Apa beda profesi Data Scientist dengan Business Intelligence?
Merdeka.com - Tak ada yang membedakan secara signifikan antara profesi Data Scientist dengan Business Intelligence. Bahkan menurut Senior VP Growth, Freelancer.com, Willix Halim, secara umum apa yang dikerjakan seorang Data Scientist dan Business Intelligence, cenderung sama.
Kedua profesi tersebut, berkutat pada bagaimana mendapatkan dan menerjemahkan data sebagai rujukan langkah yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan berdasarkan data yang dimilikinya.
"Sama, tidak ada yang berbeda hanya namanya saja," ujarnya saat diskusi tentang Hypergrowth Data Science di kantor Bukalapak.com, Jakarta, Senin (23/11).
-
Apa peran data analyst di perusahaan? Seorang data analyst bertanggung jawab dalam mengolah data dan menganalisis pengetahuan atau insight baru untuk membantu menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan perusahaan.
-
Apa ciri khas wirausahawan? Walaupun banyak orang dapat memikirkan konsep bisnis yang menarik, hanya mereka yang berani menginvestasikan waktu dan usaha untuk mewujudkannya yang dapat berharap untuk melihatnya berkembang.
-
Siapa yang membutuhkan big data specialist? Big data specialist masuk ke dalam lima profesi yang dibutuhkan di masa depan. Profesi ini bertanggung jawab dalam mengumpulkan, menganalisis dan mengelola berbagai data untuk memberikan informasi dan wawasan berharga bagi perusahaan.
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
-
Kenapa perusahaan di Indonesia enggan merekrut karyawan tanpa kemampuan AI? Hal ini menekankan urgensi dan pentingnya para profesional untuk fokus dalam meningkatkan kemampuan AI melalui pelatihan.
-
Apa ciri utama wirausahawan? Salah satu ciri utama yang dimiliki oleh seorang wirausahawan adalah tingkat kepercayaan diri yang tinggi, disertai dengan sikap optimis.
Senada dengan Willix, Founder sekaligus CEO Bukalapak.com, Achmad Zaky juga melihat tak ada perbedaan yang mencolok mengenai tugas dan fungsi kedua profesi tersebut. Hanya saja, kata Zaky, berdasarkan pengalamannya sebagai pemimpin di perusahaan startup, jika mencari kandidat untuk kedua profesi itu faktor pembeda adalah usia.
Saat mencantumkan posisi lowongan pekerjaan yang tersedia dengan menuliskan Business Intelligence, kebanyakan para pelamar sudah berusia matang. Berbeda jika mencantumkan dengan posisi Data Scientist.
"Kalau kita menuliskan lowongan pekerjaan dengan posisi Business Intelligence, biasanya yang apply itu orang-orang yang sudah berumur dan cenderung mereka inginkan software-software yang branded dan mahal untuk menganalisis. Sementara pemaknaan untuk Data Scientist cenderung lebih ke anak muda, makanya kalau kita kasih lowongan dengan mencantumkan posisi Data Scientist, yang lamar kebanyakan anak-anak muda yang mau 'kotor-kotoran'," kata Dia.
(mdk/lar)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa pengembangan teknologi akan menciptakan lapangan kerja baru dan memberikan peluang baru.
Baca SelengkapnyaPeran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
Baca SelengkapnyaDari 47 sektor pekerjaan yang dianalisa Indeed, sebanyak 41 pekerjaan menerapkan kelonggaran syarat pendidikan.
Baca SelengkapnyaAda perbedaan mencolok penggunaan AI di sektor kesehatan negara maju dibandingkan negara berkembang.
Baca SelengkapnyaData statistik sangat diperlukan dalam sebuah survey atau perhitungan. Namun apa itu data statistik? Simak jenis data statistik dan contohnya berikut ini.
Baca Selengkapnya