Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aplikasi chatting tidak bersaing, namun berdampingan

Aplikasi chatting tidak bersaing, namun berdampingan Pengguna Aplikasi Smartphone. © Techinasia.com

Merdeka.com - Sekarang ini ada puluhan aplikasi chatting yang tersedia di toko aplikasi di seluruh dunia. Banyak dari aplikasi tersebut punya lebih dari satu juta pengguna terdaftar dan terus melaporkan angka pertumbuhan yang baik. Persaingan mereka terus kami amati di Tech in Asia dan semua pengamat teknologi di Asia.

Tapi apakah persaingan ini memang layak diperbincangkan? Menurut saya persaingan aplikasi chatting sebenarnya tidak seperti yang kita lihat dan kira.

Tech in Asia punya beberapa artikel mengenai persaingan aplikasi chatting ini. Dari KakaoTalk yang masuk ke pasar Filipina, keanehan walled garden yang dibuat oleh aplikasi chatting yang ada, sampai ke potensi m-commerce.

Inti dari artikel-artikel tersebut dan laporan-laporan dari perusahaan-perusahaan seperti Line, KakaoTalk, WeChat, dan para pesaingnya adalah bahwa akan ada pemenang dalam persaingan ini. Kita menganggap bahwa persaingan ini akan seperti Facebook yang menjatuhkan Friendster dan MySpace di persaingan media sosial atau Google mengalahkan Yahoo dan Altavista di sektor pencarian. Tapi sifat dari aplikasi chatting berbeda dibandingkan mesin pencari dan media sosial.

Aplikasi chatting bukan mesin pencari dan jejaring sosial. Mengapa?

Kebanyakan orang yang lahir di tahun 90-an mungkin tidak ingat saat dimana Google bukanlah platform yang berkuasa. Dulu, sektor mesin pencari dipenuhi oleh pesaing, antara lain Yahoo, AskJeeves, dan Altavista. Google masuk di saat yang tepat, yaitu ketika jumlah situs di internet meningkat dengan pesat, dan pengguna internet di pertengahan 90-an ingin mencari cara untuk merapikan semua konten internet yang tiba-tiba ada sangat banyak. Di tahun 1998, Google mengalahkan semua pesaingnya dengan user interface yang sederhana, rapi, dan sangat cepat. Di tahun 2000, Google meluncurkan AdWords, yang dengan cepat menjadi sumber pendapatan besar yang terus mendukung investasi perusahaan ini dalam proyek-proyek lainnya seperti Google Glass dan Android.

Google memenangkan persaingan reorganisasi internet paling efisien dan tempat pencari informasi yang paling cepat dan tepat. Sentuhan kunci Larry dan Sergey adalah ketika mereka memutuskan akan mengukur kesuksesan situs mereka dengan melihat seberapa lama pengguna tinggal di halaman pertama sebelum kemudian pindah ke halaman hasil yang mereka inginkan. Dengan kata lain, semakin cepat pengguna mendapatkan hasil, semakin baik. Disitulah aturan persaingannya, dan dari situlah pemenang persaingannya ditentukan.

Facebook cukup mirip dengan Google karena persaingan jejaring sosial punya pemenang yang jelas. Bahkan mungkin lebih jelas daripada mesin pencari. Di samping Facebook, jejaring sosial seperti MySpace dan Friendster masih terus bertumbuh. Posisi mereka ditentukan di pertengahan tahun 2000-an, saat dimana masalah reorganisasi internet sudah dipecahkan oleh Google dan pengguna internet ingin mencari koneksi dan komunitas. Aplikasi chatting seperti AOL Instant Messenger dan MSN Messenger tidak cukup lengkap, dan tidak bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna internet yang ingin mendapatkan network, sementara forum online tidak selalu aktif, penuh dengan pengguna dengan nama palsu, dan segmen yang terpecah.

Facebook harus membuat sebuah tempat yang mudah digunakan oleh pengguna baru dan teman-temannya agar bisa saling terhubung. Cara memenangkan persaingan jejaring sosial sudah jelas: banyak orang yang saling terhubung harus berada di satu tempat untuk membuat grup dan terhubung satu sama lain.

Aplikasi chatting tidak seperti itu dan seharusnya tidak diperlakukan seperti Facebook maupun Google. Aplikasi chatting tidak bergantung pada sejumlah pengguna yang saling terhubung. Bahkan, dua pengguna sudah cukup. Persaingan aplikasi chatting tidak punya pemenang yang jelas.

Aplikasi chatting bisa saling berdampingan, sementara jejaring sosial tidak

Google dan Facebook memonopoli sektor mereka masing-masing. Google dan Facebook muncul di era yang didominasi oleh browser web. Karena itulah keduanya berfokus mendominasi browser web.

Aplikasi mobile jauh berbeda, dan itu disebabkan oleh sifat perangkat mobile. Dengan perangkat mobile, Anda punya ikon aplikasi, notifikasi, pusat notifikasi, kemampuan untuk memiliki banyak aplikasi, dan mobilitas. Tab pada browser tidak bisa memberikan user experience yang seperti itu. Sementara, dengan notifikasi, pengguna bisa memiliki banyak aplikasi dalam satu perangkat mobile. Dengan begitu, aplikasi chatting bisa digunakan secara serentak dan tetap terpisah satu sama lain. Saya bahkan bisa chatting dengan banyak teman melalui banyak platform tanpa harus kebingungan. Untuk aplikasi chatting di PC, Skype adalah pemenangnya karena pengguna lebih suka dengan satu interface.

Meskipun semua aplikasi chatting suka memamerkan statistik pengguna mereka, angka-angka tersebut sebenarnya terlihat seperti ini:

002 yoga tri priyanto?20131126102928

Dengan kata lain, tidak ada pemenang. Mereka bisa berdampingan. Pengguna punya banyak aplikasi chatting di perangkat mobile mereka. Memang akan ada beberapa platform yang dominan di tiap-tiap negara, seperti KakaoTalk yang dominan di Korea Selatan dan Line yang dominan di Thailand, tapi kita tidak akan melihat dominasi layaknya yang dimiliki Facebook secara global. Jadi, berhentilah menganggap ini sebagai persaingan. Ini adalah suatu kehidupan berdampingan.

Artikel ini pertama kali muncul di Tech in Asia Indonesia (mdk/ega)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya
Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya

Pasangan yang bahagia dengan hubungan mereka tidak tergoda untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain.

Baca Selengkapnya