Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

APJII: Meski telat, aplikasi lokal mesti dipakai!

APJII: Meski telat, aplikasi lokal mesti dipakai! MDG 2016. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Sekretaris Jendral Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Henri Kasyfi, mengatakan tingginya angka pengguna internet di Indonesia yang mencapai 88,1 juta dari 252,4 juta total jumlah penduduk menyebabkan Indonesia menjadi pasar yang sangat menggiurkan bagi aplikasi-aplikasi global. Artinya negeri ini hanya menjadi pasar semata.

Menurut Henry, negeri ini telah menyumbang 'kejayaan' bagi Over The Top (OTT) global sebesar Rp 14 triliun per tahun.

"Tak tanggung-tanggung Indonesia menyumbang 14 Triliun rupiah per tahun untuk aplikasi global. Misalnya saja Facebook sebesar US$ 500 Juta, Twitter mencapai US$180juta, dan Linkedin mencapai US$90 Juta," ujarnya di Jakarta, Sabtu (23/1).

Orang lain juga bertanya?

Lebih lanjut Henry menyatakan, sebaiknya masyarakat Indonesia memberikan kesempatan untuk aplikasi lokal untuk berkembang meski agak terlambat.

"Secara teknologi, aplikasi lokal tak kalah. Hanya waktu mereka datang saja yang kurang tepat. Masyarakat Indonesia sudah terlanjur menggunakan aplikasi luar. Jika tiba-tiba diblok maka banyak masyarakat yang protes, karena data-data mereka sudah terlanjur tersimpan disana. Bisa dibilang aplikasi lokal seperti bayi yang bersaing dengan orang dewasa yang sudah banyak pengalaman," tuturnya.

Sementara itu, Adie Marzuki, CEO Teknopreneur Indonesia menambahkan, aplikasi mobile merupakan perangkat pendukung yang menjadi subsektor dari industri-industri lain yang akan berkembang. Saat ini sektor aplikasi mobile masih berada pada kurva belajar. Untuk mendorongnya menjadi industri yang matang harus dilakukan bersama-sama sektor-sektor lainnya agar dapat terbentuk ekosistem.

Salah satu cara untuk membentuk ekosistem digital yaitu melaksanakan sebuah kegiatan yang disebut Liga Digital Indonesia. Liga ini dibentuk bertujuan untuk memunculkan aplikasi-aplikasi nasional unggulan yang selanjutnya didorong agar dapat bersaing dengan aplikasi-aplikasi global yang selama ini mendominasi pasar nasional. Sekaligus bisa memperkuat keberadaan ekosistem digital nasional. Liga ini juga dibentuk agar jumlah dan kualitas developer- developer lokal meningkat, sehingga menambah daya saing.

(mdk/lar)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Banyak Aplikasi Pemerintah Bernada Nyeleneh, Pemprov Jabar: Harusnya Ada Kepantasan dan Kepatutan
Banyak Aplikasi Pemerintah Bernada Nyeleneh, Pemprov Jabar: Harusnya Ada Kepantasan dan Kepatutan

Ada aplikasi SiPedo milik Kabupaten Sumedang, yang merupakan kependekan dari Sistem Pelatihan Berbasis Database Online.

Baca Selengkapnya
Menteri Teten Sentil Influencer, Minta Cintai Produk Lokal Bantu Promosikan UMKM
Menteri Teten Sentil Influencer, Minta Cintai Produk Lokal Bantu Promosikan UMKM

Teten bilang ini sebagai cara melawan dominasi produk asing yang dijajakan di platform e-commerce.

Baca Selengkapnya
Wamenaker Minta Perusahaan di Kolaka Beri Peluang pada Tenaga Kerja Lokal
Wamenaker Minta Perusahaan di Kolaka Beri Peluang pada Tenaga Kerja Lokal

Afriansyah Noor, meminta kepada perusahaan-perusahaan di Kolaka, Sulawesi Tenggara untuk memperbanyak menyerap tenaga kerja lokal.

Baca Selengkapnya
Pekerja Profesional di Indonesia Paling Siap dengan Kehadiran AI Dibandingkan Negara-negara Asia Tenggara
Pekerja Profesional di Indonesia Paling Siap dengan Kehadiran AI Dibandingkan Negara-negara Asia Tenggara

Hal tersebut merupakan hasil riset dari LinkedIn yang dilakukan pada profesional di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Menkopolhukam Sebut Diaspora Berpeluang untuk Memajukan Bangsa
Menkopolhukam Sebut Diaspora Berpeluang untuk Memajukan Bangsa

Banyak diaspora mengenyam pendidikan bahkan bekerja di luar negeri dalam bidang teknologi, industri dan ilmu pengetahuan.

Baca Selengkapnya