bahwa mereka mengirimkan peringatan terakhir terhadap semua peretas dari Indonesia untuk menghentikan penyerangan terhadap situs publik.

"Mereka tidak tahu apa-apa. Kita minta untuk hentikan serangan terhadap situs-situs publik. Website pemerintah Australia lah yang seharusnya menjadi target utama serangan. Ini adalah peringatan terakhir dari kita untuk kalian semua agar hentikan serangan.

ASIO, ASIS dan DSD adalah website agen mata-mata pemerintah Australia. WEbsite-website berikut seharusnya adalah target utama kalian."

Sampai sekarang walaupun sudah tidak sebanyak pada minggu lalu, namun tetap saja ada serangan dilancarkan ke situs-situs Australia oleh hacker Indonesia.

Tidak hanya itu, tidak sedikit peretas dari Australia yang juga sudah melancarkan serangan balik dengan melumpuhkan beberapa situs pemerintah Indonesia dan website umum.

(mdk/das)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
6 Aplikasi Online Travel ini Terancam Diblokir Kominfo, Ini Penyebabnya
6 Aplikasi Online Travel ini Terancam Diblokir Kominfo, Ini Penyebabnya

Mereka tak merespons surat peringatan yang dilayangkan Kominfo kepadanya.

Baca Selengkapnya
Peretas PDNS 2 Dikabarkan Punya Niat Baik Mau Kembalikan Data dan Minta Maaf
Peretas PDNS 2 Dikabarkan Punya Niat Baik Mau Kembalikan Data dan Minta Maaf

Pelaku ransomware Brain Cipher akan mengembalikan data-data yang terkunci. Benarkah?

Baca Selengkapnya
Curhat Tentara Israel sampai Gila Diserang Netizen Indonesia di Medsos
Curhat Tentara Israel sampai Gila Diserang Netizen Indonesia di Medsos

Netizen Indonesia ramai-ramai mencari akun media sosial para tentara Israel. Mereka menyerbu mereka dengan hujatan di kolom komentar.

Baca Selengkapnya
Akun Instagram AJI Indonesia Diretas, Unggah Iklan Jualan iPhone
Akun Instagram AJI Indonesia Diretas, Unggah Iklan Jualan iPhone

Dalam beranda akun @aji.indonesia, terlihat beberapa unggahan berisi iklan penjualan iPhone.

Baca Selengkapnya
Guru Besar UI Mengaku Diintimidasi Saat Serukan Petisi ke Pemerintah
Guru Besar UI Mengaku Diintimidasi Saat Serukan Petisi ke Pemerintah

Intimidasi yang didapat berupa kiriman pesan melalui aplikasi WhatsApp

Baca Selengkapnya
Mengenal Ransomware yang Bikin Geger Media Sosial
Mengenal Ransomware yang Bikin Geger Media Sosial

Lagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?

Baca Selengkapnya
Email Admin DPRNOW Diduga Dihack, Isinya Ancaman Mengerikan
Email Admin DPRNOW Diduga Dihack, Isinya Ancaman Mengerikan

Email resmi admin DPRNOW diduga diretas. Isi email yang dikirim punya pesan mengerikan.

Baca Selengkapnya
APJII Apresiasi Dirjen APTIKA Kominfo Mundur Gara-gara Insiden Data PDNS 2 Jebol
APJII Apresiasi Dirjen APTIKA Kominfo Mundur Gara-gara Insiden Data PDNS 2 Jebol

Keputusan itu diambil sebagai bentuk tanggung jawab moral atas insiden penyanderaan data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya.

Baca Selengkapnya
Polri soal Peretasan PDN: Butuh Kajian, Australia Bertahun-tahun Baru Beres
Polri soal Peretasan PDN: Butuh Kajian, Australia Bertahun-tahun Baru Beres

Polri tidak menyerah begitu saja dengan kasus peretasan PDN.

Baca Selengkapnya
Kemlu: Tak Ada WNI jadi Korban Penikaman Massal di Sydney
Kemlu: Tak Ada WNI jadi Korban Penikaman Massal di Sydney

"Dipastikan hingga saat ini, tidak ada informasi korban WNI dalam serangan itu,” tutur Judha

Baca Selengkapnya
Beredar Luas 50 Akun Medsos Tentara Israel Usai Diserang Warganet 'Julid Fi Sabilillah', Ini Daftarnya
Beredar Luas 50 Akun Medsos Tentara Israel Usai Diserang Warganet 'Julid Fi Sabilillah', Ini Daftarnya

Tentara yang tergabung ke dalam satuan militer berjuluk IDF itu sontak diserang warganet.

Baca Selengkapnya
Polisi soal Heboh Pertemuan LGBT se-ASEAN: Akunnya Sudah Ditutup Gara-Gara Gaduh
Polisi soal Heboh Pertemuan LGBT se-ASEAN: Akunnya Sudah Ditutup Gara-Gara Gaduh

"Tidak ada satupun dari agama-agama tersebut yang mentolerir praktik LGBT," tegas Anwar Abbas.

Baca Selengkapnya