Anonymous rencanakan sesuatu yang besar di tanggal 5 November
Merdeka.com - Sesuai dengan cerita di film V for Vendetta, kelompok hacker terkenal dunia, Anonymous, merencanakan sesuatu yang besar.
Dalam film V for Vendetta, ada karakter dengan topeng Guys Fawkes yang mencoba meledakkan gedung parlemen guna menghancurkan kediktatoran pemerintahan pada tanggal 5 November.
Mungkin, terinspirasi dari film itu, Anonymous merencanakan sesuatu yang besar di tanggal yang sama atau sekitar 4 hari lagi dari sekarang (01/11).
-
Apa yang diminta hacker dari pemerintah? Atas serangan itu pelaku meminta tebusan senilai USD8 juta atau Rp131 miliar (kurs Rp16.360) ke pemerintah.
-
Kenapa Hacker suka tahun Pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Apa yang dilakukan orang jahat? 'Manusia yang sibuk dengan kesalahan dan aib orang lain akan sulit untuk dapat memperbaiki dirinya.'
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Kapan hacker China menyerang? Menurut laporan, hacker asal China sedang melancarkan serangan terhadap jaringan telekomunikasi di Amerika Serikat, dengan fokus pada ponsel calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, serta Senator JD Vance.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
Dikutip dari CNN pada tanggal 27 Agustus lalu, Anonymous akan membuat suatu acara yang dinamakan The Million Mask March. Dalam acara tersebut yang tepat dilaksanakan pada tanggal 5 November, secara serempak, orang-orang yang mendukung Anonymous dan menolak kekuasan dan kesewenang-wenangan pihak penguasa di setiap negara di dunia akan berkumpul dan bergerak secara bersama.
Selain bergerak secara nyata bersama-sama, Anonymous juga akan secara langsung melancarkan serangan cyber ke pihak penguasa. Memang nantinya, setiap negara agenda yang akan dijalankan mungkin sedikit berbeda, namun pada intinya serangan cyber akan ditujukan untuk meruntuhkan kediktatoran penguasa seperti contohnya ancaman Anonymous terhadap pemerintah Singapura yang akan dilancarkan pada tanggal 5 November mendatang atau lainnya.
Sampai sekarang ini, untuk wilayah Amerika Serikat saja, sudah ada 8,668 orang yang bersedia ikut dalam acara The Million Mask March itu. Peserta acara tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena 'undangan' acara itu juga terus disebarkan melalui channel IRC, Facebook, Twitter, blog dan media lainnya.
Kira-kira Anonymous Indonesia juga akan menggelar acara serupa tidak ya?
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dikenal juga dengan Malam Api Unggun, pada malam ini orang-orang menyalakan api unggun dan kembang api di seluruh Inggris.
Baca SelengkapnyaPuncak HUT ke-79 TNI dilaksanakan pada Sabtu (5/10) besok.
Baca Selengkapnya"Saya pikir Istana hari ini harus dipasangi kentungan yang agak besar sebagai pengingat karena demokrasi sedang ada masalah," kata Jazilul.
Baca SelengkapnyaAksi ini bakal digelar di lebih dari 300 kabupaten/kota di 38 provinsi, dengan perkiraan partisipasi lebih dari 100.000 orang buruh.
Baca SelengkapnyaKemudian, yang menjadi untuk inspektur upacara nanti yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dari berbagai elemen berencana bakal menggelar aksi unjuk rasa menolak kewajiban iuran Tapera yang digagas pemerintah.
Baca Selengkapnya"Sambutan-sambutan dan Tausyiah, Insya Allah beliau akan Tausyiah di akhir kemudian akan ditutup dengan doa. dimulai dari jam 3 sampai jam 8 pagi."
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dan petani akan menggelar aksi peringatan Hari Tani Nasional ke-64 hari ini, Selasa (24/9).
Baca SelengkapnyaDitlantas Polda Metro Jaya bersiap memberlakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Monas untuk mengantisipasi potensi kemacetan saat Reuni 212.
Baca Selengkapnya